Bab 4 REVISI

165K 1.5K 32
                                    

Lily menundukkan kepala dan dengan berlinang air mata seakan memohon pada dokter James untuk tidak menolak keinginannya. yang merupakan keinginan yang sangat penting dalam memperjuangkan kehidupan ibunya.

"Maaf ... maaf saya tak bermaksud menyakiti hatimu," kata James tak enak hati atas ke salah pahaman Lily.

"Saya mengerti dan saya mohon kerjasamanya. Berapa pun biayanya akan saya bayar," ucap Lily dengan wajah memohonnya.

"Baiklah. Saya akan mearwat ibumu dan akan menjaganya sebaik mungkin. Jangan khawatirkan itu," kata James dengan kalimat yang akhirnya membuat hati Lily tenang serta senyum terukir di wajah cantiknya.

"Kalau begitu, saya permisi dulu dan selamta malam," pamit Lily yang langsung diangguki James Holland.

Lily berjalan tegap lulus ke depan dan keluar dari rumah sakit, dia duduk di halte bus seorang diri. sambil menghapus air mata yang membasahi kedua matanya.

Angin malam menghembus dingin menusuk tulang berlulang dan Lily menundukkan kepala ke bawah untuk memandangi kedua kaki yang dia goyangkan ke atas dan ke bawah. Beberapa mobil mewah berhenti dan memberikan klason kepada Lily, tapi Lily bergeming dan tetap menundukkan kepala serta tak perduli dengan suara klakson mobil. maupun kata maki-makian dari mereka yang tertuju kepada Lily.

Yang Lily tahu, Kini hatinya sangat kesal dan sedih. Lily sudah tahu tujuan mereka yang menghentikan mobil dengan sengaja. Mereka membunyikn klason padanya yang pasti dianggap wanita jalang dan menawarkan jasa untuk memberi kehangatan di ranjang bagi para pria hidung belang di malam hari.

"Kenapa setiap pria yang melihat wanita duduk sendirian di halte bus mengangap sebagai wanita murahan?" kata Lily dengan nada kesal dan langsung berdiri.

***

Di perjalanan, Mata Chris melihat jam di tangan kiri yang sudah menunjukkan jam 8 malam, Chris yang melewati arah rumah sakit terhenyak ketika matanya tanpa sengaja melihat sosok wanita yang di yakini oleh Chris sebagai Lily. yang sedang berdiri di halte bus dengan berapa mobil berhenti sambil membunyikan klason. yang seolah menawarkan tawaran kepada Lily untuk bermalam di atas ranjang bersama dengan mereka.

Emosi di kepala Chris langsung naik seketika. Chris mempercepat mobil yang dikendarai dan berhenti tepat di depan Lily. Dengan tergesa Chris membuka pintu mobil dan langsung keluar menghampiri Lily dengan emosi terpancar di wajahnya.

"Kau!" gumam Lily yang kaget melihat kedatangan Chris yang seperti hantu.

"Kita bertemu lagi," suara Chris yang berat membuat Lily merasa takut. Dengan langkah cepat, Lily langsung kabur dari hadapan Chris.

"Jangan pernah berharap bisa kabur dariku," kata Chris penuh ancaman.

Dengan langkah cepat, Chris mengejar Lily yang sudah berlari di depannya. Perbedaan langkah kaki Lily dan Chris sangat jauh. Lily tentu kalah dari segi kecepatan dengan langkah Chris. hingga dirinya tertangkap oleh Chris dengan mudah.

"Lepasin," teriak Lily sambil terus berusaha melepaskan cekalan Chris pada pergelangan tangannya yang sangat kuat dan menyakitikan.

Perlawanan Lily berakhir sia-sia. Chris memapah tubuh Lily ke atas pundak, kemudian melemparnya ke dalam kursi penumpang. hingga kepala Lily menyentuh pintu mobil.

Saat Lily berusaha untuk bangun, Chris sudah menginjak gas dengan cepat, sehingga mobil melaju dengan kecepatan tinggi membelah gelapnya malam. sesampai di persimpangan, dengan kasar Chris membelokkan mobilnya hingga tubuh Lily yang tak seimbang sudah terlempar sana sini. Bahkan, berapa kali terkena benturan di bagian kepala.

"Kau sudah gila ya?" Maki Lily pada Chris dengan suara keras.

"Ya! aku sudah gila dan itu karena dirimu," jawab Chris tak kalah kerasnya dengan suara Lily.

Chris menghentikan mobilnya ke pakiran di salah satu apertement mewah, kemudian menarik Lily keluar dari dalam mobil dengan sikap yang sangat kasar tanpa belas kasihan sedikitpun.

"Lepaskan aku, Lepaskan ...." pekik Lily dengan suara keras.

Lily terus memukul tangan Chris yang memegang pergelangan tangannya dengan kuat hingga menimbulkan kemerahan. Chris tidak berbicara dan terus menyeret tubuh Lily ke dalam lift, lalu menekan tombol menuju ke lantai 6 yang merupakan apertemen yang ia huni selama ini dalam kesendirian.

"Lepaskan aku! Apa kamu tuli?" umpat Lily dengan suara kerasnya.

Chris masih menyeret tubuh Lily sampai di depan pintu apertemen dan membuka pintu dengan sidik jari. Pintu terbuka secara otomatis. Dengan sikap kasar, Chris melempar tubuh Lily ke dalam menyebabkan Lily terjatuh ke lantai yang dingin dan keras.

"Ahhh.." pekik Lily yang kesakitan pada berapa bagian tubuh yang membentur lantai apertemen Chris.

"Sekarang layani aku!" Perintah Chris yang menatap tubuh Lily dengan tatapn lapar dan bernafsu.

Melihat Chris di hadapannya dengan membuka dasi, Lily semakin ketakutan dan berusaha berdiri dari posisinya yang terduduk di lantai.

"Mau kabur? Silahkan," ucap Chris dengan sikap garang.

Chris memandangi Lily dari atas sampai bawah dan langsung melepas jas, lalu dilempar ke sembarangan arah. Lily yang sudah berdiri langsung berjalan melewati badan Chris.

"Sial. kenapa saat bergini malah cedera kaki," batin Lily.

Melihat Lily berjalan tertatih-tatih ke arah pintu, Chris mengendong Lily seketika dengan berjalan ke atas lantai 2.

"Lepas aku brengsek! Kubilang lepaskan, apa kau tuli?" maki Lily sambil terus memukul Chris yang tentu tak berarti apapun bagi Chris yang sedang bernafsu kuat.

Lily terus melawan dengan memukul dada yang bidang Chris dan mengigit bahu Chris dengan gigitan kuat.

Chris tidak perduli dengan perlawanan Lily padanya dan pintu kamar ditendang kasar, lalu membanting tubuh Lily di ranjang dan menekannya dari atas.

Keandaan seperti ini membuat tubuh Lily tidak bisa bergerak karena tubuh Chris sangat berat. Namun, kedua tangan diletakkan di atas dada Chris untuk menahan tubuh Chris agar tidak menyentuh buah kembarnya. Chris masih memandangi Lily dengan wajah penuh emosi di mana terlihat jelas jika urat-urat di dahinya telah nampak.

"Uang yang kuberikan masih tidak cukup banyak bagimu sampai jualan badan di jalan, huh?" kata Chris penuh penekanan dengan mata tajam yang terus ditujukan pada Lily yang di anggap sebagai jalang yang berjualan di jalanan.

"Aku tidak mau melayanimu malam ini," ucap Lily tanpa sengaja dan justru kata-kata itu membuat Chris menjadi gelap mata dan langsung merobek semua pakaian Lily hingga menyisakan beberapa kain yang menutupi tubuh Lily. yang merupakan pakaian dalaman Lily.

Sepanjang perlawanan, Lily terus menedang tubuh Chris berkali-kali. Chris yang terus menghindar tendangan Lily, hingga tubuh Chris bergeser ke arah laci nakas di samping tempat tidur yang menyimpan berapa dokumen penting yang ia persiapkan padi pagi untuk menjebak Lily.

.

WANITA SIMPANAN (NOVELME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang