Iklas Cinta [On Going]

Part 19.

Assalamualaikum

Bismillahirahmanirahim😊

Happy reading:)

"Aku tidak akan menuntut apapun dari mu, kamu berada disisi ku selalu saja itu sudah sangat membuat ku amat bahagia."
~Muhammad Rizki Al-Fatih~
_________________

Queen mengetuk pintu rumah karna setelah sampai di rumah pintu terkunci dari dalam. Mungkin Rizki sedang tertidur karna memang biasanya setelah dzuhur seperti ini Rizki akan tidur setelah sholat, Queen pun sudah melaksanakan sholat tadi di masjid menuju jalan pulang.

Tok tok tok

"Assalamualaikum aa buka pintu." teriak Queen dari depan pintu.

"Assalamualaikum aa."

"Aa buka pintu ini May aa" pekik Queen terus.

Karna lelah berteriak Queen pun duduk di kursi yang ada di teras. Untung rumahnya lumayan agak berjauhan dari tetangga jadi jika dia teriak tidak akan terdengar.

Hari ini dia tidak membawa kunci cadangan ia kira pintu tidak akan terkunci karna ada Rizki dirumah tapi ternyata malah dikunci. Setelah berpikir mungkin dia akan menelpon Rizki kali aja terbangun.

Calling is Aa Iki.......

Agak lama memang tapi tidak lama terdengar suara Rizki agak serak seperti habis bangun tidur.

"Hm hallo Assalamualaikum." suara Rizki dari seberang sana yang seperti tidak tahu jika Queen yang menelfon.

"Waalaikumsalam aa ini May buka pintu aku di depan ini, pintunya dikunci."

"Eh sayang maaf iya aku ke bawah bentar."

Sambungan pun terputus dan tidak lama terbuka lah pintu rumah menampakan Rizki dengan penampilan yang acak-acakan rambut berantakan, baju kusut, dan muka yang masih muka bantal sehabis tidur.

"Assalamualaikum a." salam Queen dan langsung mengambil tangan Rizki untuk dicium seperti biasa Rizki membalas dengan mencium kening Queen.

"Waalaikumsalam maaf ya aa ketiduran ngga kedengeran kalo ayang ngetuk pintu. Udah lama nyampenya?" tanya Rizki.

"Lumayan lah teriak beberapa kali." balas Queen sambil berjalan memasuki rumah.

"Ih ayang maafin aa ya pasti cape teriak maaf." sesal Rizki. Kalo ada yang mikir kenapa Queen tidak memakai bel rumah saja jawabannya bel rumah mereka sedang rusak sejak tadi siang dan belum sempat dibetulkan.

"Iya ngga papa ko." jawab Queen santai dan langsung duduk di sofa ruang tamu dia lelah. Lelah fikiran sedari tadi fikirannya melayang pada ceramah ustadz tadi itu sangat menghantui dirinya sekali. Sampai dia melamun dan tidak mendengar panggilan Rizki sedari tadi.

"Sayang."

"Yang."

"Ayangggg." teriak Rizki tepat ditelinga Queen karna sedari tadi Queen hanya bergeming.

"Astagfirullah a bisa ngga usah teriak kan?" kesal Queen kan dia kaget.

"Ya abisnya kamu ngelamun aa panggilin ngga nyaut. Kenapa ada masalah? cerita sama aa kalo ada yang mengganjal di kamu aa siap dengerin ko. Dari pada dipendam sendiri." ucap Rizki karna Rizki tau Queen ini tipikal orang yang menyimpan masalahnya sendiri dan dipendam sendiri saja. Karna menurut Queen percuma dia cerita kalo malah membebani dan mungkin malah orang itu hanya ingin tahu tanpa membantu jadi lebih baik dipendam sendiri.