Part 28.

106 10 0
                                        

Assalamualaikum

Bismillahirahmanirahim😊

Happy reading:)

"Aku ngga bisa tanpa kamu sayang."
~Muhammad Rizki Al-Fatih~
_____________________

Tiga hari setelah Queen pergi Rizki terus saja berdiam diri di rumah ia tidak pergi kemana pun bahkan untuk ke kantor sekalipun. Dia percaya istrinya itu akan kembali pulang tapi setelah menunggu sampai tiga hari lamanya istrinya ini tidak pulang-pulang bahkan ia sudah lapor ke kantor polisi setelah istrinya hilang selama 2x24 jam. Tapi sampai sekarang polisi pun tidak tahu keberadaan istrinya. Rizki benar-benar kalut ia khawatir dengan keadaan istrinya ia pun khawatir dengan keadaan calon bayinya. Entah istrinya baik-baik saja atau tidak dia tidak tahu.

Rizki hanya bisa berdoa kepada Allah semoga Allah selalu menjaga istrinya dimanapun istrinya berada. Dia berharap Allah segera mempertemukannya dengan istrinya.

"Assalamualaikum Ki." seru seseorang dari luar kamar Rizki.

"Wa'alaikumussalam." jawab Rizki lirih.

Seseorang itu pun langsung masuk ke kamar Rizki yang ternyata adalah Reza dan Ali mereka melihat Rizki sedang duduk di bawah kasur menghadap jendela sambil menatap kosong kedepan. Mereka kasihan melihat sahabatnya sangat terpuruk itu makan tidak teratur, menampilkan tidak rapi, tidak pernah keluar rumah, bahkan minum pun harus diingatkan. Dia hanya ingat ketika waktunya sholat selebihnya harus diingatkan terlebih dahulu.

"Hei bro ayolah jangan gini terus." ucap Reza sambil merangkul pundak Rizki.

"Gua kangen May Za." lesu Rizki.

"Iya gua tau tapi mendingan sekarang lu mandi karena kita ada undangan rapat plus pengenalan sama pemimpin perusahaan QB Corps hari ini." terang Reza.

"Lu aja gua ngga mau." balas Rizki.

"Ngga bisa dong Ki lu harus dateng karena pemimpin perusahaan yang harus dateng kecuali lu kasih perusahaan lu ke gua baru deh gua doang yang dateng." jelas Reza.

"Yaudah lu ambil aja perusahaannya gua ngga butuh, gua cuma butuh May gua." ucap Rizki enteng.

"Gila." cibir Ali.

"Heh bambang percuma kalo lu ngga punya perusahaan terus lu nanti ketemu sama si Balqis mau dikasih makan apa anak orang gila kali ya lu. Udah cukup tiga hari ini gua yang handle perusahaan lu." kesal Reza.

"Tapi gua ngga mau." keukeuh Rizki.

"Gimana Al? nih bocah tengil." ucap Reza pada Ali yang ada di sebelahnya.

"Mandi siap-siap." titah Ali sambil menarik lengan Rizki ke dalam kamar mandi.

"Gua ngga mau Al." ronta Rizki.

"Ngga usah keras kepala." tegas Ali sambil mendorong badan Rizki masuk kedalam kamar mandi.

"Cepat 5 menit. Ga dateng lu bakal nyesel." kata Ali dingin.

Akhirnya dengan sangat terpaksa Rizki pun mandi dan bersiap-siap pergi rapat hari ini.

"Udah." ucap Rizki lesu setelah ia bersiap-siap.

Reza melihat tampilan Rizki dari bawah keatas dengan pandangan yang aneh. Bagaimana tidak aneh ini Rizki mau pergi rapat apa gimana si kemeja hitam kusut dengan dua kancing atas terbuka, lengan baju di lipat sampai siku, tidak memakai dasi, tidak memakai jas ini si bukan mau rapat jatohnya.

"Lu gimana si Ki kita mau rapat loh masa penampilan lu begitu tidak mencerminkan seorang pemimpin banget." kesal Reza.

"Bodoamat yang penting gua dateng." jawab Rizki santai.

Iklas Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang