Chris memutar badan ke arah laci di dekat ranjang dan mengeluarkan dokumen kontrak juga tinta yang sudah ia persiapkan untuk menjerat Lily dengan kontrak yang berisi berapa pasal jahat yang akan membuat Lily tak berdaya untuk melawannya di kemudian hari.
"Aku tidak akan tanda tangan. Aku bukan jalang," tolak Lily tegas yamg semakin menambah emosi Chris semakin meninggi.
"Kita lihat apa kau akan menang?" Senyuman Chris semakin menakutkan dan dengan kasar menarik tangan Lily, menahan tubuhnya dan mengikat kedua tangan Lily di posisi belakang. dengan mengunakan dasi dan mengikatnya dengan ikatan kuat.
Wajah Lily menghadap tempat tidur. Tangan yang diikat ke belakang telalu kuat sehingga membuat Lily merasakan kesakitan. hingga Lily kesulitan untuk melepaskan diri.
Tidak ingin membuang banyak waktu, Chris mengambil tinta dan mengoleskan ke jari Lily. lalu menempelkan pada beberapa lembaran dokumen yang ia keluarkan barusan.
"Dokumen satunya untukmu," kata Chris cepat.
Setelah memastikan semua sudah terdapat cap sidik jari, Chris melepaskan tali yang mengikat tangan Lily. Dengan cepat Lily langsung menampar wajah Chris dengan tamparan kuat yang meninggalkan bekas lima jari di wajah Chris untuk kedua kalinya.
"Ini kedua kali kau menamparku," geram Chris dengan wajah yang sudah memerah karena kemarahan yang tidak bisa ia tahan lagi.
Chris langsung menekan tubuh Lily di ranjang, menarik sisa kain di badan Lily sampai lepas semuanya. kemudian dilempar ke arah lain dengan sikap arogan dan dengan gerakkan cepat Lily menutupi tubuhnya dengan kedua tangan. tangan satu di atas dan satu di bawah yang berhasil di jebol oleh Chris semalam.
"Tak perlu ditutupin lagi, semua sudah terlihat di malam kemarin. untuk apa merasa malu dan bersikap menjadi wanita bersih," cibir Chris seolah mengingatkan Lily jika apa yang ada di tubuhnya sudah dinikmati olehnya semalam sampai meninggalkan banyak bekas yang masih nampak di tubuh Lily.
Wajah Lily seketika memerah, terlintas di pikirannya apa yang terjadi semalam. Kegilaan dan kebengisan Chris dalam hal melakukan hubungan tubuh. bahkan masih menyiksakan rasa sakit di bagian bawahnya.
Sibuk dengan lamunannya sendiri, Lily tak sadar akan gerakkan Chris yang cepat telah menahan kedua tangannya di atas kepala. Lily tidak dapat melawan karena kedua tangan Chris sangat kuat menahan kedua tangan kecilnya yang kurus dan tidak berdaya.
Detak jantung Lily semakin berdetak cepat, melihat wajah Chris yang sedekat ini. melihat wajah pria yang tidak tau diri yang telah merebut malam pertamanya.
Chris menurunkan pandangan matanya ke arah wajah Lily. perlahan-lahan Chris membuat Lily mengikuti keinginan hatinya yang semakin mengebu liar.
suara mengoda Lily membuat Chris semakin semangat untuk memasuki dan mengerakkannya dengan kuat di dalam celah inti tubuh Lily yang ketat serta masih saja sempit.
"Aaaa.. .jangan ... lanjutkan lagi ... sakit," pekik Lily dengan suara lemahnya yang di bawah kekuasaan Chris yang masih menghentakkan tubuhnya ke dalam tubuh Lily.
"Kenapa? Dengan pria mana kau bermain hari ini, huh?" tanya Chris dengan suara dinginnya.
"Ti-ti-tidak ada," sahut Lily terbata.
"Kau kira aku akan percaya? Kau sungguh murahan. aku baru saja melihatmu berjualan di jalan untuk mengoda para pria hidung belang." ucap Chris menyakitkan.
Lily masih menatap Chris dengan rasa benci karena tak puas menyiksa tubuhnya sampai semakin sakit hingga ke area dalam. Lily merasa tubuhnya, bukan barang yang bisa seenaknya disiksa dengan cara seperti itu.
"Aku akan berikan kesempatan untukmu. Lepaskan pakaian di tubuhku!" perintah Chris pada Lily. saat Chris mengeuarkan inti tubuhnya dari celah lembah hangat milik Lily.
"Tidak mau," tolak Lily tegas.
"Yakin?" timpal Chris dengan sebelah alis terangkat.
Pandangan mata Chris kembali menajam melihat tubuh Lily seakan mengatakan untuk cepat melakukan perintahnya atau menolak. maka akan kulanjutkan sampai pagi tanpa jeda berhenti sama sekali.
"Tidak ... tidak ... kumohon jangan lakukan!" rajuk Lily memohon dengan suara lirih.
Chris menulikan telinganya untuk kesekian kalinya.
Tubuh Lily semakin gemetar, air mata semakin banyak berjatuhan meminta belas kasihan Chris untuk nasib sesial dirinya.
Melihat Chris tidak ada reaksi, Lily kembali memohon lagi dan bersujud di hadapan Chris sampai dirinya tidak tahu sudah berapa kali memohon dengan pose seperti itu.
Lily merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Chris. dengan harapan Chris tidak melakukan lagi dan melepaskan dirinya kali ini.
Selera Chris menjadi hilang melihat sikap Lily dan memilih langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Chris melepaskan pakaian dan menghidupkan shower dengan air dingin untuk membasahi tubuh serta mendinginkan kepalanya yang entah mengapa mendidih sejak tadi. saat melihat Lily duduk di halte bus, dengan cara berjualan tubuh di jalanan.
Sedangkan Lily masih duduk di atas ranjang dan menangis. ia menangisi takdir hidup yang lebih pahit di masa kini dari semalam sampai sekarang. Kenapa dia terus dilecehkan oleh Chris. Seandainya, dirinya tak bekerja di SAG. mungkin nasibnya tak akan sesial ini.
"Chris, aku sangat membencimu. sangat membencimu," gumam Lili dengan nada suara kecil.
Lebih tepatnya, perusahaan SAG yang memang sudah sial sama dengan pemilik SAG.
"Menangis juga tak ada gunanya," batin Lily yang berusaha menguatkan dirinya.
Lily menepuk wajahnya dengan kedua tangan berusaha memberikan semangat pada dirinya untuk menghadapi Chris yang tak tahu malu dan pemaksa. Dengan sekuat tenaga, Lily berdiri dan mengambil sisa pakaian yang masih utuh. Sisa rok hitam yang masih bisa dipakai ke tubuhnya.
Teringat akan jas milik Chris di lantai bawah, Lily menurunin anak tangga dan mengambil jas tersebut untuk menutupi tubuh atasanya. tapi na'as, pintu tak bisa dibuka. saat Lily berusaha untuk kabur dari dalam apertemen Chris. sebelu Chris selesai mandi.
Klek klek
Pintu apertemen tidak bisa di buka oleh Lily.
"Tidakkkk," jerit Lily dengan suara kecil. saat Lily baru ingat, kunci pintu apertemen Chris ternyata memakai sidik jari pemiliknya.
Lily menyandarkan tubuh di dinding dengan hati putus asa dan perlahan-lahan tubuhnya merosot lalu terduduk diam di lantai yang dingin. Air mata Lily sudah mengering dari kedua matanya yang sembab. perasaan sedih seharian dan lelah, serta lapar yang membuat perutnya semakin sakit. telah membuat Lily sungguh lelah dan sekaligus lelah hati.
Lily hanya bisa memeluk kedua lututnya dan menempelkan dahi di kedua lutut serta menutup kedua matanya yang sudah terasa sungguh berat.
"Jika ada kesempatan sekali lagi, aku memilih tidak ingin dilahirkan. bahkan tak ingin ditakdirkan bertemu dengan Chris," kata Lily dalam hati. sebelum Lily kehilangan kesadaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA SIMPANAN (NOVELME)
Romansa21+ khusus dewasa . Cinta.. Bisa membuat siapa saja menjadi buta. Melakukan berbagai cara salah untuk mempertahankan dan memilikinya. Seperti yang di lakukan Chris pada Lily. Demi memiliki Lily seutuhnya, Chris menjadikan Lily sebagai wanita simpana...