Chapter 23

313 53 10
                                    

Happy reading and sorry for typos



"Tidak perlu menanyakan Soohyun, Suzy-ah." Sahut Myungsoo dengan wajah menahan marah.

"kenapa? apa salahnya?" tantang Suzy.

"Soohyun adalah penyebab semuanya."

"penyebab apa Kim Myungsoo? aku tidak mengerti apa maksudmu?"

"kau sebaiknya diam. sebelum aku marah padamu." Suzy menggeleng tegas. ia ingin semua masalah ini cepat selesai.

"tidak. antar aku kerumah sakit Soohyun, sekarang juga." 

"Bae Suzy!" bentak Myungsoo.

"sekarang atau aku akan pergi dari kehidupanmu Kim Myungsoo!" ucap Suzy dengan nada tegas.

mau tidak mau, Myungsoo menjalankan mobilnya kearah Rumah sakit dimana Soohyun berkerja. lalu memarkirkan mobilnya kearah basemant. Suzy terlihat mengambil ponselnya didalam tas yang ia bawa. lalu menekan panggilan dan meletakkan ponselnya ke telinga kanannya.

"oppa?" ucapan Suzy membuat wajah Myungsoo semakin datar.

"..."

"aku berada di basemant dengan Myungsoo, aku ingin menemuimu."

"bahkan kau tidak memiliki janji dengannya." desis Myungsoo.

"..."

"ah begitu. baiklah aku akan langsung kesana."

"ayo." ucap Suzy setelah meletakkan ponselnya ditasnya.

ketika sampai didepan pintu ruangan Soohyun, langkah Myungsoo terhenti, keringat mulai membasahi kepalanya.

"kenapa berhenti. ayo masuk." ucap Suzy sambil menarik tangan Myungsoo yang mulai berkeringat.

"oppa. aku datang dengan Myungsoo."

"ah, silahkan masuk. ada perlu apa?" tanya Soohyun dengan wajah tidak enak.

"aku ingin Myungsoo dipriksa."

"apa? aku tidak sakit." protes Myungsoo

"tidak. kau sedang tidak baik-baik saja Kim Myungsoo, kau harus diobati."

"aku baik-baik saja." 

"Suzy-ah, jangan terlalu keras padanya." sela Soohyun.

"kalau kau tidak diobati, aku akan menjamin bahwa kau tidak akan dapat menemukanku Kim Myungsoo. aku bersungguh-sungguh."

"apa maksudmu?"

"kau sakit. aku tahu itu dan kau harus diobati."

"tidak perlu sok tahu Bae Suzy!" mendengar bentakan Myungsoo suzy Tersenyum sinis.

"Suzy mengetahuinya, Myungsoo-ah."

"apa?"

"ya, Suzy mengetahuinya."

"kau yang memberitahunya?" Soohyun mengangguk pelan. 

"Ya! Kim Soohyun!"

"kau tidak mau berobatkan?" tanya Suzy pelan dengan mata berkaca-kaca membuat Myungsoo menoleh kearah Suzy.

"apa maksudmu?"

"kau tidak mau berobat bukan? kau tidak ingin sembuh!" 

"bukan itu Suzy-ah."

"kau ingin aku bersamamu tapi kau sendiri tidak ingin sembuh dari penyakitmu. Kim Myungsoo, sadarlah, wanita mana yang ingin berdampingan denganmu? mereka semua menginginkan uangmu, kau tahu?"

"Jiwon yang memberitahumu bukan?"

Plakkk

"oppa. aku tidak bisa. Myungsoo terlalu keras kepala." ucap Suzy sambil menangis lalu dengan cepat Soohyun memeluk Suzy dan menjauh dari Myungsoo, karena Myungsoo terlalu Shock dengan tamparan Suzy pria itu hanya terdiam.

"kau melepaskannya?" tanya Soohyun Suzy mengangguk pelan.

"aku tidak sesabar itu untuknya. dia terlalu keras kepala."

"kau dengar itu Myungsoo? Suzy saja tidak ingin bertemu denganmu karena kau tidak mau berobat." ucap Soohyun dengan nada sinis.

"apa?" lirih Myungsoo

"kau akan aku kirim ke Jerman satu minggu lagi. dan tidak ada bantahan." ucap Soohyun tegas lalu meninggalkan Myungsoo diruangannya dan membawa Suzy bersamanya.

*

"kau benar-benar melepaskan Myungsoo?" tanya Soohyun ketika mereka sudah berada dijalan tidak tahu ingin kemana, Soohyun hanya menjalankan Mobilnya tanpa tujuan.

"aku ingin menolongnya. tapi Myungsoo sendiri tidak ingin sembuh."

"apa yang kau pikirkan ketika membawa Myungsoo kerumah sakit?"

"oppa, aku tahu kalau Myungsoo tidak baik-baik saja. aku ingin ia sembuh dan aku tahu aku salah mengambil langkah. tapi bisakah kita lihat berkembangannya dalam satu minggu ini?"

"apa maksudmu?" 

"bisakah kita lihat? jika dia ingin sembuh dalam satu minggu ini aku akan tetap berada disisinya." Soohyun mengangguk paham.

"namun jika dia tidak berubah, maka aku akan mengirimnya ke Jerman secara paksa." kali ini Suzy yang mengangguk paham.

*

tiga hari setelahnya Suzy ditolak Myungsoo lagi, pria itu selalu mengabaikan keberadaan Suzy. sudah tiga hari Myungsoo tidak mau makan dan tidak keluar kamar. pria bermata tajam itu benar-benar mengabaikan siapapun yang datang ke bilik apartmentnya.

"kau benar-benar tidak ingin aku disampingmu?" tanya Suzy sambil duduk dipinggir tempat tidur Myungsoo. namun Myungsoo tidak menjawab.

"baiklah. aku tidak akan menghampirimu lagi, kau tidak membutuhkanku." ucapan Suzy membuat Myungsoo menoleh namun tatapan Pria itu kosong.

"pergilah. aku melepaskanmu" bisik Myungsoo.

*

tiga hari setelahnya. Suzy berlari disepanjang lorong bandara Inchoen untuk mencari keberadaan Soohyun dan Myungsoo.

"masih disini. masih disini." harap Suzy

"ah. Soohyun oppa." teriak Suzy membuat Soohyun menoleh kearah Suara Suzy.

"suzy-ah. kau datang" sahut Soohyun.

"aku hanya ingin memberi ini untuk Myungsoo. bolehkah aku menemuinya?" Soohyun mengangguk pelan.

Suzy pun melangkah kearah Myungsoo, pria itu nampak pucat dan tidak sehat seperti biasanya. Myungsoo juga kehilangan berat badannya.

"cepatlah sehat. aku menunggumu." ucap Suzy sambil memberikan kalung pemberian neneknya pada Myungsoo lalu mencium bibir Myungsoo yang pucat dengan cepat.

 the end





Hallo sweetheart happy wednesday

Ini udah the end yaa . 
Aku mau Suzy ama Wonho tapi banyak yang mau ama Myungzy bersatu .

Jawabannya di extra part yaaa sama siapa Suzy nanti , sama wonho atau sama myungsoo  

Maaf ya baru bisa post . Sebenernya part ini udah ada dari minggu lalu tapi karna mau post seminggu sekali jadilah hari ini . Telat pula haahaha
Aku baru aja balik dari Balikpapan soalnya jadi lupa mau ngepost ini .

Thanks sudah kasih vote dan komen . Sehat terus ya kalian . Terimakasih sudah suka cerita aku walaupun endingnya rada alay. Aku janji bakal kasih extra part kok 😂 oiya nanti baca cerita aku yang baru yaa guys hahaha

Once again happy wednesday sweetheart ❤





My Stupid FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang