"Suzy-ah. Annyeong." Sapa seseorang yang membuat Suzy dan Minho menoleh kearah Suara itu.
"Eoh Neo." Seru Minho. Suzy hanya terdiam dan menatap datar pada pria yang menyapanya itu.
"Oremaniya." Ucap Pria itu pada Minho.
"Aigoo. Shin Wonho, kemana saja kau? Aku sudah hampir dua minggu ini tak melihatmu." Wonho hanya terkekeh pelan lalu menatap Suzy yang tidak menatapnya.
"Aku Pergi ke Amerika." Jawab Wonho dengan tatapan yang masih menatap Suzy.
"Geure? Aku kira kau sudah menyerah karena Suzy tak juga menerima Cintamu."
"Aniya. Aku masih memperjuangkannya Minho-ah." Tak tahan mendengar ucapan Wonho Suzy pun pergi tanpa berpamitan dengan Minho.
"Aigoo. Kau ini benar-benar usil."
*
Jam Sudah menunjukan pukul Tujuh lewat menjelang malam. Suzy berdiri di teras kantornya sambil menunggu hujan reda. Wanita cantik itu tidak berani menjalankan mobilnya karena Hujan sangat deras. Suzy menghela nafas panjangnya, Ia sudah cukup lama berdiri diteras ini tapi hujan tak juga reda.
"Kau belum pulang Suzy-ah?" Tanya seorang wanita pada Suzy.
"Ajig. Hujannya masih deras." Jawab Suzy pelan."Ahh majja. Kau mau ikut denganku?"
"Aniya Jieun-ah. Aku membawa mobilku." Sahut Suzy sambil menggeleng pelan.
"Ahh memang bahaya membawa mobil dicuaca seperti ini, apalagi kau baru belajar." Suzy mengangguk pelan.
"Kalau begitu. Aku duluan Suzy-ah." Pamit Jieun.
"Ah ne. Jeosimhae Jieun-ah."
"Ayo pulang bersamaku Suzy-ah." Suzy menoleh kearah Suara itu dan menatap Pria itu dengan tatapan bingung.
"Kajja."
*
Suzy terdiam cukup lama didalam mobilnya. Pria ini benar-benar kebal dengan segala penolakan Suzy, Hingga Suzy tak habis pikir. Bagaimana lagi cara agar pria ini tak lagi mengejarnya.
"Kenapa diam saja?" Tanya pria itu pelan.
"Gwencana."
"Kemana bodyguardmu?" Suzy menoleh kearah pria itu sambil mengerutkan keningnya.
"Nugu?"
"Kim Myungsoo."
"Molla." Wonho menghela nafas panjangnya
"Suzy-ah. Makan malam dulu bagaimana?" Suzy berdecak tak suka. Inilah yang membuat Suzy tak menyukainya, Pria ini selalu mencari kesempatan.
"Shin Wonho. Aku ingin pulang." Sahut Suzy dengan nada datar.
"Tapi aku lapar. Kita makan dulu ya?" Suzy hanya bisa menghela nafas panjang. Ia sudah tahu bahwa jalan yang digunakan Wonho bukanlah jalan menuju Apartmentnya.
*
Myungsoo menatap pintu Restaurant itu dengan datar. Lagi lagi ia melihat Suzy bersama Seorang Pria, saat ini Myungsoo sedang bersama Soojung, Wanita berambut lurus itu sedang berada ditoilet.
Myungsoo mengetikkan sebuah pesan pada Suzy. Namun, Suzy tidak membuka ponselnya sama sekali dan itu membuat Myungsoo sebal. Seberapa pentingnya ucapan Pria itu hingga pesan Myungsoo harus diabaikan oleh Suzy?
"Chagiya Mianhae, aku terlalu lama." Ucap Soojung tiba-tiba menghalangi pandangan Myungsoo yang sedang menatap Suzy dari kejauhan. Membuat Myungsoo mendengus kesal.
"Chagiya?" Panggil Soojung membuat Myungsoo mau tak mau menatap wajah kekasihnya.
"Wae?"
"Apa yang kau lihat?" tanya Soojung hendak menoleh namun dengan cepat Myungsoo berdiri dari duduknya membuat Soojung tidak jadi menoleh kearah yang sedari tadi dilihat Myungsoo.
"Kajja. Aku ingin mandi. Badanku lengket." Ucap Myungsoo beralasan Soojung mengangguk pelan lalu mengambil Tas tangannya.
Myungsoo keluar dari Restaurant dan menghampiri Soojung yang sudah berada di depan Mobil miliknya. Soojung terlihat sedang menerima Telepon, tetapi ketika Myungsoo mendekat wanita berambut Lurus itu langsung mematikan sambungan teleponnya secara Sepihak.
"Wae?" Tanya Myungsoo dibalas gelengan pelan oleh Soojung.
"Ayo naik." Ucap Myungsoo sambil membuka Kunci Mobilnya.
*
"Ini kunci mobilmu Suzy-ah." Seru Wonho sambil mengembalikan kunci mobil Suzy. Saat ini Suzy dan Wonho sudah berada di Basemant Apartment Suzy dan Myungsoo.
"Eoh Gomawo Wonho-ah." Sahut Suzy pelan, walaupun ia tak menyukai Wonho Suzy harus mengucapkan terima kasih pada Wonho. Karena, tanpa Pria ini ia tak akan sampai di Basemant ini dengan selamat.
"Eii gwencana." Wonho mengacak-acak pelan rambut Suzy. Dan inilah yang membuat Suzy tak suka pada Wonho lagi, pria ini selalu seenaknya padanya. Myungsoo yang notabenenya Sahabat Suzy saja jarang melakukannya lagi, pria datar itu takkan melakukan itu ketika ia mendapatkan kekasih dan Membuat Suzy sebal dengan kenyataan itu.
"Ya! Bae Suzy!!" Teriak seorang Pria dibelakang Suzy membuat Suzy menoleh kearah Suara itu. Mata Suzy membulat karena wajah Myungsoo terlihat marah hingga telinganya memerah.
"Apa yang kau lakukan disini Shin Wonho?" Tanya Myungsoo yang sudah mendekat kearah Suzy. Saat ini posisi Myungsoo sudah berada disamping kanan Suzy.
"Aku mengantar Suzy." Jelas Wonho singkat.
"Suzy membawa Mobilnya, untuk apa kau mengantarnya?"
"Suzy tak bergerak dari teras kantor karena ia takut membawa mobil saat hujan Kim Myungsoo."
"Neo!" Myungsoo langsung menatap Suzy dengan sinis.
"Aku sudah mengatakan akan mengantarkanmu. Tapi kau tak juga mendengarkan ucapanku. Lihatlah sekarang, kau merepotkan orang!" Marah Myungsoo.
"Myungsoo-ah. Jangan memarahi Suzy." Sela Wonho namun Myungsoo mengabaikannya.
"Kenapa kau semakin keras kepala Bae Suzy? Kau berubah kau tahu?"
"Wonho-ah. Pulanglah." Ucap Suzy yang langsung memutuskan kontak matanya dan mengabaikan Myungsoo lalu menatap Wonho.
"Eoh." Sahut Wonho lalu Suzy membalikan badannya dan meninggalkan Myungsoo. Myungsoo menatap punggung Suzy tak percaya.
"Ya! Bae Suzy!" Namun Suzy tak membalikkan badannya untuk Myungsoo. Wanita cantik itu malah meneruskan langkahnya dan mengabaikan Myungsoo.
"Kau semakin aneh Kim Myungsoo." Komentar Wonho lalu meninggalkan Myungsoo seorang diri.
Tbc
Makin aneh ya? Aku juga merasa begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Friend
Short StoryWanita itu banyak Kim Myungsoo, kenapa kau selalu bertemu dengan wanita yang hanya menginginkan uangmu aja? - Bae Suzy. Akhirnya, aku mendapatkan wanita yang aku inginkan. Wanita yang selalu ada dan memperhatikanku. - Kim Myungsoo.