"Yumna, kamu kenapa?"Tanya Deren khawatir memegang tangan gadis itu.
"Jauhin tangan lo dari dia!"Bentak Aira membuat Deren emosi melihatnya.
"Maksud lo apa?!"
"Lo yang kenapa? Gak cukup udah ngelecehin Yumna?!"Bentak Ana mrmbuat Deren bingung. Melecehkan Yumna? Kapan?
"Semua disekolah ini juga tahu kali!"Sahut salah seorang siswa dikelas itu.
"Dasar cowok bajingan!"
"Ga ada otak!"
"Cih, udah gak ganteng sok lagi"
"Dasar Wibu!!"
"Penjahat berkedok polos!"
Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan lainnya. Deren hanya bisa terdiam dan tenggelam dalam ketidak tahuan. Berkali-kali dia menvoba meminta penjelasan pada Yumna. Namun, gadis itu tak menjawabnya. Dan masih menangis terisak dibangkunya. Deren semakin kebingungan.
"Deren, lo dipanggil ke ruang BK!"Perintah ketua kelas X IPA 2. Membuat Deren semakin tidak mengerti. Namun, dia tetap berjalan menuju ke ruang BK. Dan dia sudah disambut pembimbing disana. Ruangan yang bahkan tak pernah dia injak. Kini dia berada disana, dengan merasakan tatapan tajam dari pembimbing itu tertuju padanya.
"Deren! Ini kamu bukan?!"Tanya Pembimbing itu datar sambil menunjukkan sebuah vidio berdurasi 19 detik. Dimana disana dia terlihat menggerayangi tubuh Yumna dan mencoba memperkosanya. Namun, Yumna berhasil kabur dan meninggalkan Deren disana. Deren hanya bisa menatap dengan raut ketidak percayaan. Bahwa dia sama sekali tidak ingat pernah melakukan hal sebejat itu. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang di video itu adalah dirinya.
"Kamu diam. Berarti memang benar orang ini adalah kamu. Saya sungguh tidak percaya bahwa kamu bisa berlaku sekeji itu bahkan kelakuanmu ini bisa mencemarkan nama baik sekolah. Maka Deren, dengan semua kasus ini kami akan memberi keputusan yang juga sudah disetujui oleh korban. Kamu di keluarkan dari sekolah ini atas kasus pelecehan seksual." Detik itu juga jiwa Deren seakan terlepas dari raganya. Bagaimana bisa itu terjadi hanya dalam satu malam segala yang ada dalam hidupnya berubah.
Deren keluar dari ruangan dengan langkah gontai. Pikirannya masih sangat sempit untuk mencerna segala yang terjadi. Diperempatan koridor dia berpapasan dengan Yumna. Gadis itu sendirian. Sepertinya dia baru keluar dari toilet wanita. Deren segera menghampirinya untuk menuntut penjelasan.
"Yumna, yumna...tunggu!"
Yumna hanya memandangnya sinis. Jauh sekali dengan sikap ramah yang selama ini Deren lihat darinya.
"Apa?!"
"Tentang video itu? Itu gak bener kan?Aku gak pernah ngelakuin itu-"
"Lo buta?"
Deren terdiam seketika.
"Lo liat di video itu jelas-jelas lo kan? Mau thu kebenaran Deren?"Yumna berbisik disamping telinga Deren seduktif. Deren hanya mematung kehabisan kata-kata.
"Lo emang gak pernah ngelakuin itu ke gue. Tapi, gue yang membuat lo terlihat seperti seorang penjahat seksual."Deren mencengkram jemarinya.
"Oh, dan satu lagi. Gue gak pernah cinta sama lo! Karena lo itu cuma sampah yang harusnya gak berdampingan sama Aka!"Lanjut gadis itu membuat Deren semakin menegang.
"Kenapa kamu ngelakuin semua ini? Kenapa, Na? Padahal aku rela ngelakuin apapun buat kamu!"Deren merintih menatap Yumna yang hanya menatapnya remeh.
"Kalau lo emang bisa lakuin apapun buat gue, harusnya lo gak keberatan dong mati buat gue."Ujar gadis itu mengusap wajah Deren lembut.
Deren hanya mampu menatap Yumna yang kini telah menjauh darinya, segalanya hancur seketika. Karena kebodohannya sendiri, karena kenaifannya sendiri akan cinta.
"Deren!"Dia berbalik menatap seseorang yang baru saja memanggil namanya. Itu Alaska.
"Saya-"
"Puas lo ngelihat gue hancur? Lo pasti mau ngetawain gue kan sekarang?! Sama kayak semua orang. Munafik!"Katanya sebelum berlalu melewati Alaska yang hanya terdiam mendengar ucapannya. Bahkan tanpa sempat mengatakan sepatah kata.
***
"Aku akan menceraikan kamu!"
"Mas?"
"Saya tidak sudi memiliki istri seperti kamu!!"Kepala Deren seperti akan meledak sekarang. Dia mendapatkan DO dari sekolah. Namanya dicemooh seluruh warga sekolah. Dirumah keluarganya terus bertengkar hebat. Dan akhirnya kedua orangtuanya akan bercerai. Deren sendirian. Dia tidak memiliki siapapun yang mengerti dirinya. Siapapun!!
"Gue capek!!"
***
Mobil polisi, berlalu lalang disekitar sekolah pada pagi hari itu. Batas polisipun sudah dipasang mengelilingi rooftop sekolah. Diduga seorang pelajar mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri dari atas rooftop sekolah. Terlebih lagi remaja itu adalah seseorang yang menjadi tersangka utama kasus pelecehan yang dialami anak pengusaha terkenal, yaitu Yumna Agnibrata.
Ya, remaja yang bunuh diri itu adalah Deren Aldi Wijaya."Aka! Nanti pulang bareng yuk!"Sapa Yumna menggelandot manja fipundak Alaska. Lelaki itu menepis kasar tangan gadis itu. Dan memandangnya brngis penuh kebencian.
"Kamu yang jebak Deren? Sampai dia tertekan dan bunuh diri?!"
Yumna memasang ekspresi kaget yang dibuat-buat. Kemudian, mulai menitikkan air mata.
"Gak mungkin Ka, kan Deren pacar aku"Lirihnya sambil terisk. Namun, tak ada sedikitpun rasa simpati dalam manik mata Alaska kala menatapnya.
"Saya bingung, sebenernya kamu punya hati atau tidak? Kamu berubah Na! Kamu bukan lagi Yumna yang saya kenal. Jangan pikir persahabatan kita bisa seperti dulu lagi!"Yumna hanya mampu memandang tubuh lelaki itu semakin menjauh dari pandangannya. Sesak perlahan menguasainya. Tidak. Melainkan emosi kemarahan yang begitu nampak dari sorot matanya.
"Si Wibu itu bahkan masih menjadi benalu walau sudah tiada!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska [TAMAT]
Teen FictionCerita sudah tamat. *Telah direvisi satu kali. Jadi tidak menutup kemungkinan ada typo. *** Seorang gadis lugu Adelie Setya Anjani harus dipertemukan dengan lelaki menyebalkan yang dengan gamblangnya mengatakan suka kepadanya. Padahal mereka tidak p...