Part 3.

195 20 0
                                        

Assalamualaikum

Bismillahirrahmanirrahim ☺️

Happy reading:)

"Dijodohkan? itu tidak pernah terlintas sedikit pun dikepalaku, hanya ada satu nama didalam hatiku hanya 'dia'."
~Muhammad Rizki Al-Fatih~      

  ______________

Di kediaman lain di rumah seorang lelaki berparas tampan ada satu keluarga yang terdiri dari papa, mama dan anak itu sedang berkumpul di ruang keluarga membicarakan sesuatu yang penting menurut sang papa.

"Ki umurmu kan sudah matang nih untuk menikah tidak adakah niatan kamu untuk membawa calon istri kerumah hah?" tanya sang papa kepada lelaki yang dipanggil Ki itu.

"Ngga ada papa mau bawa siapa coba." jawab lelaki tersebut.

"Mana ada Iki cewe papa deket aja mana pernah mau, jadi ga mungkin lah Iki punya cewe. Iya kan sayang?" ucap sang mama menggoda anaknya itu.

"Hmm iya mamaku sayang." jawab lelaki tersebut sambil tersenyum paksa kepada sang mama.

"Jadi ngga ada cewe ni Ki?" tanya papa sekali lagi.

"Ngga ada papa, emang mau apa si?" tanya lelaki tersebut greget ke papanya dari tadi nanya cewe terus udah tau anaknya jomblo.

"Jadi gini kalo emang kamu ngga ada cewe papa ada niatan mau jodohin kamu sama anak sahabat papa gitu, mau kan?" ucap papa santai.

"Hah dijodohin gitu? kaya aku ngga laku aja." ujar lelaki tersebut kaget ya kali dia mau dijodohin.

"Ya kan emang ngga laku toh sampe sekarang aja ngga ada cewe." ucap mama yang terus menggoda anaknya ini.

"Iki tuh bukannya ngga laku ya cuma lagi jaga hati aja banyak ko yang mau sama Iki cuma Iki nya aja ngga mau." jawab lelaki tersebut yang kelewat pede gitu.

"Jaga hati siapa kamu sok sok an jaga hati halah." cibir sang mama karna ngga percaya anaknya itu jaga hati buat siapa coba.

"Ihh mama ni ngeledek anaknya mulu, ya jaga hati lah takutnya kalo Iki ngga jaga hati nanti Iki khilaf terus nanti Iki pacarin semua cewe yang suka sama Iki gimana hayo?" jawab lelaki tersebut.

"Heh mama ngga pernah ya ngajarin kamu buat sakitin cewe, mama ngga mau anak mama yang tampan ini suka nyakitin cewe mama ngga suka. Kalo kamu sakitin cewe itu sama aja kamu sakitin mama ngerti?" ucap mama sekalian memberi nasihat kepada sang anak.

Jlebb.

Omongan mamanya itu menyentil hati lelaki tersebut ia terdiam teringat kejadian beberapa tahun lalu saat dia membuat seorang gadis tersakiti karnanya.

"Udah udah tuh Iki nya langsung diem gitu, jadi gimana kamu mau kan dijodohin?" lerai sang papa yang dari tadi melihat perdebatan antara istrinya dan anaknya itu. Sudah terbiasa memang mereka debat seperti itu dan pasti sang papa lah yang melerai.

Lelaki tersebut terdiam tidak menjawab pertanyaan papanya itu karna dia masih meresapi omongan mamanya dan mengingat gadis yang disakitinya.

"Iki mau kan?" tanya papa sekali lagi karna melihat anaknya terdiam menatap kosong kedepan sedari tadi.

Lelaki tersebut masih terdiam entahlah setiap ia teringat itu rasa bersalah selalu menghantuinya.

Papa dan mama saling melirik melihat anaknya sedari tadi terdiam entah memikirkan apa. Mama mengangkat bahu acuh tanda ia tidak mengetahui anaknya kenapa.

"Iki." panggil sang papa dan ditepuk pundak anaknya itu

"Ehh iya apa pa?" jawab lelaki itu yang akhirnya tersadar dari lamunanya.

"Kamu ini dipanggil ko diem aja, jadi mau kan dijodohin?" tanya papa lagi kepada lelaki tersebut.

"Hftt kalo emang menurut papa mama dia baik buat Iki ya Iki mau ko." jawab lelaki tersebut.

"Dia baik ko cantik pula mama udah ketemu waktu itu pokonya dia cantik banget mama suka, mama ngga sabar deh buat jadiin dia mantu haha." ucap sang mama senang.

"Yaudah kalo menurut mama baik dan mama suka Iki mau ko." ujar lelaki tersebut menanggapi ucapan sang mama.

"Yeyy mama seneng deh bentar lagi punya mantu cantik bisa dipamerin ke temen mama." pekik sang mama senang.

"Yaudah kalo gitu karna kamu terima nanti malam siap-siap kita mau ketemu calon istrimu ya." ucap papa memberitahu anaknya itu.

"Yaudah Iki ke kamar ya." pamit lelaki tersebut sambil mengecup pipi sang mama. Ia pun langsung beranjak menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Setelah sampai dikamar lelaki itu ia pun langsung merebahkan diri dikasur king sizenya. Ia kembali merenung memikirkan seorang gadis yang sedari dulu mengisi hatinya dan selalu terbayang-bayang wajahnya rasa bersalah itu kembali menghantuinya.

Dia teringat kemarin saat dia pergi ke toko buku ia bertemu dengan gadis itu tapi sayangnya gadis itu seakan-akan melupakan dirinya. Dia menyesali perbuatannya dahulu andai dulu ia tidak melakukan hal bodoh itu mungkin sekarang ia sudah bahagia bersama pujaan hatinya tapi nyatanya dia tidak akan bersatu dengannya apalagi dengan adanya perjodohan ini itu akan makin membuatnya susah bersatu dengan sang pujaan hati. Tapi mungkin ini ada baiknya dengan adanya perjodohan ini ia tidak akan mengejar lagi gadis itu dan gadis itu bisa bahagia selalu tanpanya.

Saat sedang merenungi kesalahannya terdengar suara adzan masuk keindra pendengarannya. Lelaki tersebut langsung bergegas mengambil wudhu dan menjalankan kewajibannya sholat ashar. Setelah itu ia pun kembali merebahkan diri sambil menunggu nanti malam untuk bertemu calon istrinya.

__________________


Alhamdulillah ☺️

Ayo dong bantu promosiin gaess hehe✌️

Jangan lupa VOTE and KOMEN ya.

Terimakasih:)










Iklas Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang