Selamat datang pembaca baru 🥺Seneng banget yang baca makin banyak ❤️
Jangan lupa tetep di vote terus di share ya, biar aku makin semangat ngetiknya hehe🥺
Part Aluna day tapi ada yang nyempil dikit di awal 🥴
***
Plakk
Suara tamparan yang keras itu terdengar sangat menyakitkan hingga membuat beberapa orang yang melihat itu menatap si korban dengan kasihan. Kepala pemuda itu tertoleh ke samping dengan menahan rasa pedih serta panas yang seperti membakar kulit pipinya. Seakan belum puas dengan pipi sebelah kanan, pelaku yang merupakan seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluh tahun itu kembali menampar pipi sebelah kiri si korban. Dia lantas melepas jasnya kemudian duduk di kursi kebesarannya dengan wajah geram.
"Kudengar kau kalah lagi dari, Arsalan." Dia melonggarkan dasi merah maroon yang terasa mencekik lehernya kemudian menatap sang anak dengan tajam. "Kau bahkan tidak bisa memimpin lastfox buatanmu itu dengan benar? Apa kau ini benar-benar anakku?"
Damon, pemuda itu kemudian bersujud di depan kaki sang ayah. "Maafkan saya, Pak!"
Sang ayah yang tak lain adalah Alejandro Salvatore itu menginjak tangan Damon dengan pantofel hitamnya yang mengkilat.
"Aku membiarkanmu melakukan banyak hal bukan hanya untuk kalah darinya. Aku sudah membuka semua jalan agar kau bisa membuat asilas jatuh melalui Arsalan tetapi jika kau masih tetap tidak bisa melakukannya, bukankah sebaiknya kau mati saja? Adikmu bahkan lebih baik darimu." Alejandro menendang tubuh Damon kemudian mengambil jaketnya. "Cepat cari cara bagaimana mengalahkan Arsalan jika kau masih ingin dianggap sebagai putraku."
Alejandro kemudian melangkah pergi meninggalkan Damon yang masih bersimpuh di lantai dengan mata memerah menahan murka. Otot-otot di rahangnya terlihat dan giginya gemeletuk menahan emosi. "SIAL! SIALAN KAU ARSALAN! SIALAN! AKU AKAN MEMBUNUHMU! AKU AKAN MENGHANCURKANMU DENGAN TANGANKU SENDIRI!" jerit Damon sambil memukul-mukul lantai dengan kepalan tangannya hingga memerah.
Suara dering telepon masuk membuat Damon mengalihkan perhatiannya. Dia bersumpah jika orang yang mengganggunya ini hanya akan mengatakan hal yang tidak penting dia akan segera melenyapkannya namun wajahnya berubah ketika mendengar apa yang disampaikan teman-temannya. Ini adalah kesempatannya.
***
Allen gantengku
Kak, aku bermain dengan temanku.
Me :
KAMU SEDANG MEMBACA
Beware of The Villain
Teen FictionFOLLOW AKUN SAYA SEBELUM BACA ❤️ BACA AJA DULU SAMPE 10 CHAPTER! NOTE : DIALOG DAN NARASI PAKAI BAHASA BAKU. ---- Sena lebih suka bercengkerama dengan karakter fiktif penuh akan drama dalam buku novel dibandingkan bersitatap dengan manusia nyata...