Bukh bukh bukh
"Tuan muda, apakah anda baik-baik saja? Anda terlihat pucat." Pria dewasa yang selama ini menjadi guru bela diri dari Albercio sangat mencemaskan kesehatan dari Albercio. Terlihat wajah Albercio yang sangat pucat dikelilingi oleh keringat yang diciptakannya sendiri disaat berlatih bela diri.
"Aku tidak apa-apa Robert, jangan pernah meremahkan kekuatan yang aku miliki!" Albercio sangat tidak suka diremehkan seperti itu. Menurutnya, orang yang lemah adalah orang yang pengecut. Mereka hanya bisa berlindung dibalik kaki orang menunggu pertolongan. Albercio tidak ingin menjadi orang yang lemah, dia ingin menjadi seperti papanya yang sangat kuat dan disegani oleh orang lain.
"Baiklah, kita lanjutkan pertarungan ini."
Mereka pun melanjutkan latihan bela diri dengan sangat panas. Albercio menangkis, menendang, memukul dengan sangat mahir. Dan sudah pasti, pertarungan ini dimenangkan oleh Albercio. Albercio memang sangat kuat jika dibandingkan dengan anak-anak biasa seusianya. Diumur yang kedua belas ini, dia bisa memainkan pistol miliknya dengan sangat mahir. Tentu saja ini juga berkat gen dari Ray yang mengalir dalam darahnya, sehingga dia juga bisa semahir ini.
"Semakin hari, anda semakin hebat dan kuat dalam melawan saya, tuan muda. Saya merasa malu dapat dikalahkan oleh tuan muda." Robert terkekeh kecil.
"Semua juga berkat dari pengajaran anda, Robert." Ucap Albercio dengan singkat dan datar.
----------------------------------------
Setelah Annie dan Ray selesai sarapan, Ray mengajak Annie untuk ikut ke ruangan kerjanya. Ray membawa Annie kepangkuannya, dan dia pun mulai untuk mengerjakan pekerjaannya sebagai CEO. Seharusnya ia berada di kantor sekarang, tetapi karena ingin menemani Annie, dia mengerjakan pekerjaannya di rumah dengan meminta sekretarisnya mengirimkan berkas-berkas pekerjaannya ke rumah.
"Papa, apakah papa tidak pucing melihat angka-angka cepelti itu? Annie pucing melihatnya." (Papa, apakah papa tidak pusing melihat angka-angka seperti itu? Annie pusing melihatnya). Annie yang melihat apa yang dikerjakan oleh Ray merasa pusing, terlalu banyak angka-angka yang dia tidak mengerti.
"Tidak, papa mengerjakan ini setiap hari." Ray mengatakan hal itu sambil mengelus rambut Annie yang bewarna coklat tua.
Tidak tahu harus berkata apa, Annie pun hanya diam dan mengalihkan pandangannya dari angka-angka yang membuat pusing itu ke jendela yang menunjukkan halaman pertarungan Albercio dan Robert.
Tuan muda Albelcio tellihat cangat capek, Annie halus membuat tuan muda belcemangat lagi. (Tuan muda Albercio terlihat sangat capek, Annie harus membuat tuan muda bersemangat lagi). Annie mengepalkan jarinya dan mengangkatnya keatas hingga membuat Ray kaget.
"Annie, ada apa?" Yah, walaupun kaget, Ray harus menjaga wibawanya.
"Tuan muda Albelcio tellihat capek, papa. Annie mau membuat tuan muda belcemangat lagi." (Tuan muda Albercio terlihat capek, papa. Annie mau membuat tuan muda bersemangat lagi). Annie menunjukkan jari telunjuknya ke arah jendela dan mengatakan keinginannya dengan mata penuh semangat.
"Panggil dia kakak Al, Annie, bukan Tuan muda. Dia sekarang kakak kamu juga."
"Iya, Annie mau buat Kak Al cemangat lagi. Tapi gimana ya?" (Iya, Annie mau buat Kak Al semangat lagi. Tapi gimana ya?). Annie mengkerutkan dahinya seolah berpikir sangat keras dan mengetukkan telunjuknya ke dagu.
"Gimana kalau kamu membuatkan Kak Al teh hangat?" Ray mengutarakan pendapatnya kepada Annie.
"Ide yang baguch papa, Annie akan membuatkan Kak Al teh yang hangat. Apa papa mau juga Annie buatkan teh hangat?" (Ide yang bagus papa, Annie akan membuatkan Kak Al teh yang hangat. Apa papa mau juga Annie buatkan teh hangat?) Annie mengerjapkan matanya sambil bertanya-tanya.
"Tidak perlu Annie. Kamu buatkan saja untuk Kak Albercio. Ingat, jangan sampai kamu terluka. Kalau perlu suruh saja Lily atau Ria membantu kamu." Ucap Ray sambil menurunkan Annie dari pangkuannya. Annie pun berlari ke pintu sambil berkata "Baik, papa."
Annie akan membuatkan Kak Al teh hangat yang manich dengan sepenyuh hati. (Annie akan membuatkan Kak Al teh hangat yang manis dengan sepenuh hati).
---------------------------
Hai semuanya. Maaf ya up nya lama hehe.
Aku minta pendapat dong, mau up nya berapa kali? karena aku juga bingung, tadinya aku mau upnya seminggu sekali di hari Sabtu. Gimana menurut kalian?
12 vote dan 5 komen deh buat next part, biar aku lebih semangat lagi. Bisa ga yaa
Jangan lupa vote guysss. Makasih banget semuanya yang udah nunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Annie
Non-Fiction"Papa?" ujar gadis kecil itu sambil mengerjapkan matanya bingung "Iya, panggil aku papa mulai sekarang." Karena aku akan menjaga mu mulai dari sekarang hingga akhir hayatku. Langsung aja baca :) #1 - Abang (4-10-2021) #1 - Kakak (6-10-2021) #1 - Pa...