15. Sunday

23 9 0
                                    

Hai hai hai👋
Balik lagi sama aku yang super gemesin dan ngangenin wkwkwk :D
Gimana ada yang rindu Gafa sama Zee gak?
Yuk lanjut lagi dicerita aku😁

-----
Gafa membuka ponselnya ternyata ada notifikasi masuk dari Dani.

Dani
Gaf ngumpul yuk
 
                                                 Gafa
                                                 Dmn?

Dani
Tempat biasa

                                                 Gafa
                                                 Ok

Kebetulan hari ini hari minggu jadi Gafa bisa mengistirahatkan pikirannya dan rencananya ia akan berkumpul dengan kedua sahabatnya itu.

----

"Nih ponsel lo." Ucap Rafa. Rafa melempar ponsel Zee di atas kasur.

Zee melirik sebentar ke arah Gafa.

"Mau kemana lo? Tumben pagi pagi gini udah rapi." Ucap Zee.

"Ketemu cewek gue lah." Ucap Rafa.

"Cewek yang mana? Cewek lo kan banyak." Celetuk Zee sembarangan. Ya memang faktanya kan Rafa playboy.

"Gue udah insyaf." Ucap Rafa sambil mendudukkan dirinya diatas kasur Zee.

Zee memoles tipis wajahnya dengan bedak. Cukup bedak dan lipbalm saja. Secara Zee tidak terlalu mahir untuk bermake up. Berbanding terbalik dengan sahabatnya.

"Oh... kapan lo insyaf?" Tanya Zee.

"Udah lama. Lo nya aja yang gak nyadar." Ucap Rafa.

Bestie_Anya👧 is calling....

Hp nya berbunyi. Zee lihat ternyata Anya menelponnya. Untuk apa ya?

Zee segera mengangkatnya.

"Assalamualaikum Nyonya Zeevana Safira yang baik hati dan tidak sombong." Anya mengeluarkan suara khas cemprengnya.

"Waalaikum salam. Ada maunya kan lo. Pagi pagi gini udah muji muji gue." Ucap Zee.

"Tau aja lo hehe. Mau ikut gue gak?" Tanya Anya.

"Kemana?"

"Ke mall. Gue pengen shoping nih."

"Iyya."

"Serius lo mau?" Tanya Anya.

"Iya Anyaa."

"Ya udah gue jemput lo. Lo tunggu aja dirumah lo. Okey?" Ucap Anya dibalik telepon.

"Iya."

"Dah bubay." Ucap Anya sambil mematikan sambungan teleponnya.

"Mau kemana?" Tanya Rafa. Ya Rafa mendengar jika Zee akan pergi entah kemana.

"Kepo. Intinya gue mau jalan-jalan sama Anya." Ucap Zee.

"Ya udah gue anterin." Ucap Rafa.

"Gak gak. Gak mau gue. Lagian Anya mau jemput gue kok." Zee menolak dengan cepat. Ya secara lah jika Rafa ikut pasti Rafa akan mengacaukan jalan-jalannya bersama Anya.

"Lagian kan, lo mau ketemuan sama pacar lo itu. Jadinya gak usah gue bisa sendiri." Ucap Zee.

-----

"By ketemuan yuk sekalian sama sahabat aku jugak." Ajak Nino dibalik telepon.

"Dimana by?" Tanya Anya.

"Nanti aku share loc. Ajakin aja Zee sekalian. Lagian aku jugak bareng sahabat aku."

"Emm iya deh by." Ucap Anya.

"Ya udah aku matiin dulu telfonannya ya by. Lop yu." Ucap Nino.

"Lop yu tu by." Ucap Anya.

Panggilan berakhir. Anya akan menghubungi Zee. Tapi kalau Anya bilang jika akan berkumpul dengan Nino dan sahabatnya. Pasti Zee gak bakalan mau. Ya udah alasan apa ya. Gimana kalau Anya bilang ia akan shoping. Pasti Zee mau.

-----

"Mau ketemu Non Zee ya Non?" Tanya Bi Marni saat melihat kehadiran Anya. Anya baru saja sampai dirumah Zee. Ia tadi sempat bersalipan dengan Rafa sepupu Zee.

Ya Anya tau Zee tinggal dengan Rafa sepupunya. Karena orang tuanya sedang bekerja diluar negeri.

"Iya bi." Jawab Anya.

"Bentar Non, bibi panggilin." Bi Marni segera menuju kamar Zee. Tidak lama kemudian Zee datang.

"Yuk." Ucap Anya.

"Tunggu-tunggu lo beneran kan mau shoping? Kok dandannya beda banget gak kayak biasanya."

Omaygat jangan sampai Zee tau kalau Anya akan mengajaknya ngumpul dengan sahabatnya Nino.

"Enggak kan gue selalu cetar membahana kalau kemana-mana." Jawab Anya berbohong.

Zee mengiyakan saja apa kata Anya.

-----

Anya dan Zee telah sampai di sebuah warung.

"Lo gak salah kita mau kesini? Lo mau shoping diwarung. Shoping apaan?" Ucap Zee saat menyadari Anya membawanya ke sebuah warung.

Anya hanya menyengir memperlihatkan deretan putih giginya.

"Cengar-cengir lo." Ucap Zee.

"Udah lo turun aja. Ikutin apa kata gue." Anya pun membuka pintu mobilnya dan turun. Disusul juga Zee. Warung ini sepi tidak ada siapa-siapa. Ya hanya warungnya saja yang buka.

Anya pun duduk dibangku yang telah disediakan pemilik warung tersebut. Zee pun duduk juga menyusul Anya. Entah apa yang direncanakan sahabatnya ini. Zee penasaran. Tapi sepertinya Zee mempunyai firasat buruk.

Tidak lama kemudian ada tiga motor ninja berwarna hitam merah dan hijau. Zee sudah hafal betul pemilik ketiga motor tersebut. Ini pasti Gafa and the geng. Tapi kenapa mereka bisa ada disini.

Oh Zee paham. Pasti yang merencanakan ini semua Anya. Iya mengatakan jika akan pergi shoping tapi sebenarnya ia akan ketemuan dengan Nino.

"Loh mereka kok ada disini?" Tanya Gafa diatas motor.

Nino menyengir "gue yang ngajak sekalian mau ketemu pacar gue."

"Yee... pantes aja tadi pagi ngajak ngajak gue ngumpul. Bilangnya mau ngumpul sama kita kita aja taunya lo bawak pacar elo. Kan ngenes sama gue yang jomblo." Dani meratapi nasibnya.

"Gafa juga jomblo." Ucap Nino.

"Bentar lagi dia jadian sama Zee. Tinggal gue yang jomblo dong."

"Ngaco ngomongnya elo." Ucap Gafa segera turun dari motornya.

"Nya kok lo ngajak gue kesini sih? Katanya shoping." Ucapa Zee kesal.

"Hehe sorry ya Zee gue boong, ya kalok gue ngomong mau ngumpul sama sahabatnya Nino lo pasti gak bakalan mau." Ucap Anya.

"Gue balik." Zee berdiri namun tangannya dicegat oleh Anya.

"Pliss, kali ini aja lo disini temenin gue ya... ya... ya..." Anya memohon pada Zee agar tidak meninggalkannya.

Ze mendengus pasrah. Ya turutin ajalah, apa mau Anya.

-----

Next lanjut dipart selanjutnya ya guys😉
Bubay😆lopyu❤

Jangan lupa vote sama komen dan jangan lupa jugak follow akun wattpad aku😅.

Zeevana (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang