21

15.5K 197 6
                                    

Chris malah menarik tubuh Lily semakin dekat dan memeluknya dengan erat, serta menyandarkan kepalanya ke arah kedua dada Lily yang empuk dan kenyal. Detak jantung Lily yang kencang dapat didengarkan Chris.

Perasaan Chris merasa tenang dan tidak ingin melepaskan Lily, apalagi melepaskan untuk pria lain.

"Hei, katanya mau keluar makan. Masih jadi tidak?" ucap Lily mencari topik pembicaraan untuk menjauhkan tubuh Chris yang menempel ke tubuhnya.

"Chris," Lily menepuk-nepuk pundak Chris berulang kali dengan sumpah serapah di dalam hati.

"Hey Chris, aku sudah lapar. Aku belum makan pagi dari tadi," lanjut Lily.

Mendengar kata belum makan pagi, emosi Chris langsung naik ke atas kepala.

"Ngapain saja sampai belum makan pagi?" tanya Chris judes.

Chris melepaskan tubuh Lily dan membentak Lily dengan keras.

Lily menutup kedua telinga karena kerasnya suara Chris yang bisa memecahkan pendegarannya. Setelah puas membentak Lily, Chris bernafas ngos-ngosan dan berjalan menuju ke kamar tidur.

"Dasar sinting," maki Lily.

Lily duduk dengan menyilangkan kedua tangan di dada. Baru duduk tak semenit, Chris keluar lagi dengan memakai celana panjang hitam kain dan tanpa pakai atasan serta memegang kemeja putih di salah satu tangan. Kemeja putih dilemparkan ke arah wajah Lily.

Lily menatapnya dengan sangat marah juga menarik nafas sekuat tenaga dan berat.

"Pakaikan aku baju!" sambil memerintah, Chris berjalan ke arah Lily lalu menarik tubuh Lily untuk berdiri.

"Kenapa tak pakai sendiri?" Lily menatapi Chris dengan tatapan benci dan Chris menatap Lily lebih tajam seolah-olah akan memakan Lily sampai tulang tak tersisa.

Dengan cepat, Chris melingkarkan kedua lengan di pinggul Lily yang kini di depannya yang menantang dirinya. serta menarik tubuh Lily dalam pelukkannya. Lalu melayangkan kecupan di bibir Lily dengan nafas dan menekan tubuh Lily di atas sofa.

Lily terus memberontak, mendorong tubuh Chris di atas tubuhnya. hingga Chris melepaskan kecupannya dan memandangi Lily dengan benci karena berani jalan dengan pria lain selain dirinya.

'Sreeettt'

Baju atasan Lily disobek dengan kuat. Beberapa kancing baju sampai lepas. Tak puas dengan menyobek baju atasan yang di kenakan oleh Lily.

Chris Mengecup setiap inchi leher Lily dengan menurun. Menambahkan beberapa bekas kiss mark di bagian kedua buah kembar Lily yang besar yang selalu menantang untuk di jamah.

Lily tidak berani bersuara merdu, selain merasakan sakit di setiap gigitan dan pijitan di salah satu buah kembarnya.

Melihat Lily menutup mulutnya, Chris semakin brutal memainkan kedua buah kembar Lily di sertai dengan remasan kuat. Tak henti-henti menjilat, menghisap dan memijitnya, seakan-akan ingin menelan semuanya.

"Akh sakit," Lily yang sudah tidak tahan mulai mengeluarkan suara dan mendorong kepala Chris agar menjauh dari kedua dadanya yang sedari di gigit oleh Chris.

"Suara manis mu sungguh mengoda, aku ingin mendengarkannya."

Tanpa rasa belas kasihan, Chris mengikat kedua tangan Lily ke belakang dengan kemeja lengan panjangnya.

"Aku akan perlihatkan padamu. siapa suruh kau berani datang bulan di waktu yang tidak tepat," ancam Chris yang mulai menyiksa Lily. Karena terbakar oleh api cemburu.

"Kau gila, Kau benar-benar sudah gila. Pria gila," pekik Lily dengan suara kerasnya dan Lily menedang tubuh Chris dengan kedua kaki.

"Karena aku tidak bisa pakai yang bawah, maka terima saja akibatnya. Aku yakin kau akan menyukainya," ucap Chris mengancam.

Melihat Chris melepaskan kancing celana panjang. Lily sudah ketakutan, dia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Chris pada dirinya yang merupakan wanita malang dan tidak berdaya.

"Aku tidak pandai, tidak ahli. Aku tidak mau," tolak Lily akan apa yang sebentar lagi terjadi. Lily berusaha menedang tubuh Chris yang mendekatinya.

Chris yang sudah habis kesabaran menghadapi Lily, menarik tubuh Lily turun ke lantai dan memaksa Lily untuk berlutut.

Chris duduk di atas sofa yang besar dan membuka kedua pahanya. Dia memperlihatkan kepada Lily, barangnya yang sudah menunggu dipuaskan.

"Tidak, kumohon. Aku tidak mau," kata Lily memohon dengan sangat pada Chris. Lily berusaha menghindar. Chris yang tidak sabar dan emosi tinggi menarik rambut Lily sampai wajah Lily menyentuh barangnya.

"Hari ini layani aku baik-baik, wanita jalang!" hina Chris pada Lily.

Chris menaikan dagu Lily, kemudian mencubit kedua pipi Lily. Mau tidak mau, Lily membuka mulutnya. Hanya sebentar saja, Lily merasa mulutnya terisi penuh.

"Jalang. Bagaimana pria lain membuatmu terasa enak, huh?" kata Chris terlontar penuh hinaan.

Chris masih memaksa mulut Lily terbuka. Lily yang sudah kesal, langsung mengigitnya.

"Akkhh.... Dasar wanita sialan," teriak Chris yang kesakitan.

PLAKKK

Tamparan keras dilayangkan ke wajah Lily, hingga tubuh Lily terjatuh ke samping dengan hidung dan mulut berdarah.

"Untung masih belum putus," kata Lily kepada Chris yang memegang itunya karena ada bekas gigitannya.

"Wanita sialan," teriak Chris kesal.

Dengan kuat, Chris melayangkan tendangan ke arah perut Lily. Dengan berapa kali tendangan, Lily yang sudah awal sedang sakit perut, kini terasa lebih sakit hingga tidak sadarkan diri.

Melihat Lily yang tidak bergerak, Chris kembali panik dan membawa Lily ke rumah sakit lain. Dokter yang memeriksa Lily sampai memijit-mijit dahinya.

"Tuan, apa dia istrimu?" taya dokter itu.

"Bukan, aku menemukannya pingsan di pakiran mobil. jadi aku bawa ke sini," jawab Chris berbohong.

"Lebih baik anda laporkan ke polisi kasus ini," ucap dokter itu memberi saran.

"Hmmm, baiklah. Tapi bagaimana keandaan dia?" tanya Chris dengan wajah sedikit cemasnya.

Dokter tidak menjelaskan detail dan Chris masih cemas dalam hati sampai pagi hari, tapi memikirkan ini setimpal dengan perbuatan Lily. ia pun berpura-pura tidak tau apa yang terjadi selanjutnya pada Lily.

Chris membayar sejumlah biaya admitrasi selama beberapa hari untuk perawatan Lily.

"Jika ada sisa, berikan ke wanita itu!" ucap Chris pada bagian administrasi.

Petugas yang ada di bagian administrasi memandang Chris dengan tatapan rendah.

"Pria psycho seperti ini lebih baik membusuk di penjara."

Seorang petugas admitrasi mulai memaki karena kesal dengan sikap Chris yang terkesan menilai uang bisa selesaikan masalah.

***

Di lain pihak, James Holland semakin cemas dengan keandaan Lily yang menghilang beberapa hari hingga membuat James Holland cemas tak karuan karena mirip dengan kasus Alexanliane yang tidak pernah kembali.

Hp Lily yang tidak bisa dihubungi berapa hari. akhirnya, James Holland memilih mendatangi kediaman Lily. Tetapi ia tidak mendapatkan keberadaan Lily sama sekali. Setelah lelah mengetuk pintu apertemen Lily sejak berapa menit lalu.

"Tuan, wanita itu sudah tidak pulang berhari-hari. Lebih baik anda lapor polisi," saran tetangga Lily.

WANITA SIMPANAN (NOVELME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang