33. Bertemu dia lagi

18 3 0
                                    

Haii...

Ada yang nungguin Zeevana up kah???

Ada yak

HAPPY READING GUYSS...

--------

"Hufft... akhirnya selesai juga." Ucap Zee. Ketika Bu Suci telah keluar dari Ruang Musik.

Kini didalam hanya ada Zee, Gafa, dan Alvin mereka masih sibuk membereskan alat-alat musik yang tidak tertata rapi.

Ya walaupun tadi Bu Suci sempat kecewa pada mereka, karena kejadian kemarin. Dimana ketiga-tiganya murid yang lolos seleksi tidak hadir untuk latihan. Namun karena tipikal Bu Suci orangnya ramah, mereka hanya diberi nasehat. Dan tidak boleh mengulanginya lagi.

Mereka keluar dari ruang musik. Koridor kelas sepi hanya ada suara langkah kaki mereka bertiga. Tidak ada yang bersuara sampai diparkiran.

"Gue balik duluan." Ucap Celvin sembari memasang helmnya. Dan segera meninggalkan kawasan sekolah.

"Lo gak balik, apa perlu gue anter?" Tanya Gafa.

"Dih sejak kapan peduli lo?" Ucap Zee.

"Gue kan pribadi yang baik hati, ramah, rajin menolong, peduli sesama teman_"

"Narsiss.." Ucap Zee.

"Kenyataan nya gue emang begitu." Balas Gafa.

"Gue mau balik." Ucap Zee sambil mengaitkan pengait helmnya. Sampai terpasang sempurna diatas kepalanya.

"Hati-hati dijalan. Yang dihati jangan jalan-jalan." Gombal Gafa. Dibalas acungan jempol dari Zee.

-------

Mereka berempat berada dirumah Rafa. Tempat tongkrong yang nyaman sekaligus gratis. Tidak ada drama beli membeli. Semuanya disediakan oleh tuan rumah.

"Muka lo kenapa lebam gitu, Yo?" Tanya Rafa saat Rio tengah duduk di karpet kamarnya.

"Baru peduli lo?" Tanya Rio.

"Ya ga peduli, cuman basa-basi." Balas Rafa.

"Kampret!"

"Itu tadi si Rio ngejar anak SMA Alingga, eh gak taunya dia yang dihajar." Jawab Fendi.

"Kalian kapan selesainya sih? Guru-guru kalok tau, kalian bakal dihukum. Pertandingan itu udah lama, lupain aja elah." Ucap Rafa menasehati.

Ada benarnya ucapan Rafa. Namun itu tidak berarti bagi Rio. Ia masih belum bisa terima karena kekalahannya. Pertandingan itu curang, maka dari itu Rio sangat susah menerima kemenangan SMA Andjaya.

"Mereka curang Raf, lo gak tau gimana perjuangan anak-anak sekolah kita buat menang di pertandingan itu. Tapi hasilnya mereka menang, dan itu semua curang." Ucap Rio tidak terima. Ya Rafa memang dari dulu tidak terlalu ikut campur dengan urusan pertandingan basket mereka.

"Lo tau SMA Andjaya curang dari siapa?" Tanya Rafa balik.

Rio menghembuskan nafasnya. Ia kembali berbaring di karpet berbulu dan memainkan handphonenya.

"Udalah lo gak usah ikut campur. Lagian lo selama ini memang gak terlalu ikut campur sama masalah ini kan." Balas Rio.

Fendi yang hanya menyaksikan perdebatan mereka mengangguk-ngangguk sambil memakan cemilan yang ada didepannya. Iya tidak mau ikut campur dengan pembicaraan mereka. Ya selama ini memang Rafa tidak pernah setuju tentang balas dendam SMA Alingga. Toh selama ini juga Fendi ikut-ikutan Rio.

Selau sama seperti ini balasan Rio. Ia tidak menerima kekalahannya. Entahlah apa sebabnya. Kekalahan dan kemenangan hal yang wajar disetiap pertandingan.

Zeevana (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang