Part 18

22.7K 1.8K 33
                                    

Hai guyss

Sebelum baca yuk vote⭐🌟🌟 dan komen duluu

Selamat membaca😻😻

-------------------

Present day

Saat ini, Annie yang sedang berada di kamar Ray sedang bersiap-siap untuk tidur. Dia memakai piyama yang lucu, Ray yang memilihkan piyama tersebut untuk dipakai oleh Annie malam ini. Di kamar Ray, memang ada ruangan tersendiri untuk baju-baju Annie, hal itu dilakukan Ray agar Annie tidur dikamarnya saja. Tetapi, semenjak tadi sore, Albercio marah-marah karena tidak menerima Annie tidur dengan papanya dan bukan dengan dirinya. Jadilah, mereka membuat kesepakatan untuk membuatkan kamar sendiri untuk Annie. Ray pun sedih karena tidak bisa tidur dengan anaknya yang lucu, begitupun dengan Albercio. Albercio sedih, adik imutnya ini akan memiliki kamar sendiri, padahal dia ingin adiknya ini tidur bersamanya.

------------------

2 hours ago

"Ayo Annie, sekarang waktunya Annie untuk tidur." Albercio langsung menarik tangan Annie untuk tidur dikamarnya. Dia tahu, jika dirinya tidak cepat, ayahnya yang licik akan memonopoli Annie untuk dirinya sendiri. Sebelum ayahnya datang, lebih baik Albercio membawa Annie cepat-cepat kekamarnya dan dia akan mengunci pintu supaya ayahnya tidak bisa masuk.

Grep

Albercio yang menarik tangan Annie, tiba-tiba menjadi sangat berat. Oh no! Si ayah licik sudah datang.

"Ngapain kamu nyeret Annie?" Ray menanyakan dengan nada datar seolah menuduh Albercio akan menyulik Annie.

"Annie tidur dikamar saya." Albercio langsung menarik lagi tangan Annie lebih kencang dari sebelumnya. Ray yang melihatnya juga tidak ingin kalah, dia juga menarik tangan Annie. Sedangkan Annie sekarang sudah seperti tali tambang diantara dua kubu yang ingin menang. Annie yang merasa tangannya kesakitan pun langsung saja berkata,

"Ca..cakitt...shh" Annie agak mendesis, karena tangannya sekarang sakit bahkan memerah disekitar pergelangan tangannya. Ray dan Albercio pun langsung melepaskan tangan mereka dari pergelangan tangan Annie dan langsung meminta maaf kepada Annie sambil menanyakan apakah Annie baik-baik saja atau tidak.

"Kakak, hali ini, bialin Annie tidul dikamal papa ya. Becok Annie janji akan tidul dikamal kakak." Annie menatap kedua mata Albercio sambil mengerjapkan matanya. Dia sangat tahu bagaimana caranya untuk meluluhkan hati orang. Buktinya, Albercio langsung pasrah dan menuruti keinginan Annie, walaupun dia sangat kesal ketika melihat wajah kemenangan dari ayahnya.

"Baiklah. Annie janji ya, besok tidurnya bareng kakak. Pinky promise?" Albercio mengeluarkan jari kelingkingnya dan menunggu jawaban Annie.

"Pinky plomis." Annie menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Albercio sebagai tanda perjanjiannya yang akan tidur dikamar kakaknya besok.

"Annie, Annie mau papah buatkan kamar? Nanti Annie bisa tidur disana." Ray mengusulkan untuk membuatkan kamar sendiri untuk Annie, dia tidak ingin, Annie terlalu sering tidur dengan Albercio.

"Kamal balu? Kamalnya Annie?" Annie bertanya sambil mengerjapkan matanya dan seketika matanya berbinar. Dia sudah membayangkan kamarnya seperti bagaimana.

"Iya, Annie mau? Nanti papah akan suru orang membuatkan kamar yang Annie suka." Annie langsung mengangguk dengan antusias.

My Little AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang