Restoran sedang sepi, jadi tak banyak yang bisa kulakukan di belakang meja bar. Sambil berdiri menunggui pelanggan, aku mengeluarkan ponsel dan juga kartu nama yang diberikan Ben kemarin.
Saint Mary Magdalene High School
77th Nostrand Ave, Brooklyn, NYBENJAMIN CRAWFORD
English Literature
[631-xxx-xxx]"Hmm, kartu nama siapa?" Natasha melirik ingin tahu. "Guru itu, ya?"
Aku mengangguk. "Kami bertukar nomor telepon kemarin."
"Terdengar seperti langkah baru yang agak serius."
Aku menoleh padanya. "Bagaimana dengan penguntitmu?"
"Maksudmu Chris Rogers?" Natasha terkekeh. "Kami baru tiga kali bertemu. Beda denganmu dan Ben, kalian sering sekali bertemu, 'kan? Hei, kok cuma diam saja?"
"Kami memang sering bertemu, tapi aku tahu sedikit sekali tentangnya. Pembicaraan kami cuma basa-basi tak penting," kataku.
"Bahkan saat kalian pergi bersama kemarin?"
Aku mengangguk dan mengangkat bahu. "Aku tidak tahu, Nat. Ben adalah pria baik yang sopan, tapi aku... aku tidak..."
"Sudahlah, tak perlu terlalu dipikirkan. Lagipula kau punya banyak waktu untuk mengenalnya. Tapi aku punya ide!"
Natasha merebut ponselku dari dalam saku. "Nat!" Aku berusaha merebut benda itu darinya. Tahu-tahu ia juga mengambil kartu nama Ben.
Aku mencoba menghentikan Natasha mengetikkan sesuatu di ponselku, dan ketika aku berhasil melakukannya, aku sudah terlambat. "Siapa ini?" Suara Ben di telepon bertanya.
"Goblok!" Aku mendesis kesal pada Natasha yang berusaha menahan tawanya. "Uh... halo, Ben?" Aku berkata. "Teleponku dibajak!"
"Maaf, aku tidak dengar. Dengan siapa ini?"
"(Y/n)!" Aku menjawab dengan panik, lalu mematikan telepon.
"Nat, itu tidak lucu, aku sumpah," aku menggerutu. "Tapi kalian berhasil melakukan komunikasi verbal tak langsung!" Natasha berkilah. "Hei, masukkan ponselmu. Ada pelanggan."
Yang dimaksud dengan pelanggan adalah Mr Lowery yang masuk ke dalam restoran. Hmm, sudah lama aku tidak melihatnya sejak... sejak terakhir itu. Biasanya dia datang hampir setiap hari. Ia langsung memesan menu makan siang dengan kepala tertunduk.
Kali ini, kelakuannya sudah beradab lagi! Ia bahkan tak berusaha menggodaku.
Lima belas menit kemudian aku mengantar pesanan ke mejanya. Mr Lowery mengeluarkan beberapa barang dari tasnya. Aku meletakkan sepiring pasta di sebelah map dan surat-surat. Di antara tumpukan berkas itu, ada kop surat yang menarik perhatianku. "Kau adalah guru, Mr Lowery?" Aku bertanya.
Pria itu mengangguk dengan tegang, tapi tetap melanjutkan pekerjaannya. Di dada kanannya, ia masih mengenakan tanda pengenal.
DEVON C. LOWERY
Head of Saint Mary Magdalene High School"Aku cuma bertanya-tanya, Mr Lowery," kataku sambil menuang kopi ke cangkirnya "apakah anda kenal dengan Mr Benjamin Crawford?"
"Crawford?" Pria itu menaikkan alis, namun ekspresinya masih tegang. "Dia teman dekatku."
"Oh, begitu," aku mengangguk dan meletakkan gula dalam kemasan di samping cangkirnya. "Apa tadi ia datang mengajar? Dia bilang kalau akhir-akhir ini sedang ada ujian tengah semester."
Untuk pertama kalinya, Mr Lowery menengadahkan kepalanya dengan tatapan aneh. "Nona, aku tak paham apa yang kau bicarakan."
Ada sensasi aneh yang menggelitik perutku ketika aku mendengarnya. "Tapi tadi anda bilang kau mengenal Benjamin. Dia guru bahasa Inggris. Apakah tadi dia masuk sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
inside and out :// marvel au
Fanfic1 pria. 1 wanita. 1 gedung apartemen yang sama. 2 sisi cerita yang berbeda.