8. Dag Dig Dug

40 12 0
                                    

Haiii👋kembali lagi sama aku
Yang selalu ngangenin😂
Jangan lupa vote sama komen ya😉
Lop yu pul ^_^

-----
Hari sudah mulai gelap,bukan harinya melainkan awan yang sudah gelap pertanda hujan akan turun.Tapi lain dengan Zee yang masih menunggu seseorang untuk menjemputnya. Sedari tadi ia mengecek ponselnya.

Zee
Raf lo dimana
buruan jemput gue
udah pulang.

Tidak lama kemudian Rafa menelfonnya

Rafa is calling...

"Lo dimana buruan gue udah pulang."

"Ini gue lagi direstoran." Jawab Rafa dibalik telepon.

"Lo ngapain direstoran?" Sempat-sempatnya Zee bertanya padahal bentar lagi hujan akan turun.

"Biasa gue lagi sama cewek gue." Jawab Rafa santai. Benar-benar ya sempat-sempatnya Rafa bertemu cewek nya.

Tut

Zee mematikan sambungan teleponnya sepihak. Kesal? Jelas. Bentar lagi hujan,motor dibawa sama Rafa sialan itu,dan bentar lagi hp nya akan lobet.

Bagaiman dia memesan taksi online, jikalau hp nya lobet. Untuk meminta tolong pada temannya saja. Anya sudah pulang. Ya tadi Anya sempat menawarkan pulang bersamanya. Namun Zee menolak, karena Rafa akan menjemputnya.

Jika tahu keadaan seperti ini, Zee pasti menerima saja ajakan Anya. Huh benar-benar menyebalkan.

Tapi sepertinya ada orang baik yang menghampirinya. Yang Zee tebak pasti orang itu akan menawarkan tumpangan untuk pulang.

Dan yang Zee tebak lagi, dia itu Gafa.
Gafa lagi dimana mana bertemu dengan Gafa.

Motor ninja hitam tepat berhenti didepannya. Dan orang itu melepaskan helm fullfacenya.

Dengan percaya diri.

"Lo pasti mau nawarin gue balik kan? Ya udah gue terima." Zee mengambil helm yang ada dibelakang Gafa dan mulai menaiki motornya.

Hah Gafa mengernyit. Kenapa Zee tiba-tiba saja langsung menaiki motornya. Baru saja dia akan menawari tumpangan. Namun secepat kilat Zee langsung mengerti apa maksud Gafa menghampirinya.

Gafa langsung menjalankan motornya. Ya hari ini benar-benar akan hujan.

"Mau berhenti apa nggak,kayaknya bakal hujan deh." Ucap Gafa dibalik helmnya.

"Langsung pulang aja,lagian rumah gue udah hampir deket kok." Jawab Zee.

Dan benar saja hujan turun begitu deras. Tetapi Zee dan Gafa tetap menembus derasnya hujan. Ya walaupun nantinya mereka akan basah kuyup.

Zee memeluk pinggang Gafa dari belakang. Bukan karena apa karena derasnya hujan membuat dia menggigil kedinginan. Gafa melihat ke arah tangan Zee yang melingkar dipinggangnya. Gafa tersenyum tipis.

Dan akhirnya mereka pun sampai. Dengan kondisi basah kuyup.Zee segera turun dan menenduhkan dirinya diteras rumahnya.

Saat melihat Gafa sepertinya akan langsung pulang.

"Mau kemana lo Gaf? Mampir sini dulu. Udah tau hujan deres kayak gini." Teriak Zee.

Gafa pun turun dari motornya. Ia mengikuti Zee yang masuk kedalam rumahnya.

Zee segera ke atas sedangkan Gafa menunggu saja diruang tamu.

"Nih." Ucap Zee sambil menyerahkan hoodie kepada Gafa. Iya hoodie itu milik Zee yang kebetulan sedikit kebesaran dibadan Zee.

"Lo ganti aja dikamar mandi,gue jugak mau ganti baju." Ucap Zee.

"Kamar mandinya mana?" Tanya Gafa.

"Tuh." Zee menunjukkan letak kamar mandinya.

Dan Zee segera naik menuju kamarnya untuk mengganti baju.

Setelah selesai Zee turun dan membawa handuk ditangannya. Rambutnya sudah ia keringkan tadi.

Dan Zee lihat Gafa sudah mengganti bajunya.

Zee melempar handuk pada Gafa.

"Keringin rambut lo,entar takutnya lo sakit." Ucap Zee.

"Keringin dong." Ucap Gafa sifat keusilannya sudah keluar.

"Keringin aja sendiri." Jawab Zee.

"Lo tau kan yang buat kita basah kuyup tadi siapa?" Tanya Gafa.

Ya beradu argumen dengan Gafa, Zee selalu saja kalah.

Dengan berat hati Zee smengambil handuknya dan menuju ke arah Gafa.

Zee mengeringkannya dengan menjambak-jambak rambut Gafa dengan kesal.

"Bukan kayak gini." Gafa mengarahkan tangan Zee agar bergerak lembut. Pandangan mereka bertemu.

Zee merasa jantungnya berdetak tidak karuan. Dengan posisi begini saja, membuat Zee benar benar tidak bisa bergerak.

Dag dig dug.

Duh jantung gue kenapa kok gini ya. Batin Zee dalam hati.

Begitupun juga Gafa yang menatap Zee. Jantungnya pun berdetak tidak karuan.

Zee segera memutuskan pandangan mereka.

"Nih keringin aja sendiri." Ucap Zee sambil menyerahkan handuknya.

Gafa mengambilnya dan segera mengeringkan rambutnya sendiri.

Dubrakkkk....

Suara itu muncul dari pintu rumah Zee.

"Lo kok udah pulang?" Tanya Rafa ia baru saja pulang.

Gafa mengernyit, oh iya ini tadi cowok yang mengantar Zee.

"Lo telat." Jawab Zee jutek.

Rafa hanya menanggapinya dengan santai. Ia segera naik ke atas menuju kamarnya.

Tu cowok tinggal serumah sama Zee? Batin Gafa penasaran.

"Ini atuh teh angetnya udah bibi buatin sesuai permintaan Non Zee tadi." Ucap Bi Marni ya tadi Zee memang meminta dibuatkan teh anget. Karena hujan tadi pasti membuat mereka kedinginan.

"Diminum atuh aden." Bi Marni mempersilahkan kepada Gafa. Gafa hanya tersenyum dan mengangguk ramah.

Ia meneguk tehnya. Benar benar membuat badannya merasa hangat.

"Non ini teh siapanya enon?pacarnya ya." Bisik Bi Marni.

"Bukan ini bukan pacarnya Zee tapi musuhnya Zee." Jawab Zee sangat pelan.

"Ga cocok ini mah jadi musuhnya enon, mending jadi pacarnya enon aja pasti dijamin cocok." Bisik Bi Marni lagi.

"Emm...kalau gitu bibi kedapur dulu yah." Pamit Bi Marni.

"Ngomongin apa elo?" Tanya Gafa. Sedari tadi sepertinya Zee dan pembantunya bisik-bisik entah apa yang mereka bicarakan.

"Kepo." Ucap Zee.

Gafa hanya memutar bola matanya malas. Berbicara dengan Zee harus memiliki kesabaran extra. Ya sudah tau lah Zee bicaranya sedikit judes.

"Lo tadi ada rapat apa?" Zee bertanya tadi memang Zee melihat Gafa dan Celvin menuju ke ruang OSIS. Yang pastinya mereka akan mengadakan rapat.

"Pengrekrutan anggota OSIS baru." Jawab Gafa.

"Oh..." Jawab Zee seadanya.

"Hujan udah mulai reda nih,gue balik." Ucap Gafa.

Zee mengangguk.

"Thanks ya udah nganterin gue pulang." Ucap Zee.

-----

Holla holla😂
Udah dulu ya guys 😄
Sorry ya kalau ada rada rada ga nyambung gitu😆.
Ini masih seneng seneng belum masuk tahap konflik kok😅.
Nanti aku up lagi asal kalian vote dan komen cerita aku😊.
Lop yu pul😃

Zeevana (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang