Bab 20

48.8K 399 45
                                    

"Ini pasti mau kabur lagi," kata Chris dalam hati dan bersembunyi untuk mengamati gerak-gerik Lily. Ternyata dugaan Chris benar, Lily berusaha kabur. Dengan langkah cepat, Chris mengejar Lily sampai depan lift.

"Mau kabur lagi?" kata Chris menangkap basah Lily.

Melihat Chris yang berjalan ke arahnya, Lily langsung mendorong tubuh Chris. tetapi Chris berbalik mendorong Lily ke dalam Lift hingga keduanya masuk bersamaan. Dengan cepat, Chris menekan tombol menuju parkiran mobil.

"Lepaskan aku," pinta Lily mencoba melepaskan diri.

"Kau kira setelah mempermalukanku hari ini kau bisa pulang dengan tenang. Jangan pernah berharap," kata Chris dan mengangkat tubuh Lily ke atas bahu dengan percaya diri berjalan ke arah mobil dan memasuki Lily ke kursi penumpang, lalu memasangkan seatbelt.

"Jangan coba-coba kabur," ancam Chris dan menutup pintu, lalu berjalan mengitari mobil untuk msuk ke bagian pengemudi.

"Aku sudah bilang kalau hari ini tidak bisa melayani kebutuhan anda," oceh Lily kesal.

Chris Tidak mau mendengar dan terus memacu mobil menuju ke apertement. Beberapa orang di lobi terheran-heran melihat Chris menarik Lily masuk ke dalam dan menuju ke dalam lift. Petugas keamanan yang melihat Lily merasa tidak asing dan berbisik ke petugas sebelahnya.

"Wanita itu sepertinya tidak asing bagiku," kata security itu pada temannya.

"Bukan tak asing lagi. Dia adalah wanita yang kita usir keluar beberapa waktu lalu," balas sekuriti itu dengan menatap ke arah Chris dan Lily.

Keduanya saling menatap dan menduga bahwa Lily adalah wanita panggilan, jadi mereka tidak perduli dengan apa yang dilakukan oleh Chris. Chris memasukkan Lily ke kamar mandi dan menghidupkan shower dengan tekanan air hangat.

"Mau mandi sendiri atau kumandikan?" tanya Chris pada Lily yang kebingungan.

"Mandi sendiri," sahut Lily menatap dengan berani serta perasaan kesal.

Chris keluar dengan badan setengah basah berjalan ke arah sofa dan duduk. kemudian menghubungi ke bagian toko baju di sebelah apertement untuk mengantarkan segala kebutuhan Lily.

Karyawan toko itu merasa aneh karena toko mereka tidak menjual pakaian dalam dan pembalut, tapi ini adalah permintaan pelanggan. sehingga mereka juga menyiapkan sesuai pesanan yang diterima.

30 menit kemudian, baju yang dipesan akhirnya tiba. Chris membuka pintu dan mengambil kantong belanjaan.

"Sisanya untukmu," ucap Chris yang menyerahkan berapa uang kepada pelayan yang mengantar pesanannya.

Karyawan yang menerima uang tip merasa senang bukan main, karena uang tip sangat banyak dan ia segera pergi dari apertemen Chris.

Chris berjalan ke dalam kamar dan meletakan kantong belanjaan di atas tempat tidur.

Saat Lily keluar dari kamar mandi, ia melihat ada baju dan barang lainnya. Tanpa sungkan, Lily memakainya daripada tidak memakai pakaian sama sekali.

"Si penjahat tubuh wanita tak mungkin macam-macam lagi kan?" ucap Lily dengan pertanyaan di dalam hatinya.

Lily berbicara sampil memakai baju bawahan dan saat memakai baju atasan dengan santainya.

Chris yang sudah masuk kedalam kamar, hanya menyandarkan tubuh di dekat pintu.

Sadar ada yang menatapinya, Lily melihat kea rah pintu kamar dan ia menatapi Chris sedang bersandar di tiang pintu kamar. Muka Lily langsung merah padam, bukan karena ketampanan Chris melainkan pikiran di dalam hati Lily.

"Jangan katakan si penjahat tubuh wanita sudah lihat dari awal sampai akhir," Lily memaki Chris dalam hati yang tanpa etika dan sopan santun.

"Kenapa? Sudah mulai berpikir yang tidak-tidak, huh?" tebak Chris dengan nada sinisnya.

"Kau."

"Sorry saja. Aku sudah tak bernafsu lagi," oceh Chris mengelak dan masih menyandarkan badan di pintu dengan gaya malas.

"Baguslah kalau begitu. Aku memilih untuk pulang daripada berlama-lama di sini," balas Lily yang bergegas untuk keluar dari kamar Chris.

"Tidak semudah itu. Kamu sudah buat aku kelaparan dari tadi," kata Chris lagi.

"Memangnya aku perduli dengan isi perutmu?" timpal Lily sambil mendorong Chris dengan kasar dari pintu.

Chris yang tidak terima langsung menarik lengan Lily dan menatap Lily dengan pandangan hina.

"Temani aku makan atau tinggal di sini tanpa batas waktu!" perintah Chris memberi dua pilihan sulit untuk Lily.

"Kau," balas Lily dengan wajah marahnya.

"Pilih yang mana?" ancam Chris.

"Jika aku tidak mau memilih?"

Chris menatap Lily dengan tajam, Dia berjalan ke arah Lily.

Lily dapat melihat Chris yang sudah emosi, membuatnya hanya bisa menundukkan kepala.

"Hanya makan saja," ucap Lily cepat.

"Tentu saja, emang kau kira ada yang lain apa?" ucap Chris dengan sikap sombongnya.

Chris berjalan ke arah kamar mandi dan Lily dengan cepat keluar sebelum pikiran Chris berubah seperti angin.

****

James Holland yang menghubungi Lily berulang-ulang kali, tapi tidak ada respon hanya bisa meninggalkan pesan seperti biasa. Lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku jas.

James Holland menduga jika Lily pasti tidur karena merasa sakit kram pada perutnya sehingga tidak akan mengganggu Lily lagi dengan panggilannya ponselnya.

Di apertement mewah, Lily menunggu Chris dengan tidak tenang. Bukan karena mencintai Chris, tapi ingin segera keluar dari tempatnya. Selama apertemen Chris pakai sidik jari sebagai pengganti kunci, Lily tidak bisa kabur selangkah pun dari dalam apartement. Hanya bisa mengerutu di dalam hati sembari memaki-maki Chris yang sungguh menjengkelkan.

Chris berjalan keluar dengan rambut basah dan memakai handuk dan menghampiri Lily yang tengah duduk di sofa.

Lily menatap Chris dengan tatapan rumit dan terdapat kemarahan di kedua matanya.

Sedangkan Chris langsung duduk di sofa dengan rambut basah. Poni rambut yang hitam menutup mata Chris yang hijau menyala.

"Kenapa?" tanya Lily dengan nada tidak suka dengan kehadiran Chris di sampingnya.

Lily memilih untuk bersuara, ketika melihat Chris yang diam dari tadi. Diamnya Chris lebih menakutkan daripada kehilangan urat malu.

"Bantu aku keringkan rambut!" perintah Chris dengan sikap arogannya.

Emosi Lily naik seketika mendegar perintah Chris padanya. Dasar penjahat tubuh wanita, tidak tahu diuntung. Tidak tahu diri. Sumpah serapah dilakukan Lily dalam hati tanpa bisa diucapkan kepada Chris.

Lily berdiri dari tempat duduk dan berjalan ke arah Chris mengambil handuk di tangannya, lalu mengeringkan rambut Chris.

Chris awalnya diam tapi mulai melakukan hal yang melecehkan pada Lily. Kedua tangan di lingkarkan ke pinggang Lily dari depan dengan mata tertutup.

"Chris, jangan berbuat aneh-aneh!" ucap Lily dan menampar tangan Chris.

Chris yang diam hanya bisa menarik tubuh Lily semakin dekat setiap kali Lily memukulnya. Tindakan Chris membuat Lily emosi.

"Dikasih hati, malah minta jantung. Memanag pria terkutuk," Lily mulai memaki Chris di dalam hati.

"Sudah."

WANITA SIMPANAN (NOVELME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang