Bab 18 REVISI

42.5K 570 10
                                    

Nelson Jong merasa Lily sudah sangat lelah dan tidak ingin melanjutkan pembahasan tentang perusahaan lagi. ia pun mengambil insiatif untuk mengakhiri pembicaraan pada mala mini.

"Lain kali saja kita bahas lagi. Lagipula kita sudah sama-sama lelah," ucap Nelson Jong menyimpulkan sendiri.

"Iya. Sekali lagi terima kasih untuk makan malamnya," kata Lily mengucap terima kasih karena sudah makan gratis untuk hari ini.

"Lain kali kutraktir lagi deh," seru Nelson Jong sambil tertawa.

"Eh, jangan. Aku merasa malu,"timpal Lily tak enak hati.

Nelson Jong hanya tertawa karena menganggap Lily sangat lucu.

"Mau aku antar kamu pulang?" tawar Nelson Jong singkat.

"Terima kasih atas niat baiknya, tapi temanku akan jemput kok. Bentar lagi sampai," jawab Lily jujur.

"Baiklah kalau begitu. Ayo, kuantar kamu ke depan lobi. Jaga-jaga jika kamu tidak tumbang karena kekenyangan," oceh Nelson Jong berandai-andai.

"Hahaha ... tak akan. karena aku masih kuat jalan," balas Lily dengan mengangkat satu lengannya, lalu mengarahkan ke arah Nelson Jong dan menepuk lengan Nelson Jong.

"Buat jaga saja," alasan Nelson Jong.

Nelson Jong dan Lily berjalan bersama ke arah lobi. Chris mengawasi dari belakang dan membuat beberapa staff curiga dengan gerak-gerik Chris yang sungguh mencurigak sedari tadi.

Mobil hitam brand Mayback hitam berhenti di depan Nelson Jong.

"Sekali lagi terima kasih atas makan malamnya," ucap Lily dengan niat tulus.

"Sama-sama."

Lily mengucapkan kata perpisahan kepada Nelson. Saat Nelson ingin menghentikan Lily yang melangkah masuk ke dalam mobil Mayback hitam. seorang staff mendekati Nelson Jong secara tiba-tiba.

"Tuan, apakah orang ini teman anda?" tanya seorang pelayan yang bernada cepat.

Nelson Jong memutar badan untuk melihat siapa orang itu dan ia langsung tercengang.

"Chris?" ucap Nelson Jong dengan nada terkejutnya.

"Kalian semua akan kubuat di PHK besok?" pekik Chris membahana mengila.

Chris berteriak dan memberontak untuk bisa lepas dari 2 staff yang menahan tubuhnya. Nelson Jong tidak bisa berkata lagi.

"Kenapa Chris melakukan hal memalukan hari ini," batin Nelson Jong yang kesal dengan ulah Chris kali ini.

Melihat Nelson Jong yang diam membisu, emosi Chris semakin mendidih.

"Nelson jangan pura-pura tak kenal aku," teriak Chris bak macan mengaung.

"Chris, jika mau gila. Jangan ngajak aku," ucap Nelson Jong yang merasa malu saat ini.

Nelson Jong membalikkan badan dan melangkah jauh dari hadapan Chris, tapi berhasil disusul oleh Chris.

"Kenapa hari ini denganmu, Chris?" tanya Nelson Jong bingung dan bercmpur dengan perasaan kesal.

"Tidak ada. hanya ingin mengajak kamu makan malam dan kebetulan melihatmu sama Lily di sini," sahut Chris mencari alasan untuk meutupi apa yang ia lakukan sebenarnya barusan.

"Lalu kau cemburu dengan mengawasi kami?" kata Nelson Jong lagi, dengan mata penuh selidik.

"Tidak," elak Chris cepat.

Chris dengan cepat menggerakan tangan. Dengan isyarat mengatakan tidak. Nelson Jong tidak ingin membahas lagi dan langsung pergi. Chris hanya berdiri mematung karena ditinggalkan oleh Nelson Jong tetiba.

"Gawat. Aku sudah membuat Nelson beberapa kali marah dalam sehari ini," ucap Chris dengan menyentuh wajahnya dengan kedua tangan. Sampai wajahnya sedikit membiru, yang mencerminkan ketakutan saat ini.

Chris sangat tahu dengan sikap asli Nelson Jong dan mulai panik bercampur ketakutan.

***

James Holland mengantar Lily sampai depan gedung apartemen. Sebelum Lily keluar dari mobil, James Holland membelikan obat penghilang rasa sakit untuk datang bulan. Lily tersenyum dengan malu, menerima obat tersebut.

"Cepat istirahat sana," James Holland berkata seperti biasa kepada Lily.

"Iya. terima kasih dan selamat malam," ucap Lily dengan tersenyum dan menutup pintu mobil James Holland.

James Holland masih menatapi Lily yang berjalan masuk ke dalam lobi apertemen.

Setelah memastikan lampu kamar Lily menyala, James Hollan mengemudikan mobilnya untuk pulang ke arah apertemen yang ia huni selama ini.

Hari sabtu minggu ke-2, Lily tidak pergi ke hotel yang biasa Chris gunakan untuk menyalurkan nafsunya. Chris banyak mengirimkan pesan dan menghubungi Lily. Lily yang dari tadi sakit perut karena kram, terpaksa membalas Chris dengan isi pesan mengecewakan.

"Saya datang bulan, Tuan Chris. Silakan cari wanita lain untuk puaskan anda di ranjang."

"Tidak mungkin?" geram Chris tak mudah percaya dengan isi pesan di ponselnya.

Chris langsung melempar ponsel ke sofa. Lily melihat hp sudah tidak ada bunyi berisik dari Chris dan itu membuat perasaan Lily lega. Lily mengelus-ngelus perut yang kram dengan minyak angina sembari menepuk-nepuk perutnya yang berangin.

Sedangkan Chris meminum semua minuman dalam sekaligus karena merasa sangat emosi hingga akan meratakan isi bumi dengan memuntahkan lahar panas.

"Wanita sialan ini, sudah berani banyak alasan sekarang ini?"oceh Chris yang tidak terima alasan Lily menolaknya kali ini.

Perasaan sakit pada perut, terasa membaik dan Lily merasa bocor semakin banyak. di tambah terasa tidak nyaman sama sekali di bagian bawah yang basah.

Sehingga, Lily memutuskan untuk mengganti pembalut yang baru. Melihat di laci lemari persedian pembalut sudah habis, wajah Lily langsung cemberut.

"Jika bukan karena peraturan Chris, si penjahat tubuh wanita . aku tak akan lupa beli pembalut," keluh Lily kesal yang menyalahkan Chris saat ini.

Terpaksa Lily keluar dari apertemen dan jalan menuju ke toko serba 24 jam. tapi ditutup karena ada perbaikan dan harus memutar ke jalan lain.

Di pihak lain, Chris yang kesal mengemudi asal-asalan di jalan. Mobil yang menghalangi langsung di selip serta diklakson dengan seenak hati. Suara mobil klakson Chris menimbulkan caci makian dari banyak pengemudi lain. Chris tidak perduli dan masih mengemudi asal-asalan. Saat memasuki jalan agak sempit dan sepi. Chris melihat seorang wanita berjalan di trotor pejalan kaki yang mirip dengan sosok Lily.

"Rasanya mirip Lily?" gumam Chris yang mengemudi pelan melewati Lily untuk memastikan apakah tebakkanya benar atau tidak.

"Ternyata benar wanita jalang ini," lanjut ocehan Chris.

Emosi yang tadi membaik sedikit, langsung naik seketika. Dengan seenak hati, Chris memotong jalan di depan Lily dan keluar dari mobil sport miliknya.

"Kau?" Pekik Lily yang terkejut, melihat siapa pria di hadapannya.

Chris mempelihatkan senyuman jahatnya yang merupakan senyuman kekesalan di dalam hatinya.

Lily terkejut dan panik melihat Chris yang tiba-tiba muncul seperti setan dari neraka.

"Katanya datang bulan dan kini kebohoganmu terbongkar wanita rese," oceh Chris membabi buta dan seenak jidatnya.

Dengan cepat, Lily membalikkan posisi badan dan langsung lari dari hadapan Chris.

"Hei wanita sialan, jangan harap bisa kabur dari aku untuk sekian kalinya?" ucap Chris dengan gigi bergemertaknya.

WANITA SIMPANAN (NOVELME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang