Hallow semuaa
Kembali lagi sama si annie
Yuk sebelum bacaaa
Vote🌟⭐⭐⭐, komen
Selamat membaca🧡🧡🧡
----------------
Oek....oek
"Aduh, kamu kenapa si nangis terus? Gila ya, ganggu gua banget! Ga tau apa, kalau gua tuh lagi sibuk." Rebecca yang sedang berganti baju tiba-tiba mendengarkan suara tangis Annie pun langsung marah-marah. Dia merasa semakin hari, bayi itu semakin menyebalkan. Sebenarnya dia sangat menyesal mengambil bayi itu, dia jadi harus mengeluarkan uangnya untuk perlengkapan bayi yang sangat tidak penting. Tapi dia berpikir, mungkin suatu saat Annie akan berguna jika dia menjualnya.
Rebecca berjalan menuju kamar Annie untuk memeriksa mengapa Annie menangis. Dia langsung menutup hidungnya saat mencium aroma tidak enak. Dia pun menaruh telapak tangannya di dahi Annie, dan ternyata Annie sedang demam.
Kring...kring
Rebecca menjawab ponselnya yang berbunyi, ternyata temannya sudah ada diluar menjemputnya untuk pergi clubbing. Rebecca pun mengambil tas dan pergi keluar tanpa memikirkan Annie yang sedang demam.
------------------
2 years later (Annie umur 3 tahun)
"Mama! Mama liat, Annie menggambal Annie dan mama dicini." Annie menunjukkan karyanya dengan bangga. Dia menggambar dirinya sendiri dan Rebecca lalu ditambahkan ada hati ditengahnya. Annie sangat bersemangat menunjukkan gambarannya itu kepada Rebecca. Dia bahkan menunggu Rebecca pulang selama 3 jam hanya untuk menunjukkan ini.
Rebecca yang sudah sangat capek, berjalan menuju kamarnya dan langsung tiduran disana. Dia bahkan tidak melihat satu detik pun gambaran Annie. Tetapi Annie tidak kehabisan akal untuk membuat mamanya melihat gambarannya. Annie pun masuk juga kekamar mamanya dan naik ke kasur dimana mamanya sedang tiduran, lalu Annie menggoyangkan lengan mamanya dengan kencang sambil berkata,
"Mama, mama tidak boleh tidul cebelum liat gambal Annie." Annie yang masih menggoyangkan lengan mamanya tiba-tiba terkejut saat kertas gambaran yang sudah dia buat dirobek oleh mamanya sendiri.
Srett...srett...srett
"Gambarnya udah rusak, mama ga bisa liat." Rebecca tidak perduli saat melihat wajah Annie yang sedih. Dia bahkan melanjutkan tidurnya lagi, tanpa memikirkan perasaan Annie.
Annie keluar dari kamar mamanya dan berlari menuju kamarnya sendiri. Annie menangis tanpa suara, karena tidak ingin mengganggu mamanya yang sedang tidur dengan suara tangisannya. Annie pun hanya bisa berdoa agar mamanya menjadi baik padanya.
-------------------
A day later
"Eghh, Annie lapal cekali."
Annie terbangun dari tidurnya dan merasakan perutnya lapar sekali. Dari kemaren siang, Annie tidak memakan makanan apapun, karena dia sibuk untuk menggambar dan menunggu mamanya pulang. Dia pun berjalan ke arah dapur berharap menemukan makanan disana. Tetapi dia tidak menemukan makanan apapun kecuali es krim dalam kulkas. Es krim tersebut bukan miliknya, tetapi milik mamanya. Annie yang tidak kuat menahan lapar pun, dia memakan es krim mamanya. Ketika dia sedang memakan es krim, tiba-tiba mamanya pulang. Annie pun ketakutan saat melihat mamanya marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Annie
Non-Fiction"Papa?" ujar gadis kecil itu sambil mengerjapkan matanya bingung "Iya, panggil aku papa mulai sekarang." Karena aku akan menjaga mu mulai dari sekarang hingga akhir hayatku. Langsung aja baca :) #1 - Abang (4-10-2021) #1 - Kakak (6-10-2021) #1 - Pa...