25. Khawatir???

16 6 0
                                    

Hai balik lagi👋

Gimana kabarnya malam ini?😆 semoga baik yah

Udah penasaran kan sama kelanjutannya. Tanpa bertele-tele dan panjang lebar.

Cuss Lanjuttt....😂

------

"A_aku takut Gaf." Ucap Naira bergetar. Gafa memilih untuk menurunkannya. Tangan cewek itu sangat dingin dan bergetar. Gafa menggenggamnya.

"Tenang, ada gue disini. Lo gak perlu takut. Ada gue yang nemenin elo."

Naira memeluk Gafa lagi. Tangisannya keluar lagi. Gafa tidak tahu bagaimana menenangkannya. Naira membenamkan wajahnya pada dada bidang Gafa.

Zee jelas sangat tidak suka. Mungkinkah ia sekarang mulai menyukai Gafa. Saat melihat bagaimana Gafa memeluk Naira. Sangat jelas jika cowok itu sangat mencintai Naira.

Jujur perasaannya seperti dijatuhkan batu besar yang menindihnya. Zee baru tahu, sebegitu sakit mencintai.

Andai saja tidak ada orang, Zee mungkin sudah menangis. Namun ia masih menahannya menahan buliran bening yang sejak tadi ingin keluar.

Dani paham apa yang dirasakan Zee. Sangat jelas jika cewek itu sakit hati. Matanya menjelaskan semuanya.

"Udah, gak usah nangis lagi. Gue anter lo pulang." Ucap Gafa.

Zee memalingkan wajahnya, mendengar suara cowok itu yang sangat perhatian pada Naira membuatnya tambah sakit hati.

"Nya, gue pinjam mobil lo ya." Ucap Gafa. Ia tidak bisa mengantar Naira dengan kondisi seperti ini.

Dengan berat hati Anya mengangguk mengiyakan.

Lagi dan lagi Gafa menggendong Naira untuk masuk kedalam mobil.

Bolehkah Zee berkata jika Naira sangat alay.
Hanya disekap tidak sampai tubuhnya ada yang terluka. Namun ketakutannya sudah seperti itu.

Zee berkata seperti itu, karena ia merasakan sakit hati. Baru tadi malam ia merasa di istimewakan dan sekarang ia dijatuhkan.

Gafa memutari mobil dan segera masuk kedalam mobil Anya. Gafa tidak peduli padanya. Ia bahkan pergi tanpa mengatakan satu patah kata pun pada dirinya. Menanyakan keadaannya saja tidak. Memang benar kata orang mencintai seseorang harus siap-siap sakit hati.

"Zee, gue anter lo pulang ya." Ucap Dani.

"Zee, lo gak papa?" Tanya Anya. Melihat dari mata Zee. Jelas jika Zee sakit hati. Apalagi Anya tahu, bagaimana Zee bahagia saat Gafa menyanyikan lagu untuknya. Dan sekarang Zee dianggap seolah-olah tidak berarti bagi Gafa.

Diistimewakan lalu dijatuhkan.

"Nggak gue gak papa." Ucap Zee berbohong padahal jelas-jelas ia sakit hati.

Tidak ingatkah Gafa, perlakuan dirinya selama ini yang membuat Zee merasa jika ia diistimewakan. Walaupun rasa ini hadir dengan secara mendadak.

------

Sesampainya dirumah, Zee diantar oleh Dani.

Zeevana (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang