Chapter 4

1.2K 297 41
                                    

Hallo sayangku honey bunny sweetie darling. How are you? Puasanya lancar? Pertama aku minta maaf sebesar besarnya ya untuk tidak mengepost part selanjutnya. Im very busy in real life. Aku sibuk nugas. Nugas kelompok dan nugas nugas lainnya. Tenang aja. Cerita ini tetap aku lanjutkan kok walaupun slow banget hahaha .
Yaudah deh ya . semangat puasanya sekali lagi aku mohon maaf atas keterlambatan Ngepost ini.
Happy reading darling.










"Aku bukan siapa-siapamu Kim Myungsoo. Pergi dari sini atau aku yang akan pergi dari sisimu untuk selama-lamanya!" Pekik Suzy sebal.

"Ya!"

"Aku bosan Kim Myungsoo. Kau selalu mengatakan bahwa aku anak kecil padahal Aku bukan anak kecil. Berhentilah memanggilku anak Kecil." Sahut Suzy melemah dan air matanya bahkan sudah berada dipelupuk matanya.

Tangis Suzy semakin keras ketika Myungsoo Memeluknya.

"Mianhae. Naega Jalmotaeso. Aku khawatir. Maafkan aku Suzy-ah." Bisik Myungsoo masih memeluk Suzy dengan erat.

"Kajja." Myungsoo menarik Suzy dengan pelan dan membawa wanita itu kedalam mobilnya.

Selama diperjalanan Myungsoo dan Suzy sama-sama tak mengeluarkan Suara mereka hingga mobil Myungsoo sampai di gedung Apartment Mereka.

Suzy melepas Seat Beltnya lalu keluar dari mobil Myungsoo tanpa mengatakan sesuatu dan itu membuat Myungsoo menghela nafas panjangnya.

Dan pria itu tahu Bahwa ia tengah membuat salah. Wanita itu mengerikan ya ketika marah? entah ia mengomel sepanjang jalan hingga ia bosan entah ia mendelik tajam dan yang paling Myungsoo benci ketika Wanita itu hanya diam tanpa berkata apa-apa.

"Suzy-ah?" Panggil Myungsoo tanpa membuat Suzy menoleh ataupun menyahut.

Myungsoo memegang Tangan Suzy namun ditepis wanita itu dengan cepat.

"Pikyeo Kim Myungsoo." Ketusnya sebal.

"Mianhae." Ucap Myungsoo memelas.

"Eoh." Tanpa berpikir Suzy langsung menyahut seperti itu. Kenapa Myungsoo berpikir ini terlalu mudah? Bae Suzy paling susah memberikan maafnya pada oranglain.

Mereka masuk kedalam Lift dalam keadaan hening lagi.

Ting

Suzy keluar lebih dulu dari Myungsoo. Myungsoo hanya melihat Suzy dari belakang hingga wanita itu masuk kedalam Apartmentnya dengan susulan suara debaman yang sangat kuat terdengar dari pintu malang yang tak bersalah itu.

Dan Myungsoo tahu, Suzy belum memaafkannya.

Myungsoo membuka kode apartment Suzy namun pintunya tidak terbuka karena Suzy menguncinya dengan kunci ganda.

Lagi-lagi Myungsoo menghela nafasnya dan melanglah menuju Apartment miliknya.

Didalam apartment Suzy duduk sambil memeluk lututnya dengan suara tangisan yang hanya ia sendiri yang mendengarnya.

"Pabo Kim Myungsoo."

*

Keesokan harinya Myungsoo melangkah menuju Apartment Suzy. Ia menekan Kode Akses dipintu Suzy namun kodenya salah, Ia coba berulang kali tetap salah. Dan Myungsoo akhirnya tahu, bahwa Suzy sudah mengganti kode Apartmentnya.

"Damn!" Rutuknya kesal.

Myungsoo mengambil ponselnya disaku kanannya dan menekan tombol satu di Speed dial pada ponselnya namun sang penerima telepon tak juga menjawab.

"Bae Suzy!" Geram Myungsoo.

Myungsoo mencoba menghubungi ponsel Suzy lagi. Dan akhirnya dijawab namun bukan Suara Suzy yang Myungsoo dengar melainkan suara seorang pria.

"Eoh Myungsoo-ah? Mwohae?" Tanyanya dengan suara serak Khas bangun tidur dan itu membuat Myungsoo berpikir macam-macam.

"Neo nuguya?!" Pekik Myungsoo marah.

Pria disebrang sana hanya berdecak tak suka dengan sikap Myungsoo.

"Bae Suzy sepertinya sedang membuat sarapan." Jawabnya malas. "Naega. Shin Wonho." Sambungnya lalu panggilan terputus.

Tanpa Babibu Myungsoo langsung melangkah menuju Lift dan keluar dari gedung Apartmentnya.

Myungsoo masuk kedalam Mobilnya dengan wajah tanpa ekspresinya. Pria itu menjalankan Mobilnya, Tangannya mencengkram stir dengan kuat sehingga membuat buku buku tangannya memutih.

"Bae Suzy kau sudah keterlaluan!"

"Bagaimana bisa Suzy marah denganku dan pergi ke Pria lain? Enak saja." Ucap Myungsoo tak terima.


*


Suzy meletakan piring yang berisikan nasi goreng itu dimeja makan kemudian Suzy mengambil gelas kosong dan mengisinya dengan air putih.

"Wonho-ah. Sarapannya sudah siap." Panggil Suzy tak lama kemudian Wonho datang dengan wajah mengantuk.

"Aigoo. Ini benar-benar makanan di Apartmentku?" Tanya Wonho dengan wajah berbinar. Suzy hanya bisa menggeleng pelan lalu memulai makannya.

"Wuah enak sekali Suzy-ah. Kau tinggal disini saja, tidak usah kembali ke apartmentmu."

"Dan menjadi pembantumu?"

"Aniya. Menjadi istriku." Suzy memutar bola matanya.

"Aku sungguh-sungguh Bae Suzy." Ucap Wonho dengan wajah yang sangat serius.

"Nado. Aku belum ingin berkeluarga Shin Wonho-ssi. Mianhae." Sahut Suzy.

"Dan setelah ini hatiku patah dan hancur." untuk kedua kalinya Suzy memutar bola matanya.

Tak lama terdengar suara gedoran dipintu Apartment Wonho. Dengan malas Wonho melangkah menuju Pintu utama untuk membukanya.

Myungsoo langsung masuk kedalam apartment Wonho. Pria itu melihat Suzy yang tengah menatapnya dengan tatapan heran.

"Pulang!" Perintah Myungsoo. Pria itu benar-benar marah kali ini.

"Kim Myungsoo..."

"Diam Shin Wonho. Ini urusanku dan Suzy." Potong Myungsoo lalu menarik Suzy dengan paksa.

Wonho hanya bisa menghela nafas saat melihat Suzy yang ditarik paksa oleh Myungsoo.

"Myungsoo-ah. Appo." Ucap Suzy pelan namun diabaikan oleh Myungsoo.

"Neo!" Ucap Myungsoo ketika ia sudah berhasil memojokkannya dan mengurung Suzy dengan kedua tangannya agar wanita itu tidak kabur darinya.

"Sudah tidak mau berteman denganku lagi eoh?" Suzy mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"Jika sudah tidak mau berteman denganku katakan sekarang. Jangan pergi begitu saja dengan pria lain Bae Suzy. Kau tahu seberapa paniknya aku saat mengetahui kau telah menganti kode Apartmentmu? Aku khawatir Bae Suzy. Aku Kha..." ucapan Myungsoo terhenti ketika Suzy memajukan Wajahnya sehingga bibirnya menyentuh bibir Myungsoo.

Myungsoo hanya bisa terdiam ketika Suzy mengecup bibirnya pelan. Hanya mengecup tidak lebih, karena Myungsoo tahu bahwa ini adalah Ciuman pertama Suzy.


Tbc




Sorry for typo. Aku males edit.
Seeyou .





My Stupid FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang