Part 23

14.9K 1.6K 58
                                    

Haii semuaaa

Sebelum bacaa seperti biasa yaa

Vote🌟⭐⭐⭐ dan komenn

Selamat membaca semuanyaa❤❤❤

-----------------

"Welcome to Montgomerie Private School. I am Milly, your assistant. If you have any problems, please let me know and I will help you." Pengumuman tersebut disampaikan oleh robot perempuan yang mirip sekali dengan manusia bernama Milly. Milly akan terkoneksi kesemua perangkat yang akan mereka gunakan nantinya. Dari komputer, laptop, handphone, lampu, semuanya akan terkoneksi dengan Milly.

"Please put your luggages here, for safety reason. We will bring your luggages to your room after we make sure there is no problems. Please, take your laptop and phone on the desk and you may go to your room and get rest. You may check your room number on your phone" Pengumuman tersebut membuat semua siswa bergerak dengan cepat agar bisa ke kamar mereka untuk beristirahat. Albercio pun menyimpan kopernya di box dan mengambil laptop serta handphone dengan asal dan melihat nomor kamarnya. Albercio pun langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.'

---------------

"Milly, unlock my room"

"Sure, unlock your room."

Pip

Albercio membuka pintunya dan melihat seisi kamarnya. Not bad, Pikirnya. Dia pun menuju ranjang untuk bersandar sebentar. Belum lama dia meninggalkan Annie, dirinya sudah sangat merindukan adik kecilnya itu. Hah, semoga gua bisa bertahan disini.

"Sir, ada orang yang ingin masuk membawakan koper anda. Apakah boleh saya bukakan pintunya?" Milly berkata melalui speaker yang berada diatas langit-langit ketika melihat sensor pergerakan di pintu. Albercio memperbolehkan Milly untuk membukakan pintunya. Beberapa orang masuk untuk menyimpan koper-koper milik Albercio dikamarnya. Albercio pun mulai menyimpan barang-barangnya. Dia membuka koper pertama yang berisi baju. Tidak terlalu banyak baju yang dia bawa, karena seragam dan pakaian yang wajib digunakan sudah diberikan oleh sekolah dan disimpan di lemari. Dia hanya membawa baju santai yang akan dia pakai saat tidur. Dia pun menata semua pakaiannya di lemari.

Albercio membuka koper selanjutnya. Hal pertama yang ia lihat saat membuka koper itu adalah boneka kelinci dari Annie. Albercio hanya tersenyum melihat boneka itu dan menaruhnya di ranjang, sebelah bantal miliknya. Setelah itu dia menaruh perlengkapan-perlengkapan miliknya yang lain.

Albercio menutup matanya dan mencoba untuk tidur. Perjalanan tadi memakan waktu hampir 15 jam. Walaupun sekolahnya memfasilitaskan kelas First Class, tetapi tetap saja, dirinya sangat lelah. Albercio memikirkan kemungkinan yang sedang Annie lakukan sekarang. Mungkin Annie sudah tertidur dengan lelap karena di Indonesia sekarang sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Albercio pun memejamkan matanya lebih rapat agar bisa menggapai mimpi.

"Selamat malam, Annie." Ucap Albercio sebelum dirinya benar-benar tertidur.

--------------

"Good morning, sir. Sekarang adalah waktunya untuk mandi dan mulai menjalankan aktivitas. Pada jam 8 pagi nanti, anda harus sudah berada di lobby untuk pertemuan pertama. Have a good day." Milly berbicara melalui speaker. Albercio pun terbangun dari tidurnya. Dia akan memulai harinya dengan mandi. Dia pun mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi yang berada tidak jauh dari ranjangnya. Setelah dia mandi dan sudah berpakaian rapih, dia langsung menuju lobby untuk penyambutan siswa-siswi baru.

--------------

"Hei, itu bukannya Albercio Montgomerie ya? OH MY GOD! Aku tidak percaya dapat melihatnya dalam jarak segini."

"Bahkan kau bisa lihat otot-otot yang mencetak dibalik kemeja itu. He's really fucking hot." Kedua orang wanita sedang berbicara satu sama lain. Memang, disana tidak hanya ada para laki-laki saja, tetapi perempuan juga ada. Tetapi, untuk para perempuan, mereka tidak akan diajarkan secara praktek terhadap hal-hal yang berbahaya, seperti menembak, memukul, dan lainnya yang menggunakan kekuatan fisik. Mereka hanya akan diajarkan berbisnis dan cara-cara menjadi wanita bangsawan yang sangat elegan. Tetapi jangan salah, semua perempuan lulusan dari Montgomerie Private School, bukan akan hanya menjadi perempuan cantik elegan yang bodoh, rata-rata dari mereka akan meneruskan perusahaan keluarganya.

Albercio tidak mengacuhkan pembicaraan para perempuan centil itu. Dia hanya tetap berjalan lurus kedepan untuk menemukan tempat duduknya. Albercio akan selalu duduk di paling depan, karena tempat duduk itu adalah tempat duduk khusus untuk para siswa-siswi yang memiliki relasi khusus dengan keluarga Montgomerie. Albercio mendudukan dirinya secara elegan dan menunggu agar acaranya mulai. Para siswa-siswi mulai berdatangan dan setelah semuanya lengkap, acara pun dimulai.

Ray sebagai pemiliki dari Montgomerie Private School pun, menyapa para siswa dan siswi dari layar. Dia meminta maaf karena tidak bisa menyapa secara langsung, karena alasan pribadi. Setelah itu pun, acara ditutup dengan penyambutan khusus untuk kakaknya dari Annie yang ingin menyemangati kakaknya. Albercio yang melihat Annie dilayar pun langsung membelakkan matanya.

"Kakak! Wahh, papah liat banyak cekali olang dicana." Ray yang mendengar Annie berbicara seperti itu hanya meringis. Annie tidak tahu saja bahwa apa yang diucapkannya akan terdengar dengan jelas ke seluruh siswa-siswi yang ada disana. Annie yang melihat kakaknya pun langsung melambaikan tangannya.

"Kakak! Kakak liat Annie tidak? Annie liat kakak walaupun kakak cangat kecil." Annie memperagakan kata kakak cangat kecil dengan membawa telunjuk dan ibu jarinya menjadi sangaaaat dekat. Hal lucu yang diperbuat oleh Annie membuat semua orang yang ada disebelah layar tertawa. Mereka sangat terhibur dengan tingkah laku Annie yang lucu.

"Ehemm, Annie, Annie tadi mau berbicara apa pada kakak?" Ray menanyakan hal yang sangat to the point kepada Annie, agar anaknya itu langsung mengatakan hal yang sedari tadi ingin dia sampaikan. Sebenarnya, pada awalnya Ray tidak setuju ketika Annie ingin berbicara pada kakaknya juga, karena yang mendengar pembicaraan Annie tidak hanya Albercio saja, tetapi semua murid yang ada disana juga akan mendengar. Tetapi Annie tidak mau menunggu, jadilah Ray memperbolehkan Annie untuk berbicara didepan laptop yang memperlihatkan lobby sekolah.

"Oh iya! Annie ingin menyemangati kakak, agal kakak jadi lebih cemangat. Kakak, belajalnya yang lajin ya. Annie cemangatin dali jauh." Albercio yang melihat Annie pun seketika hatinya menjadi lebih baik. Dia yang awalnya sangat merindukan Annie, menjadi lebih merindukan Annie lagi ketika melihatnya di layar. Dia pastikan, setelah ini, dia akan menelepon Annie untuk menghilangkan rasa rindunya.

"Lho, kok dibelakang Kak Al ada Kak Leo?" Annie mengkerutkan keningnya. Kenapa Kak Leo ada dicana juga? Apakah Kak Leo ingin memukul Kak Al lagi?

Sedangkan Albercio yang mendengar perkataan Annie pun tak kalah terkejut dan langsung melihhat kebelakangnya. Dan benar saja, si Leona itu ada dibelakangnya. Bajingan Leona!

-----------------

Haii semuaaaaa

Maaf banget rada lama upnya karena aku lagi buntu ide hehe

Kemungkinan aku akan up part selanjutnya 2 hari lagi guyss. Aku pengen libur sehari. Tapi ga tentu juga sih, tergantung mood aku besok bagaimana. Doain mood aku bagus deh....

Yuk untuk next part

280 vote⭐🌟⭐⭐

My Little AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang