Bab 12 REVISI

60.7K 830 11
                                    

Lily melap paper bag yang basah. Kedua mata James Holland langsung menyipit. James Holland sebenarnya mau bertanya banyak, tapi sepertinya Lily orang yg tertutup, sehingga tidak jadi bertanya dan mengantarkan Lily pulang ke apertement.

"Terima kasih. Oya, handuknya aku cuci dulu dan lusa aku kembalikan!" kata Lily berterima kasih.

"Hmm....Ok. jangan lupa mandi dengan air panas dan Jangan sampai masuk angin," nasehat James Holland mengingatkan.

Lily tersenyum manis sambil menutup pintu mobil James Holland.

Chris yang merasa perasaannya sudah membaik langsung turun ke bawah berniat untuk mengantar Lily karena lokasi apertement mewah yang jarang bisa dimasuki oleh taxi. Ketika sampai di lobi, Chris melihat ke kanan dan ke kiri. Di luar tampak hujan turun begitu deras.

"Ke mana dia pergi?" gumam Chris yang melihat tak ada Lily di lobi sedangkan di luar hujan deras. Chris mencoba menghubungi hp Lily, tapi tidak ada respon yang ada hanya bunyi dari operator.

"Hmmm ...."

Salah satu cara yang dilakukan Chris hanya mengirim pesan ke hp Lily. Lily yang sudah berendam air panas melihat baterai hp sudah penuh, dan langsung mencabut colokkan. Dia menghidupkan hp. Bunyi pesan pun masuk secara bersamaan membuat perasaan Lily tidak enak. Di data hp hanya ada nomor James Holland dan Chris. Saat Lily akan membuka pesan di hp, suara pangilan dari Chris pun masuk.

"Hallo, Tuan Chris!"

"Di mana kau?"

"Di rumah, ada apa?"

"Oh."

Setelah mendegar jawaban Lily, Chris langsung mematikan hp. Lily bingung dengan sikap Chris dan melihat hp di tangannya. Melihat semua pesan yang kebanyakkan dari Chris. Tanpa dibaca, Lily langsung menghapusnya kecuali punya James yang dibalas oleh Lily.

Pagi harinya, Chris bangun lebih pagi dan sampai ke kantor lebih pagi dari biasanya. Nelson Jong yang melihat Chris tentu merasa aneh.

"Tumben datang lebih pagi. Kayaknya matahari bakal akan terbit dari barat nih," oceh Nelson usil.

"Maybe," timpal Chris singkat.

"Pasti. Oya, mau ikut makan pagi bareng gak?" tawar Nelson pada Chris.

Nelson menawari Chris untuk makan pagi bersama. Chris dengan percaya diri menerima tawarannya. Melihat sikap Chris, Nelson curiga dengannya yang tiba-tiba datang pagi dan mau sarapan pagi di kantor. Seperti biasa, Chris akan melihat sekeliling guna mencari sosok wanita bernama Lily yang menjadi wadah untuk menyalurkan kebutuhan biologis.

"Apakah semua karyawan perusahan SAG selalu sarapan pagi di sini?" tanya Chris dengan suara pelannya.

Pertanyaan Chris membuat Nelson Jong terkejut. Sejak kapan Chris memperhatikan sarapan pagi para karyawan.

"Kurasa tidak semuanya," balas Nelson Jong yang menebak-nebak.

Perasaan Chris langsung suram mendadak. Dalam hati sudah menduga, jika Lily tidak selalu sarapan pagi di kantin kantor.

"Mulai besok, aku akan wajibkan semua karyawan untuk sarapan pagi di kantor!" ucap Chris tegas.

Nelson Jong yang sedang makan langsung tersendak. Dia terbatuk-batuk dan cepat mengambil air untuk diminum secepatnya..

"Chris, kali ini apa yang terjadi dengan sikapmu, huh?" ucap Nelson Jong yang semakin bingung dengan ulah Chris kali ini.

"Tidak terjadi apa-apa, hanya ingin mensejahterakan hidup karyawan saja!" jawab Chris tanpa ekspresi. Nelson Jong masih memandangi Chris dengan tatapan tidak percaya.

Di pihak lain. sebelum ke perusahan, Lily datang ke rumah sakit dan seperti biasa dan ia berpapasan dengan James Holland.

"Selamat pagi, tumben hari ini pagi sekali?" sapa James ramah.

"Ingin mengembalikan barang yang kupinjam semalam," sahut Lily tersenyum.

Lily memberikan sebuah paper bag yang berisi handuk kecil kepada James Holland dan membalasnya dengan senyuman.

"Kau bisa mengembalikannya kapan saja, Li?" ujar James.

"Kebetulan hari ini aku mau menemui ibu. Jadi sekalian saja," jawab Lily lagi.

Lily tersenyum seperti biasa dan melewati James Holland. Dia berjalan masuk ke dalam ruangan untuk melihat ibunda yang seperti tertidur.

"Bu," panggil Lily lirih.

Melihat tidak ada respon, Lily hanya bisa memikirkan nasibnya untuk besok. Hari di mana, tubuhnya akan dinikmati oleh Chris dengan brutal dan kasar untuk melepaskan libidonya.

***

Hari sabtu, sesuai perjanjian, Lily berpakaian rapi, dan mengulung rambut menjadi ikal di ekor. Melukis alis dan merapikan hiasan bedak di wajahnya. Terakhir memakai lipstik merah.

Lily melihat jam yang sudah dijanjikan Chris dan mengambil tas. kemudian bersiap-siap keluar. Pesan masuk ke hp Lily dengan isi alamat tujuan malam ini tertuju pada hotel Boelevard di kamar 2002.

Dengan kemeja putih lengan panjang dan rok hitam pendek, Lily menuju tempat yang dijanjikan Chris. Pintu hotel diketuk dan Chris membukanya cepat. Melihat Lily yang mengenakan pakaian kantor, Chris menatapi tubuh Lily dari atas hingga bawah. Lily tidak menunggu jawaban dan langsung masuk dengan mendorong tubuh Chris menjauh sedikit dari pintu.

"Kenapa memakai baju kerja?" tanya Chris memandang tak suka penampilan Lily dari atas hingga bawah.

Chris tidak senang melihat pakaian Lily dan mengomentarinya. Mendegar komentar dari Chris, Lily berjalan mendekatinya dan menatap mata Chris dengan dalam, sedalam gelapnya malam yang pekat.

"Tuan Chris, apa anda lupa kalau hari senin saya mesti masuk kerja?" ucap Lily pada Chris.

"Apa hubungannya hari senin dengan sekarang?" sahut Chris santai.

"Tuan Chris, kamu mau lanjut komentari pakaian ku atau tidak ingin aku di sini?" sambung Lily lagi.

Lily bersiap untuk membuka pintu kamar dan dengan cepat Chris memeluknya dari belakang. Aroma segar dari sampoa dan sabun tercium dari tubuh Lily. Seketika bagian bawah Chris mengeras dan Lily dapat merasakan benda keras yang mengenai tubuhnya.

"Aku menginginkanmu malam ini!" kata Chris penuh penekanan.

Chris menyingkirkan rambut Lily di belakang leher dan memberikan ciuman pada leher yang putih. Lily sudah mempersiapkan mental dan batin akan apa yang dilakukan Chris malam ini. Dirinya tidak akan melawan karena uang yang diberikan Chris sungguh sangat berharga. Setiap lembaran uang pemberian Chris seperti lembaran kehidupan bagi ibu Lily.

Dari arah bawah, Chris langsung memasukkan miliknya dengan sekali dorongan ke dalam celah inti Lily yang masih kering.

Lily menahan suaranya dengan mengigit bibir bawah yang merasakan bagaian yang kering seperti terkoyak kembali membuat Lily menahan nafas untuk menetralkan rasa sakit di bagian bawah yang sunggu sesak dan bergerak dengan liar.

Nafas hangat Chris berhembus ke bagian leher Lily. Rasa sakit yang tak kunjung hilangan, semakin menambah keringat bercucuran di tubuh Lily.

***cara top up wanita simpanan, silahkan hubungi admin di wa 085252055133.

Novel ini khusus dewasa. harap bijak membaca.

WANITA SIMPANAN (NOVELME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang