Stark mengumpulkan banyak orang di ruang rapat pagi ini. "Aku ingin kalian menyimak sesuatu," katanya, lalu menampilkan gambar apartemen Singa Merah di proyektor. Apartemen tempatku tinggal dan menyamar.
"Detektif Sherlock Holmes telah tinggal di sini hampir dua minggu," kata Stark lalu mengganti gambar. Kali ini gambar apartemen Naga New York.
"Hei!" Aku memutar kedua bola mata.
"Sorry, Sherlock," Stark tertawa sendiri, puas dengan leluconnya. Lalu ia melanjutkan, "Detektif Steve Rogers akan pindah di sini mulai minggu depan," Stark melanjutkan, lalu mengganti gambar ke apartemen Elang Laut. "Dan aku sudah tinggal di apartemen busuk ini selama satu bulan. Ada yang bisa menebak kesamaan di antara mereka?"
Dr Bruce Banner menjawab, "Nama mereka sama-sama jelek?"
Hal ini menimbulkan gelak tawa di dalam ruangan. "Dokter, kau memang tidak salah," Stark menjawab, "tapi kau juga tidak benar. Kita tahu perampokan toko perhiasan baru-baru ini marak terjadi di sekitar kawasan ini. Aku tahu ini bukan bukti otentik, tapi sejumlah catatan mencurigakan kutemukan dalam investigasi."
Stark memang sering bertingkah bodoh, namun aku tahu ia lebih cerdas dari itu. "Ketiga apartemen yang kita sewa dimiliki oleh satu orang bernama Alianovna."
"Hmm, sangat Rusia," Dr Banner berkomentar.
"Intinya, hanya itu yang kudapatkan. Alianovna mengarahkanku ke sejumlah hasil pencarian," kata Stark. "Ia punya sejumlah properti kosong yang terdaftar atas namanya. Tampaknya orang ini sering melakukan pembelian di waktu yang berdekatan dengan tanggal terjadinya perampokan.
"Aku ingin kalian menyelidiki properti-properti ini lebih lanjut. Aku akan memberi kalian daftar alamat properti-propertinya. Tapi, aku ingin kalian mulai menyelidiki dari gedung apartemen kalian terlebih dahulu. Tanyai satu-satu penyewa flatnya, apakah mereka kenal dengan Alianovna. Sisir setiap flat kalau ada kesempatan."
Aneh sekali. "Stark, kau tahu kita butuh surat perintah penggeledahan. Kita tidak boleh sembarangan menjebol pintu orang," aku menyela.
Stark mengangkat bahu. "Kalau kalian bisa melakukannya tanpa ketahuan, kita tidak butuh surat izin apapun."
Kali ini Steve yang berbicara. "Strange benar. Kita ini detektif, Stark. Kita bukan mata-mata."
Dua suara sudah menolak. Dr Bruce Banner menambahkan, "Aku abstain."
"Oh, baiklah. Sebaiknya kita mulai bertanya-tanya," Stark menggerutu. "Tapi ingat. Jika ada sesuatu yang mencurigakan mulai terjadi, jangan ragu-ragu melaporkannya padaku."
Kami kemudian dibubarkan. Sejam kemudian, Stark mengumpulkan kami lagi dan membagikan selembar daftar berisi alamat lengkap properti yang harus ditelusuri. "Dan aku punya satu ide. Mulai sekarang, kalian wajib berada di apartemen kalian dari jam delapan pagi hingga jam satu siang, setiap seminggu sekali. Gunakan kesempatan ini untuk bergaul dengan tetangga kalian. Siapa tahu kita akan mendapat sesuatu yang berguna," Stark menjelaskan.
"Datang siang-siang? Enak sekali!" Dr Banner memberengut.
"Karena kebanyakan penghuni flat bekerja dari pagi, Dokter," Stark menerangkan.
Steve mengerutkan keningnya. "Kau tidak sungguh-sungguh menggagas ide untuk menggeledah rumah orang di pagi hari, 'kan?"
"Bukan menggagas ide. Ini perintah," kata Stark dan ia berlalu. "Sebagai pemanasan, sekarang kembalilah ke apartemen dan mulai mengobrol dengan tetangga kalian. Laporkan padaku jam lima sore, paling lambat."
Dan di sinilah aku, mengemudi kembali ke apartemen dan malah berpapasan dengan (Y/n). "Hei, (y/n)! Baru berangkat kerja?" Aku bertanya.
"Aku dapat shift malam hari ini, Ben," ia menjawab, "Sampai tutup restoran."
KAMU SEDANG MEMBACA
inside and out :// marvel au
Fanfiction1 pria. 1 wanita. 1 gedung apartemen yang sama. 2 sisi cerita yang berbeda.