Dengan panik, kukirimkan semua berkas pencarian Loki pada Natasha, lalu menelponnya. Kata-kata umpatan adalah hal pertama yang keluar dari mulut Natasha ketika ia usai membacanya.
"Tutup restorannya dan bawa pergi lukisan itu, Nat," aku menyuruhnya.
"Aku sudah melakukannya berkat Gonzales. Dia memperingatkanku tentang dua agen khusus FBI. Sekarang aku sedang dalam perjalanan ke salah satu safe house dengan Bucky. Kusuruh Peter dan Wong pulang," kata Nat. "Justru kau yang harus pergi dari sana, (Y/n). Aku bertaruh kalau Ben — atau siapapun pria itu — masih di dalam gedung dan mencoba mengepungmu."
Aku mengintip ke luar jendela dan melihat situasi jalanan. BMW milik Zemo baru saja terparkir di luar. "Jangan khawatir," kataku sambil mengenakan jepit rambut dari Loki, "aku punya rencana pelarianku sendiri."
Aku mematikan telepon. Kuputuskan untuk membawa tas tangan berisi barang yang kira-kira akan kubutuhkan, lalu menggotong kotak berisi anak anjing dan kucingku. "Sssh," aku berusaha menenangkan mereka.
Tanpa bersuara, aku menutup pintu apartemen dan berjalan melewati pintu flat Ben. Aku bersusah payah berjalan tanpa menimbulkan suara apapun dan memutuskan untuk turun dengan tangga darurat. Jika elevator itu berdenting, Ben bisa dengar.
Kakiku menuruni anak-anak tangga dengan cepat. Tidak ada orang di lorong lantai tiga. Lalu aku masuk ke flat Mrs Elton tanpa mengetuk. Wanita tua itu menyambutku tapi aku terpaksa harus buru-buru. Aku langsung masuk ke flatnya dan menutup pintu. "(Y/n), kau baik-baik saja?" Ia bertanya.
"Aku ketahuan," kataku padanya.
"Oh, sayangku. Pantas saja Gonzales tadi panik," Mrs Elton bersimpati. "Apa kau perlu bersembunyi di sini dulu?"
"Tidak, terima kasih. Tapi aku butuh bantuanmu," kataku dan meletakkan kotak berisi anak anjing dan kucingku. "Aku tak bisa membawa mereka sekarang. Aku akan mengirim uang untuk membantumu mengurusnya. Tapi sekarang aku harus pergi."
Mrs Elton menerima kotak itu dengan tatapan lembut. "Kau tidak perlu melakukannya, sayangku. Bantuanmu dan Natasha karena membiarkanku dan orang-orang seperti Gonzales tinggal di sini sudah lebih dari cukup," kata nenek itu dan tersenyum. "Aku juga akan memberitahu Peter dan membiarkannya berkunjung."
"Kau penyelamatku," kataku dan memeluknya dengan singkat. Sebelum aku membuka pintu flatnya, wanita tua itu mencegatku.
Mrs Elton mengulurkan sebuah pistol yang terlihat antik. "Milik Mr Elton," katanya menjelaskan. "Tapi sekarang itu miliikmu. Pergilah dan hati-hati, (Y/n)."
"Terima kasih." Aku menerimanya dan segera keluar dari flatnya tanpa menimbulkan suara.
Malam sudah menggelapkan langit saat aku berjalan memasuki mobil Zemo. Pria itu berpakaian rapi dan mengesankan, dan yang terutama, ia tampak heran ketika aku memegang senjata api. "Kita bisa jalan," aku berkata.
Zemo menyalakan mesin mobil dan mulai berkendara. "Aku menyesal harus membatalkan acara menonton kita," kataku ketika kami sudah dua blok jauhnya dari apartemenku.
"Apakah pistol itu untukku, (Y/n)?" Ia bertanya.
Aku melirik kaca spion. Beberapa mobil berkendara di belakang kami. "Walaupun ide itu menggodaku, Zemo, tapi pistol ini hadiah untuk berjaga-jaga."
Pria itu ikut melirik kaca spion. "Kita harus memilih jalan sepi untuk tahu kalau kita sedang diikuti," kataku.
"Diikuti oleh?"
"Untuk saat ini, FBI. Mereka menemukanku, Zemo," untuk pertama kalinya, aku merasa takut akan kemungkinan tertangkap. "Aku ketahuan. Mereka tahu kalau aku mencuri lukisan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
inside and out :// marvel au
Fanfiction1 pria. 1 wanita. 1 gedung apartemen yang sama. 2 sisi cerita yang berbeda.