"Kau tidak kekantor?" Tanya Soohyun pada Myungsoo. Saat ini Soohyun sedang membaca koran dan kopi hitam disamping kanannya.
"Wae? Hyung mengusirku?" Jawab Myungsoo terdengar sinis ditelinga Soohyun.
"Aniya. Hanya heran saja, sudah jam delapan kau belum juga berangkat."
"Bilang saja Hyung mau mengusirku."
"Kenapa kau sinis begitu? ada yang salah?" tanya Soohyun sambil mengambil gelas kopinya lalu menyeruput pelan.
"Kau membawa bencana." Sahut Myungsoo.
"Bencana? Jinjja? Bagian mana yang terkena Lonsor atau Tsunami?"
"Kau mengerti maksudku Hyung."
"Ah. Bencana dalam cintamu pada Suzy?"
"Aku tidak mencintainya." Ucap Myungsoo langsung.
"Jinjja? Ahh kalau begitu aku boleh menjodohkan Suzy dengan temanku kan?" Myungsoo hanya mendengus saat mendengar ucapan Soohyun
*
Minho masuk kedalam ruangan Suzy lalu duduk dihadapan Suzy.
"Waeyo Minho-ah?" Tanya Suzy namun pandangannya tak lepas dari komputer."Ayo makan siang." Ajak Minho.
"Pekerjaanku banyak." Sahut Suzy singkat.
"Pekerjaan bisa dikerjakan setelah makan Siang Suzy-ah." Suzy menghela nafasnya lalu melepaskan kacamatanya.
"Baiklah. Kajja." Ucap Suzy lalu berdiri dan melangkah keluar disusul Minho dibelakangnya.
Suzy dan Minho terlihat memasuki Restaurant cepat saji. Mereka duduk ditengah karena Restaurant sedang penuh dikarena saat ini sedang jam Makan siang.
"Jadi, kapan kau akan menjalankan rencana kita?" Tanya Minho dengan nada menggoda.
"Nanti. Belum saatnya." Jawab Suzy singkat.
"Ahjussi. Ayamnya satu porsi dan air mineral." Teriak Suzy.
"Ne." Sahut Si paman pemilik kedai.
"Hanya satu?"
"Ne. Kau tak ingin berbagi denganku?"
"Aniya. Aku pikir kaulah yang tak mau berbagi denganku." Suzy hanya menggeleng pelan.
"Ahh ayolah. Kita rencanakan rencana kita, Lebih cepat lebih baik Suzy-ah." Suzy hanya mendengus sebal.
*
Myungsoo keluar dari gedung kantornya dengan wajah cemberut, Entah kenapa Moodnya hari ini sangat buruk. Ponsel Myungsoo bergetar pertanda pesan masuk.
Tidak usah cemas, sahabatmu sedang bersamaku saat ini.
Wajah Myungsoo semakin cemberut. Ia langsung mengambil kunci mobilnya dengan kasar dan menekan tombol Open Key, masuk kedalam mobilnya lalu menutup pintu mobilnya dengan kasar. Sungguh hari ini sangatlah panjang dan Myungsoo tak suka itu.
Mobil Myungsoo berhenti didepan Toserba yang berada didekat Apartmentnya, pria itu keluar dari mobilnya lalu memasuki Toserba.
"Selamar datang." Ucap sang Karyawan Toserba itu pada Myungsoo.
Myungsoo melangkah kearah Kulkas lalu mengambil dua kaleng Bir. Lalu Myungsoo kembali melangkah untuk mengambil beberapa Snack, setelah itu ia melangkah kearah kasir untuk membayar barang yang ia minta.
"Eoh. Kim Myungsoo." Sapa seorang wanita pada Myungsoo membuat Myungsoo menoleh kearah suara itu.
"Kim Jiwon."
"Semuanya..." Myungsoo langsung memberikan Kartu Atmnya pada Karyawan Toserba itu.
"Sendirian?" Tanya Jiwon.
"Eoh. Neo?"
"Kim Bona dimobil. Suzy eoddiya?"
"Molla." Jawab Myungsoo singkat "aku duluan Jiwon-ah." Jiwon mengangguk pelan lalu ia masuk kedalam dan mengambil apa yang ia ingin beli.
*
Suzy keluar dari mobil miliknya, Namun Suzy keluar dari kursi penumpang bukan dari kursi kemudi. Tak lama disusul Soohyun yang keluar dari Kursi kemudi.
"Gomawo Oppa." Ucap Suzy yang berdiri didepan Kap mobilnya karena menunggu Soohyun keluar dan menghampirinya.
"Ne. Gwencana Suzy-ah." Sahut Soohyun sambil mengacak pelan rambut Suzy.
"Hyung kau darimana?" Tanya Myungsoo ketika ia melihat Soohyun dan Suzy masuk ke Lobi Apartment.
"Kau menunggu disini?" Tanya Soohyun.
"Aniya. Aku baru saja duduk disini." Jawab Myungsoo singkat.
"Kajja. Aku ingin mandi." Ajak Suzy lalu melangkah kearah Lift dan disusul oleh Kim bersaudara. Ponsel Suzy bergetar pertanda pesan masuk, Suzy mengambilnya lalu membacanya sambil tersenyum membuat Myungsoo menatap Suzy dengan tatapan curiga. Bahkan senyum Suzy tidak hilang ketika mereka masuk kedalam Lift.
Myungsoo masih menatap Suzy dalam diam. Wanita itu masih saja memberikan Senyumannya pada benda persegi itu entah apa isinya yang membuat Senyuman Suzy keluar, dan itu membuat Myungsoo tidak suka. Myungsoo tidak suka jika Suzy memberikan senyumannya pada oranglain kecuali dirinya dan senyuman itu bukan dari karena dirinya membuat Myungsoo semakin sebal.
"Suzy-ah." Panggil Myungsoo membuat Suzy menoleh padanya.
"Mwo?"
"Besok temani aku membeli kado Untuk Soojung ya?" Detik kemudian ia merutuki ucapannya. Kenapa dari sekian banyak kata malah itu yang keluar dari bibir Myungsoo? Myungsoo merutuki dirinya walaupun tidak begitu kentara.
"Jam berapa?" Tanya Suzy biasa saja, malah terkesan cuek.
"Jam makan siang?"
"Aku tidak bisa." Sahut Suzy pelan lalu pintu Lift terbuka Soohyun keluar terlebih dahulu baru disusul Suzy dan kemudian Myungsoo mengikuti Langkah Suzy.
"Wae? Kau mempunyai janji?" Suzy mengangguk pelan. "Eoh. Aku ada pertemuan besok."
"Kalau begitu sehabis pulang kerja. Aku akan menjemputmu." Tawar Myungsoo.
"Tidak bisa. Bagaimana setelah aku sampai Apartment saja?"
"Kenapa tidak bisa?" Tanya Myungsoo penasaran.
"Aku mempunyai janji makan malam dengan Wonho." Myungsoo terdiam lalu mencicit pelan.
"Mwo?"
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/107003791-288-k913018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Friend
Short StoryWanita itu banyak Kim Myungsoo, kenapa kau selalu bertemu dengan wanita yang hanya menginginkan uangmu aja? - Bae Suzy. Akhirnya, aku mendapatkan wanita yang aku inginkan. Wanita yang selalu ada dan memperhatikanku. - Kim Myungsoo.