23(Cerita)

34 5 0
                                    

Lelaki itu mengikuti istrinya diam-diam. Karena ditrelan rasa penasaran mengapa Istrinya selalu keluar setiap tengah malam didepan gerbang rumah mereka. Dan dia menemukan sesuatu yang tidak ingin dia lihat. Ketika istrinya berbicara dengan seorang laki-laki didalam mobil asing yang terparkir didepan gerbang rumahnya. Tapi, bukan itu yang membuatnya hilang akal. Melainkan, apa yang kedua orang itu lakukan didalam mobil tersebut. Mereka sedang bercinta.

Lelaki itu segera masuk kembali kerumahnya masih dengan amarah yang membakar nadinya. Tangannya bergerak mengambil sebuah pistol dalam loker dikamarnya. Dan begergas kembali kesana. Untuk memberikan mereka pelajaran seumur hidup mereka.

"Selamat berbahagia diakhirat!"

"Dorr!Dorr!"

Sekali pelatuk langsung menembus titik vital bagian dari jantung mereka berdenyut. Kedua orang itu tewas disana dalam keadaan tengah bercinta.

***

"Beliau akan ditahan dengan dugaan telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang sekaligus. Atas nama Luna Pramudita dan Bagas Sukma."Mendengar penuturan polisi membuat Alaska menatap remeh kepada pria dihadapannya yang masih saja menatap lantai.

"Jadi anda membunuh selingkuhan anda sendiri ya?! Wah, saya kagum."Ujarnya penuh penekanan. Sembari tersenyum remeh pada pria dihadapannya.

"Kami akan menahan dia karrna bukti dan sidik jarinya cocok! Dan hanya ada dia ditempat kejadian itu. Maka, dipastikan bahwa dia tersangka utama. Kami akan menahannya."

Alaska hanya menatap datar pria yang masih tak bergeming didepannya.

"Lakukan sesuai hukum yang berlaku. Kalau begitu saya permisi pak." Ujar Alaska beranjak dari sana tanpa melihat lagi pada pria itu.

Sesampainya diapartemen, dia segera menelpon nomor seseorang. Nomor yang sejujurnya sudah lama tidak dia lihat lagi. Atau nomor yang harusnya tidak lagi dia hubungi.

"Datang ke Bandung sekarang! Ayah masuk penjara!"

***

"Ah, sialan!"Racau gadis itu ditengah mabuknya.

"Kenapa sih, lo hah?"Tanya temannya yang lain yang duduk didepannya. Lebih tepatnya mereka ada didepan supermarket mini didaerah itu.

"Si Yumna sialan, bukannya ngedapetin Aran gue malah disiksa sama dia. Dasar sikopat!"Ujarnya makin menjadi.

"Lah emang sejak kapan lo jadi babunya Yumna, Shel!"Tanya gadis dihadapannya keheranan. Ya, gadis yang mabuk itu adalah Shelly. Dan kini dia sedang bersama teman-teman gengnya. Rita dan Dira.

Manik matanya menangkap sesuatu yang sangat familiar. Gadis itu baru keluar dari supermarket menenteng barang belanjaannya. Gadis berkuncir dua itu yang membuatnya terikat dengan Yumna.

"Hei, Ta, Ra, gue mau kalian bantu gue bully cewek itu!"Titahnya sembari menunjuk kearah gadis itu. Kemudian, para sahabatnya menarik bibir ke atas. Karena memang sudh lama mereka tidak melakukan rutinitas mereka. Membully seseorang.

"Boleh, tangan gue gatel nih!"

"Gas lah!"

Mereka mendekat menghampiri gadis itu. Setelah sampai digang yang cukup sepi mereka mulai melancarkan aksinya.

"Woi, jambak rambutnya!"

"Ahh!"Gadis itu tersentak kaget manakala ada seseorang yang tiba-tiba menjambak rambutnya kasar.

"Gara-gara lo hidup gue gak tenang, brengsek!"

Plak

Plak

Alaska [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang