Part 15

23.4K 1.8K 22
                                    

Hallo semuanyaaaa

Sebelum baca, seperti biasa ya guyss

Vote⭐🌟⭐, komen dulu okee

Selamat membaca semua🖤🖤🖤

-----------------

"ANNIE GA MAU."

Ray, Albercio, bahkan Samuel yang sedang kesakitan pun menolehkan kepalanya kepada Annie yang baru saja berteriak. Mereka sangat terkejut, bahkan bola mata ketiga orang itu seakan-akan mau keluar dari tempatnya. Ray yang pertama kali sadar dari keterkejutannya, langsung menghampiri Annie dan memegang kedua lengan Annie erat-erat.

"Annie, Annie tadi berbicara apa?!" Ray bertanya dengan nada yang agak tegas karena masih terkejut. Tangan Ray menggoyangkan lengan Annie kencang. Ray merasa sangat terkejut, setelah kurang lebih 2 minggu lamanya, ini adalah pertama kali, Annie mengeluarkan suaranya.

"A-apa papa akan me-membuang Annie, kalau Annie tidak bica bi-bicala?" Annie bertanya kepada Ray dengan lirih. Matanya memerah menahan tangis walaupun tetap saja air mata itu keluar dari mata Annie. Annie tidak tahu harus bagaimana jika tidak ada Papa Ray.

"Apa, apa papa akan menjahati Annie cepelti mama? Apa papa akan memukuli Annie? Papa, Annie minta maaf." Annie pun tidak bisa menahan tangisannya. Dia menangis dengan sangat keras, dia takut papanya akan memukuli dirinya.

Ray yang tidak tahu apa yang dibicarakan Annie pun bingung dan marah. Dia tidak mengerti, siapa yang memukuli Annie, siapa yang menjahati Annie, banyak sekali pertanyaan yang Ray tanyakan kepada dirinya. Ray memang hanya mengetahui bahwa ada seorang pelacur yang mengurus Annie selama ini. Tetapi dia mendapati Annie dalam keadaan baik-baik saja pada saat pertama kali bertemu, sehingga Ray tidak mengecek keadaan sebelumnya, karena Annie ada disisinya saja sudah cukup.

"Annie, Annie berbicara apa? Siapa itu mama? Dia jahat kepada Annie? Tenang saja, kakak akan melindungi Annie." Albercio yang ada disebelah Annie yang sedang menangis, langsung memeluk Annie seolah menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Annie. Dia tidak akan membiarkan Annie dijahati lagi. Siapapun yang menjahati Annie, akan berhadapan padanya.

"Mama, Mama Lebecca. Dulu, Annie tinggal cama Mama Lebecca. Mama pukulin Annie kaya gini, kalau Annie nakal." Annie memperagakan gerakan itu kepada Albercio.

"Annie, ga mau cama Mama Lebecca. Dia jahat. Annie mau cama kakak dan papa caja." Annie memohon kepada Albercio dan Ray agar tidak membuang ataupun menyakiti dirinya. Walaupun dalam pikiran Ray dan Albercio, tidak ada satu detik pun terpikirkan oleh mereka untuk menyakiti Annie. Mereka sangat menyayangi Annie dengan tulus.

"Annie, Annie ingin bercerita bagaimana kehidupan Annie dulu? Papa ingin mendengarkannya." Ray berjongkok didepan Annie dan berkata dengan lembut, agar Annie mempercayai dirinya dan menceritakan kehidupannya dulu, sebelum bersama Ray dan Albercio.

--------------------

Warning guyss 18+
.
.
.
.
.
.
.
.

4 years ago

"Ughh, Yesh...ah, yes, honey...ahh." Rebecca yang mencapai titik puncaknya pun langsung mencium pria yang sudah dia layani. Dia tidak tahu, siapa pria yang dia layani. Tetapi, uh, dia sangatlah tampan, gagah, jangan lupa otot-otot pada tubuhnya. Sangat menggoda. Rebecca pun, tidak bisa menolak ketika pria ini mengajaknya untuk bercinta di hotel.

Rebecca yang sudah puas pun memakai kembali pakaiannya dan memilih untuk berjalan pulang. Tadinya, pria itu ingin mengantarnya, hanya saja, Rebecca sedang ingin berjalan untuk pulang ke apartemen yang baru dibelinya seminggu yang lalu. Jarak dari hotel dan apartemennya tidak terlalu jauh. Maka dari itu Rebecca berani untuk berjalan.

Dia keluar dari hotel tersebut tanpa jaket untuk melindungi dirinya dari hawa dingin yang menusuk. Rebecca seolah tidak terpengaruh akan udara dingin itu, walaupun baju yang dipakainya sangat minim. Dress mini dan ketat, high heels 15 cm, tas birkin bag yang didapatinya dari salah satu pelanggannya, sangat serasi dikenakannya.

Dia pun berjalan menuju apartemennya seperti model dalam fashion show. Semua orang yang melewati Rebecca, seolah tersihir dengan kecantikkan dan kemolekkan tubuh Rebecca. Tetapi Rebecca tidak menggubris dan tetap berjalan. Rebecca yang sebentar lagi sampai pada apartemennya pun merasa lega, karena kakinya sudah sangat sakit dengan high heels sialan itu.

"Sakit sekali kakiku. Sialan!" Rebecca memijat betisnya sebentar untuk menghilangkan rasa sakit. Ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat selingkuhan dari mantan pacarnya ada diseberang apartemennya. Mau apa jalang itu kemari? Wait, dia membawa bayi?

Rebecca yang melihat selingkuhan mantan pacarnya pun hanya cuek saja. Sebenarnya dia sudah tidak perduli lagi, tetapi tetap saja dia masih kesal dan dendam, karena mantan pacarnya memilih pelacur itu, daripada dirinya. Rebecca pun melanjutkan jalannya dan berusaha untuk menurunkan emosinya yang akan meledak.

Brak

Rebecca menoleh kebelakang, ketika mendengar suara. Dia terkejut, selingkuhan mantan pacarnya sudah tergeletak dengan darah dimana-mana. Dia pun melihat sekitarnya dan tidak menemukan satu orang pun atau CCTV apapun. Memang jalanan disekitar apartemennnya jarang memiliki CCTV, karena daerahnya terpencil.

Rebecca menghampiri selingkuhan mantan pacarnya yang sudah tergeletak tidak berdaya, dan melihat bayi yang ada digendongan selingkuhan mantannya itu. Bayi tersebut menangis dengan sangat kencang, seolah-olah menyuruh dirinya agar membantu dia dan ibunya.

"Hai, tenang saja, ibumu mungkin sudah mati sekarang. Tapi aku akan menjadi ibumu yang baru. Panggil aku Mama Rebecca. Dan kamu, Hmm, aku menamai kamu Annie. Bagus kan." Rebecca pun membawa bayi itu kedalam gendongannya. Dia pun membalikkan badannya, besiap-siap untuk masuk kedalam apartemen. Tetapi setelah sampai pada pintu lobby, Rebecca membalikkan badannya.

"Selamat tinggal, Celine."

Rebecca pun meninggalkan jasad Celine sendirian dan pergi kekamarnya sambil membawa Annie.

-------------------

Agak pendek guys, karena emang hanya pengantar ke cerita annie dulunya gimana

Jadi sebenernnya yang si rebecca ini ya, POV dari author ya,, bukan annie.

Aku kasih tau aja gimana si Rebecca nemuin annie

YUK SIAPA YANG GA SABAR SAMA NEXT PART

157 VOTE🌟⭐⭐🌟

My Little AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang