10. Cewek Populer

37 10 0
                                    

Ada yang nungguin cerita aku nggak???
Lanjut aku up lagi
Jangan lupa vote sama komen😄
Lop yu pul😆

-----
"Thanks ya Zee, tadi kamu udah belain aku." Ucap Naira. Tangisnya sudah reda. Naira dan Zee kini berada didalam kelas begitupun juga Anya.

"Nggak habis fikir gue, Gafa berani-beraninya ngomong kayak gitu." Ucap Anya tadi yang posisinya berdiri dia duduk menghadap Zee dan Naira.

"Emangnya elo segitunya ya suka sama Gafa?" Tanya Zee pelan-pelan.

"Aku dulu sama Gafa deket banget, sering bercanda bareng, tapi lama-lama Gafa ternyata suka sama aku, aku jugak gak bisa ngebohongin perasaan aku, kalau aku suka sama dia. Tapi disisi lain aku masih suka sama seseorang. Aku menyukai dua orang sekaligus. Dan bodohnya aku saat Gafa menyatakan perasaanya, aku nolak dia. Dan tanpa sadar aku melukai perasaanya Gafa." Jawab Naira pandangannya lurus kedepan menatap indahnya kenangan saat ia bersama dengan Gafa.

"Tapi Nai, kok gue nggak tau lo deket sama Gafa, secara kan Gafa orangnya sefamous itu disekolah." Anya mendengarkan seksama penjelasan Anya. Ya mungkin perkiraan kejadiannya itu udah berlangsung lama.

"Gafa menyembunyikan kedekatannya sama aku, dia bilang dia takut banyak yang menyakiti aku. Dan yang cuma tau kedekatannya aku sama Gafa, cuma sahabatnya Gafa." Naira tersenyum tipis.

Zee nggak tau harus bereaksi bagaimana, ya ini cukup rumit.

"Udah jangan lo terlalu pikirin Gafa, mungkin Gafa masih kesel sama elo. Dia mungkin masih butuh waktu buat perbaiki semuanya."

Naira yang mendengar penuturan Zee dia mengangguk dan tersenyum.

"Ia mungkin belum saatnya aku ngebujuk Gafa."  Balas Naira.

Saat Anya hendak bertanya lagi, dengan cepat Zee mencegahnya.

"Udah lo nggak usah banyak nanyak." Ucap Zee.

Anya hanya mengerucutkan bibirnya kesal. Secara kan ia ingin masih mengupas lebih dalam lagi tentang kedekatan Gafa dan Naira.

-----

Pulang sekolah seperti biasa, Zee tidak pulang dulu melainkan ia masih menunggu Rafa. Motornya masih dipakai cowok itu.

Ia menunggu didepan gerbang sekolah, lumayan banyak murid-murid yang sudah pulang.

"Zee lo nggak mau pulang bareng gue?" Tanya Anya saat berlalu didepan Zee menggunakan mobilnya.

"Nggak thanks, lo duluan aja." Ucap Zee.

"Oh ya udah bubay Zee." Anya menutup kaca mobilnya dan berlalu meninggalkan Zee.

Zee refleks kaget saat ada orang yang menepuk bahunya. Dan saat Zee menoleh ada ketiga cewek yang tersenyun sinis kepadanya.

"Apa?" Tanya Zee.

"Ikut gue." Tanpa aba-aba mereka menarik Zee mengikuti mereka.

Dan ternyata Zee dibawa kedepan toilet.

"Lo udah berani sama kita." Ucap cewek yang rambutnya sedikit pirang dan wajahnya seperti orang-orang bule.

"Gue nggak kenal sama elo bertiga, dan gue nggak pernah punya masalah sama elo bertiga." Balas Zee berani.

"Oh ya gue Fandra cewek terpopuler disekolah. Dan gue tau lo masih anak baru kan disekolah ini. Dan ini geng gue yang ini Liona dan yang satunya ini Kezrey."
Ucap cewek itu memperkenalkan dirinya.

Zee tetap tidak tahu siapa cewek ketiganya didepannya ini.

"Gue nggak tahu." Balas Zee.

Fandra tersenyum angkuh. "Lo udah buat macem-macem sama Gafa, itu artinya lo berurusan sama kita bertiga."

Ya saat tadi latihan pertandingan basket, Fandra dan gengnya memang melihat kejadian saat Zee menampar Gafa. Dan toh mereka bertiga tidak tahu apa-apa mengenai apa yang terjadi saat di lapangan basket.

Zee tersenyum kecut. Oh ini toh bodyguard pribadinya Gafa. Dasar cemen cowok kok dijagain cewek.

"Oh.... lo bertiga dateng ke gue cuma mau balas dendam apa yang gue perbuat sama Gafa gitu? Jadi elo bertiga bodyguard pribadinya Gafa. Gak nyangka gue sefamous itu Gafa sampek dijagain sama elo bertiga." Zee hanya menghadapi mereka santai.

Tak disangka mereka sudah menyiapkan semuanya. Cewek yang bernama Liona itu langsung menyiram dirinya.

Zee yang cukup terkejut. Dia langsung menampar Liona itu.

Plaak. Tamparan yang cukup keras membuat pipinya panas.

"Lo apa-apaan hah nyiram gue." Sentak Zee. Bajunya kini basah. Zee yang sudah emosi ia langsung mengambil ember disampingnya, mungkin airnya bekas air pel. Zee langsung menyiram ketiga cewek itu.

Fandra,Liona,Kezrey cukup terkejut atas perlakuan Zee.

"Stop stop." Ada cowok yang menghentikan pertengkaran mereka.

Oh ya dia Celvin.

"Fandra lo lagi, lo lagi. Belum puas lo selalu buat masalah." Ucap Celvin saat hadir ditengah tengah mereka.

"Nggak vin dia duluan yang mulai." Bela Fandra.

"Dari awal lo yang mulai duluan." Ucap Celvin. Dia sudah dari tadi memperhatikan mereka yang sedang bertengkar. Dan yah yang mulai duluan memang Fandra and the geng.

"Awas lo ya kalok sampek lo buat masalah lagi, gue aduin lo ke guru." Ancam Celvin. Ya secara Celvin seorang wakil ketos jadinya ia biasa melaporkan masalah apa saja ke guru.

"Lo ikut gue." Ucap Celvin sambil menarik tangan Zee.

Fandra yang sudah kesal atas kelakuan Zee ditambah Celvin yang ikut campur masalahnya. Ia hanya berdecak.

"Ihhh.... Celvinnnn." Teriak Fandra. Ya Celvin selalu saha hadir disaat dia sedang melabrak seseorang yang berani dengannya.

Zee dan Celvin kini berada diparkiran sekolah.

"Nih pakek jaket gue, takutnya lo entar kedinginan." Ucap Celvin sambil menyerahkan jaketnya pada Zee.

"Thanks." Zee menerimanya ia memakai jaket kepunyaan Celvin.

"Itu cewek siapa sih." Decak Zee. Ia kesal atas kelakuan Fandra and the geng pada dirinya.

Celvin tertawa.

"Lo napa ketawa?" Tanya Zee.

"Abis tadi gue liat lo nyiram bekas air pel ke mereka." Ucap Celvin sambil tertawa kecil.

"Gue tuh emosi tadi mangkanya gue nyiram pakek bekas air pel." Ucap Zee ya dia ingat betul saat menyiram ketiga cewek itu menggunakan bekas air pel yang kebetulan ada didekat Zee.

"Oh ya kita belum kenalan, gue_"

Zee menerima uluran tangan Celvin.

"Celvin kan. Gue Zee." Ucap Zee.

"Kok elo tau?" Tanya Celvin.

"Ya gue tau, lo yang waktu itu ngambilin seragamnya Gafa dan juga lo yang waktu itu dipanggil sama Gafa saat elo dipanggil sama Bu Farni." Jawab Zee.

"Ohh... iya gue lupa." Balas Celvin sambil tersenyum.

Dan yang Zee duga Celvin tidak seperti Gafa yang menyebalkan itu. Ngomong-ngomong tentang Gafa, cowok itu mana ya saat kejadian tadi ia tidak melihat batang hidungnya sama sekali.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Celvin.

"Gue dijemput, tapi kayaknya belum dateng deh." Ucap Zee. Rafa benar-benar kebiasaan sudah dua kali Rafa tidak menjemputnya.

"Kalok gitu gimana pulang sama gue aja." Ajak Celvin.

"Emmm... boleh." Jawab Zee.

Celvin langsung menaiki motornya yang memang mereka sedanga ada diparkiran. Begitupun Zee ia juga langsung menaiki motor  Celvin.

-----
Stop dulu ya guyss...
Ada yang penasaran nggak kelanjutannya gimana???
Next dipart selanjutnya.
Jangan lupa vote and komen😉
Lop yu pulll....💞

Zeevana (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang