Aku bangun jam enam pagi karena telepon dari partner kerjaku, Agen Khusus Steve Rogers. "Kau kepagian, brengsek," aku mengomel.
"Maaf, hanya saja aku sudah berhasil menginterogasi perampok itu."
"Perampok yang mana? Terlalu banyak perampok yang ditangkap dalam satu hari."
"Yang merampok di dekat apartemenmu," kata Steve. "Aku tidak mengerti kenapa Fury menyuruhku menangani perampokan semacam ini. Itu kan—"
"Steve, sudahlah," kataku dan menghela napas. Steve sedang dalam masa hukuman karena ia berselisih (lagi) dengan kepala detektif Tony Stark.
Steve menghela napas di ujung sana. "Baiklah, 'Benjamin Crawford'. Cepat datang ke sini dan selamatkan aku."
Aku benci sekali dengan samaran kali ini. Fury yang memilihkan namanya, jadi aku tak bisa protes.
"Halo, tetangga!" (Y/n) menyapa ketika aku sedang mengunci pintu. "Kau sepertinya agak kepagian."
"Iya, tapi hari ini ada ulangan di sekolah," aku berbohong.
Aku baru saja pindah ke depan flat (Y/n) seminggu lalu demi menyamar. Aku tahu kalau (Y/n) adalah seorang pramusaji. Aku pernah datang ke restoran tempat dia bekerja.
Kami ke elevator bersama sambil mengobrol. "(Y/n), kudengar kemarin semalam ada perampokan di bawah," kataku memulai percakapan.
Aku dan (Y/n) memasuki elevator. Aku langsung menekan angka 1. "Iya, aku dengar beritanya," (y/n) menyahut.
"Tapi aneh sekali. Pelakunya sudah babak belur ketika polisi datang ke sana," kataku.
Tentu aku tak bisa bilang padanya kalau temanku Steve yang menangkapnya. Aku 'kan sedang menyamar.
(Y/n) terlihat prihatin mendengarnya. "Wah, aneh sekali. Lalu perampok itu bagaimana?"
"Aku tidak tahu. Mungkin polisi menangkapnya."
Kami tiba di lantai tujuan kami. "Kau bekerja di Nat's, kan?" Aku bertanya. Perempuan itu mengangguk.
"Mungkin nanti aku akan mampir!" Kataku sebelum masuk ke garasi mobil.
"Mampir, ya!" Kulihat (y/n) melambai sebelum berjalan menjauh.
Aku dan Steve sebenarnya detektif di FBI, tapi gara-gara kasus perampokan yang akhir-akhir ini terjadi di sekitar New York, kami tidak ke Washington D.C setiap pagi. Malahan, kami datang ke NYPD setiap pagi dan melapor pada ketua detektif, Tony Stark.
"Stephen! Stephen!" Dr Banner memanggilku dari belakang. Ia kepala divisi forensik.
Oh, ya. Nama asliku Strange. Stephen Strange.
"Ya, dokter? Ada kabar baru tentang Lady Diana dan Lord Byron?"
Dr Banner menggeleng. "Tidak, tapi Jumat ini Stark ulang tahun. Kita diundang ke pesta di rumahnya. Kau ikut?"
Aku menarik napas. "Entahlah, Dokter. Aku tidak terlalu suka pesta."
Dr Banner tersenyum simpul. "Kau tahu, beberapa waktu belakangan kau jadi terobsesi pada Lady D dan Lord B," ia berkata. "Rileks sedikit."
"Sebenarnya bukan aku yang terobsesi. Fury-lah yang terobsesi." Karena aku cuma kaki tangan ketua FBI itu, dan aku sudah ditekan oleh dia seminggu terakhir ini.
"Kabari aku kalau kau ikut!" Kata Dr Banner lalu kembali lagi ke ruangannya.
Hari ini rutinitasku berjalan seperti biasa, hanya saja ada satu perampokan lagi oleh Lady Diana dan Lord Byron. Polisi terlalu tolol dalam pengejaran, jadi dua perampok itu lolos seperti biasa.
Hal inilah yang membuatku frustasi sampai pulang kerja. Hari ini kuputuskan untuk mampir ke restoran Nat's untuk makan bersama (y/n). Perempuan itu riang ketika melihatku.
Diam-diam, aku juga senang bertemu perempuan lincah itu. Aku banyak bertemu dengan perempuan 'cantik', terutama di pesta-pestanya Stark. Tapi ada sesuatu yang berbeda tentang (y/n).
Apa, ya? Aku juga tidak tahu apa persisnya. Apa karena ia lincah? Sepertinya ia lebih muda dariku belasan tahun, tapi aku belum pernah bertanya umurnya berapa. Apa karena ia riang? Aku selalu senang berada di dekatnya. (Y/n) tipe orang yang bisa mendengarkanmu bercerita... tapi sayangnya profesiku menuntut kerahasiaan. Aku tidak bisa sembarangan mengeluh pada (y/n) apalagi kami baru kenal seminggu.
Aku pulang dengan perasaan senang. Walaupun tidak ada kemajuan dalam kasus Lady Diana, tapi setidaknya aku bertemu dengan (y/n) hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
inside and out :// marvel au
Hayran Kurgu1 pria. 1 wanita. 1 gedung apartemen yang sama. 2 sisi cerita yang berbeda.