Sorry for Typos
Happy reading
Soohyun meletakan Ponselnya diatas meja kerjanya. Saat ini Pria tampan itu sedang berada di rumah sakit tempat ia bekerja.
Hari ini ia resmi Pindah dan bekerja di Seoul tanpa diketahui Myungsoo. Karena ia tahu Myungsoo tidak akan mengizinkannya tinggal di Apartment miliknya itu. Soohyun juga sudah membeli Apartmentnya walaupun lantainya berbeda dengan lantai Myungsoo.
"Aigoo. Bae Suzy neomu kyeopta." Kekeh Soohyun saat mengingat pesan yang dikirimkan Minho.
Hyung, Myungsoo sudah masuk perangkap. Sekarang kita ke Step 2
"Kim Myungsoo neo jinjja pabo namja." Ucap Soohyun lalu merapikan Perlengkapan kerjanya dan keluar dari ruangannya.
*
Suzy menarik Koper putihnya kearah Ruang Crown Lounge Di Jeju International Airport. Suzy sudah siap untuk kembali ke Seoul hari ini dibelakangnya terlihat Wonho yang juga menarik Kopernya sambil berbicara dengan lawan bicaranya Di Telepon.
Suzy duduk Disalah satu Sofa diruangan itu lalu ia mengambil buku Menu yang memang disediakan diatas meja.
"Kau ingin Sarapan apa?" Tanya Suzy ketika Wonho sudah duduk dihadapannya.
"Samakan saja denganmu." Jawab Wonho singkat lalu melanjutkan pembicaraannya dengan orang yang di teleponnya itu. Suzy hanya mengangguk pelan lalu melihat kearah buku Menu lagi.
Lima menit kemudian Wonho kembali duduk dihadapan Suzy tak lama setelah ia duduk makanan yang dipesan Suzy datang.
"Kau memesan Sereal?" Tanya Wonho pelan.
"Eoh. Sudah lama aku tak makan Sereal." Wonho mengangguk pelan lalu mengambil Piringnya.
"Eoh majja nado."
"Neodo?"
"Eoh. Sajangnim selalu memberikanku pekerjaan yang sangat banyak membuatku lupa dengan Serealku. Mungkin sudah Kadaluarsa didalam lemari." Keluh Wonho sambil memasukan Sereal kedalam mulutnya.
"Nanti kita belanja bulanan Bersama eotte?" Tawar Suzy dan di angguki Wonho dengan semangat.
"Call." Sahut Wonho senang.
*
Myungsoo kembali menekukkan wajahnya saat mendengar penjelasan dari Seorang Resepsionis kepadanya. Bagaimana bisa ia kembali kehilangan Suzy pagi ini? Padahal ia sudah merelakan jam tidurnya hanya untuk menarik Suzy kembali tapi, kenyataannya lagi-lagi ia kalah satu langkah dari Wonho.
"Seharusnya aku tidak percaya Pada Suzy ketika dia bilang dia takkan mencintai Wonho." Dengus Myungsoo dengan wajah masamnya.
Saat ini Pria bermata tajam itu sedang duduk di Lobby hotel. Ia sungguh merasa tak berguna saat ini.
"Permisi tuan." Ucap seorang waitress pada Myungsoo. Myungsoo membuka matanya lalu menatap waitress itu dengan tatapan datar.
"Mwo?"
"Ini adalah sebagian fasilitas dari kami..." Myungsoo memutar bola matanya bosan lalu bangkit berdiri.
"Aku sedang tidak ingin menikmati fasilitas disini." Ucapnya dengan ketus lalu melangkah meninggalkan Waitress yang terlihat Shock dengan perlakuan Myungsoo.
Myungsoo melangkah kearah Lift dengan malas. Sungguh hari ini ia sangat tidak memiliki Mood yang baik dan orang yang biasa menjadi Moodbosternya memghilang entah kemana. Myungsoo memencet Tombol Up pada Lift ketika pintunya terbuka ia langsung masuk kedalam lift dan menekan Angka dua puluh tiga.
Myungsoo keluar dari Lift dan melangkah menuju kamarnya. Ketika ia sampai kamarnya Myungsoo langsung mengambil Kopernya dan memasukan baju-bajunya kedalam Koper.
Ia harus mencari Suzy tidak akan membiarkan Suzy bersama Wonho. Jika boleh ia mengurung Suzy ia akan lakukan itu.
*
Suzy memasuki Apartmentnya sambil menarik Kopernya dengan malas. Ia benar-benar lelah pagi ini, bagaimana tidak. Wonho dengan sengaja memilih jalan yang jauh dari Apartmentnya, pria itu dengan sengaja memutar jalan dan mengambil rute cukup jauh dari kawasan Gangnam.
Ponsel Suzy berbunyi pertanda telepon masuk, Dengan malas menjawabnya.
"Yoboseyo?"
"..."
"Wae Myungsoo?" Tanya Suzy malas.
"Naega? Aku di Seoul."
"..." Suzy menjauhkan ponsel dari telinga kanannya.
"Ah mwoya. Aku lelah sekali Myungsoo-ah."
"...."
"Ah Molla." Suzy langsung memutuskan sambungannya secara sepihak dan meletakkan ponselnya dengan asal.
Suzy butuh tidur sekarang dan ia tidak peduli dengan siapapun yang menelponnya.
Myungsoo yang merasa sambungan teleponnya diputus Suzy begitu saja langsung membuatnya geram.
"Bae Suzy kau benar-benar keterlaluan sekarang!" Omel Myungsoo lalu melemparkan ponselnya ke Dinding Hotel hingga membuat ponselnya hancur.
Tbc
HAY HAY HAY SWEETIE
Selamat Hari raya idul Adha bagi yang merayakannya.
Ini isi draf terakhir aku tulis guys.
Kabar baiknya, aku lanjut nulis cerita ini lho . Doakan yang terbaik ya . Maaf kalo nanti jadinya gak nyambung. Ini lagi mood nulis , semoga panjang moodnya hehe
Maaf ya kalo ada typo . Aku ngetiknya dari hp soalnya . Oiya kemaren aku gak bisa login ke wattpad yang ini garagara lupa pw . Untung aja inget email .
Semoga kalian suka ama ceritanya .
Terimakasih sudah mau baca bahkan mau nge vote . Makasih juga yang sudah komen.
Sehat terus ya guys ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Friend
Short StoryWanita itu banyak Kim Myungsoo, kenapa kau selalu bertemu dengan wanita yang hanya menginginkan uangmu aja? - Bae Suzy. Akhirnya, aku mendapatkan wanita yang aku inginkan. Wanita yang selalu ada dan memperhatikanku. - Kim Myungsoo.