14. Ceramah

23 9 0
                                    

Hai hai balik lagi sama akuuu😂

Kangen sama cerita ini gak?

Yuk yuk vote sama komennya jangan lupa😂.

Dan jangan lupa follow akun wattpad aku.😄

Lanjut lagi ya😆

-----

Pulang sekolah.

"Zee gue duluan ya. Udah ditungguin sama Nino tuh." Ucap Anya sambil mengambil tasnya diatas meja.

"Dih mentang-mentang udah punya pacar elo. Gak inget sama temen sendiri." Ucap Zee.

"Hehe ya udah gue duluan. Bubay Zee." Ucap Anya sambil meninggalkan Zee sendiri.

"Nai, pulang sama siapa?" Tanya Zee.

"Oh aku kayaknya dijemput deh Zee." Jawab Naira.

"Ya udah bareng yuk ke parkiran." Ajak Zee.

Naira mengangguk. Dan akhirnya mereka berjalan bersama menuju parkiran.

Sesampainya diparkiran.

"Lo udah dijemput?" Tanya Zee.

"Kayaknya belum nyampek deh Zee." Ucap Naira saat melihat ke sekeliling. Biasanya Naira dijemput sama supir pribadinya.

"Ya udah, bareng gue aja." Ajak Zee.

"Gak usah Zee. Aku gak mau ngerepotin kamu." Ucap Naira tidak enak.

"Ya elah Nai, gak repot kok." Ucap Zee.

"Emmm.... iya deh." Naira akhirnya menyetujui. Mereka berdua pun naik le motor Zee. Dan meninggalkan kawasan sekolah.

"Nai... Gafa udah minta maaf sama elo." Tanya Zee saat diatas motor.

"Udah." Jawab Naira.

"Kapan?" Tanya Zee.

"Kemarin. Tapi Gafa minta maafnya lewat chat. Gak ketemu langsung. Tapi aku udah bahagia kok, Gafa mau minta maaf. Ya yang sebenarnya aku yang salah dari awal." Ucap Naira sedikit mengeraskan suaranya.

"Ya udah. Yang penting masalahnya udah kelar." Ucap Zee. Zee tidak mengerti. Sebegitu cintakah Naira pada Gafa.

"Udah Zee disini." Ucap Naira.

Zee berhenti tepat didepan rumah Naira.

Naira kemudian turun dan memberikan helmnya pada Zee.

"Thanks Zee." Ucap Naira.

"Iya sama-sama. Gue balik dulu Nai." Ucap Zee.

"Jangan. Mampir dulu ke rumah aku." Ajak Naira.

"Gak usah Nai." Ucap Zee.

"Ayolah Zee. Mampir yuk jarang-jarang kamu bisa disini loh." Ajak Naira.

"Iya deh." Zee yang tidak enak hati pun menyetujui ajakan Naira.

Mereka akhirnya memasuki rumah Naira.

"Zee tunggu ya. Aku mau kebelakang dulu." Ucap Naira dan akhirnya meninggalkan Zee diruang tamu.

"Udah pulang kamu." Itu suara seseorang yang tengah berbicara pada Naira. Mungkin kakaknya.

"Iya bang." Ucap Naira.

"Itu siapa?" Tanya Cowok itu.

"Oh itu temen aku, udah ya bang aku mau ke kamar dulu. Mau ganti baju. Sekalian mau ambil minuman buat Zee." Ucap Naira dan akhirnya Naira pergi menuju kamarnya.

"Temennya Naira?" Tanya cowok itu.

"Emm... iya kak." Ucap Naira.

Duh ternyata ganteng jugak abangnya Naira ya. Astaga Zee sadar....

Cowok itu duduk bersebelahan dengan Zee. Tapi ya lain kursi. Cowok itu sibuk dengan hpnya.

"Nih Zee, minum." Ucap Naira sambil menyodorkan minuman pada Zee.

"Zee kenalin ini abang aku, namanya Abang Reyhan." Ucap Naira.

Cowok itu hanya bersikap biasa saja..

"Zee.. kak." Ucap Zee memperkenalkan diri.

"Reyhan." Balas Rayhan.

Ya ya ya sepertinya abangnya Naira tidak suka berbasa-basi buktinya hanya dibalas singkat saja. Mungkin manusia es seperti di novel-novel gitu yang dinginnya subhanallah. Irit ngomong, kalau sekali ngomong nyebelin, tapi yang ini sepertinya beda versi ya.

"Kalau gitu gue pulang ya Nai." Ucap Zee.

"Loh kok cuma bentar Zee."

"Lain kali gue kesini lagi." Balas Zee, akhirnya Zee beranjak dari kursinya.

"Hati-hati dijalan ya Zee." Ucap Naira.

"Iya Nai."

-----

"GAFAAA..." Teriakan itu berasal dari Dinda. Kakak kandung Gafa.

Gafa yang baru saja pulang sekolah, tekerjut mendengar teriakan kakaknya.

"Apa kak?" Tanya Gafa saat melihat kakaknya yang sepertinya sedang marah.

"Kakak nyuruh apa tadi pagi?" Kini Dinda menjewer telinga Gafa.

"Kak kak kuping gue." Ucap Gafa kesakitan. Bagaimana tidak kupingnya kini di jewer oleh kakaknya.

Oh ya  mungkin kalian bertanya-tanya tentang orang tua Gafa. Orang tua Gafa bekerja di luar negeri. Dan kini Gafa hanya tinggal bersama kakaknya Dinda.

"Kakak tanyak kakak nyuruh apa tadi pagi hah?" Dinda menarik telinga Gafa.

"Anu itu apa gue disuruh bersiin kamar, nah itu." Ucap Gafa akhirnya. Ya tadi pagi Dinda memang menyuruh Gafa untuk membersihkan kamarnya.

Perlu diketahui Gafa merupakan tipe-tipe cowok yang sangat malas membersihkan kamarnya.

"Bersiin sekarang." Perintah Dinda.

Dan akhirnya jeweran dari kakaknya terlepas.

"Kan ada Bi Sisi kak." Bantah Gafa.

"Bersiin sendiri lah. Kamar kamu persis banget kayak kandang tikus tau gak." Ucap Dinda mendengar bantahan dari adik semata wayangnya itu.

"Iya iya ini gue bersiin." Ucap Gafa. Gafa pun memilih menuju kamarnya dari pada mendengar ocehan ceramah dari kakaknya itu.

-----

"Zee elo dari mana aja. Pulang telat. Ga ngabarin gue elo." Ucap Rafa yang mengetahui Zee baru saja pulang.

"Hadu Raf, pusing tau gak. Baru pulang udah dimarahin. Oh ya yang perlu lo ketahui Den Rafa yang ganteng hp gue ada di elo, jadinya gue gak bisa ngehubungin elo. Gue tadi kerumah temen gak kemana-mana kok." Jelas Zee sedetailnya.

"Kan_"

Belum saja Rafa kembali berbicara. Zee meletakkan telunjuknya didepan bibir Rafa.

"Syut, lo mau kepala gue meledak, gara-gara dengerin elo ceramah mulu'. Udah ah gue capek, mau istirahat." Zee segera meninggalkam Rafa yang masih diam ditempat.

-----

Udah dulu ya😁
Jangan lupa vote sama komennya😆 biar aku tambah semangat buat up lagi😂.
Lop yu pul❤😆

Zeevana (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang