5(Suka)

45 6 0
                                    

"Mana? "Tanya Alaska yang sudah bosan menunggu sembari menatap jalanan didepan Kafe berlantai dua itu. Kafe D'Urville namanya.

"Sabar, elah otw katanya. "Jawab Dirga melirik Alaska takut-takut. Sekalipun dia sudah dua tahun berteman dengan Alaska sejak kelas X tetap saja tatapan elang Alaska itu sangat menakutkan baginya. Apalagi kalau Alaska sudah badmood. Aura disekitarnya akan mendadak dingin, mencekam, dan membuat rasa was-was pada orang-orang disekitarnya.

"Oi, disini! "Teriak Dirga pada seorang gadis yang baru saja memasuki kafe itu. Alaska masih menatap jalanan melalui jendela disebelah kanannya. Tak tertarik.

"Eh, gue bawa temen ya?Soalnya, gue takut kalo sendirian. Gak papakan? " Tanya Gadis itu mendudukkan dirinya diikuti gadis disebelahnya yang mematung.

"Oii, lo kenapa? Duduk El!! "Ujar Mira membuyarkan lamunannya. Ya, sedari tadi  mata gadis itu menatap lekat lelaki dihadapannya yang sedang menatap jalanan melalui jendela dengan mata elangnya.

"Kenalin, temen gue Adelie" Ujar gadis bernama Mira itu. Sukses membuat sosok Alaska yang tadinya tidak tertarik seketika menoleh ke arah mereka. Adelie? Gadis diperpustakaan itu? Mata mereka bertemu dalam hening yang cukup lama. Mira dan Dirga? Mereka menatap Adelie dan Alaska bergantian. Kebingungan juga.

"Kamu? " Alaska tersentak. Padahal dia baru saja memikirkan Adelie. Dia gusar memikirkan bagaimana jika gadis itu menunggunya diperpustakaan sampai malam? Bagaimana jika dia nanti pulang sendirian? Bagaimana jika Adelie tidak ingin bertemu dengannya lagi karena merasa dipermainkan? Dan pikiran itu sirna seketika saat matanya dan mata gadis yang berkecamuk dikepalanya itu bertemu.

"Kalian saling kenal?" Tanya Dirga keheranan. Adelie dan Alaska hanya mengangguk sebagai jawaban. Mira menatap Adelie tak percaya. Bagaimana dia bisa berkenalan dengan lelaki yang teramat tampan dihadapannya ini? Seorang Adelie yang kutu buku dan membatasi diri dari lawan jenis berhasil menemukan seorang Alaska yang ketampanannya tidak manusiawi. Sungguh beruntung Adelie.

"Apa? "Tanya Adelie ketika melihat Mira menatapnya lekat.

"Gue bangga sama lo, hiks"Jawab Mira dengan nada dramatis.

"Ikut saya" Ujar Alaska membuat semua mata dimeja itu tertuju padanya. Tangan Alaska kini sudah menggenggam tangan Adelie yang sedari tadi masih duduk tenang dikursinya.

'Njir baru kali ini Alaska nyentuh cewek! Gue sempet khawatir dia kelainan. Soalnya Queen yang cantiknya bak bidadari aja dia anggurin' Batin Dirga.

'Anjirr, tangan Elie dipegang Cogan. Apa kabar jantung lo,Lie?' Batin Mira.

'Tidak baik-baik saja'Batin Adelie seakan menjawab pertanyaan Mira.

'Awf, beruntung banget tuh cewek'

'Makk, gue berasa liat drakor'

'Anjim, andai diposisi cewek itu adalah gue'

'Subhanallah, indah sekali makhluk ciptaanmu'

Dan masih banyak lagi yang membatin.

"Kemana? "Tanya Adelie cengo menatap lelaki dihadapannya. Tampangnya saja cengo sebenarnya jantungnya udah gejedar gejedur jederrrr:v

"Ke kursi lain. Kamu mau gangguin orang pdkt? "Jawab Alaska yang membuat Mira juga Dirga tersipu malu. Padahal mah, itu hanya alasan supaya Alaska bisa berduaan dengan Adelie:v

Akhirnya Adelie mengikuti ajakan Alaska. Mereka tidak menemukan kursi kosong disana. Jadi mereka melenggang manaiki lantai dua untuk mendapatkan kursi disana. Dan benar saja ada.

"Kenapa bisa ikut kesini? "Tanya Alaska memecah suasana.

"Diajak Mira"Dipaksa lebih tepatnya.

Flashback on.

Alaska [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang