Dahiku mengernyit melihat tanganku yang di infus saat aku baru saja membuka kedua mataku dan aku hanya bisa menghela nafas panjang saat kulihat sekantong darah yang tergantung di dekat kantong infus lalu darah itu mengalir dari selang menuju lengan kiriku
Kenapa aku pakai transfusi darah segala sih?
"Gimana keadaan kamu? Masih lemas?"
Aku menoleh ke arah bu Kyra yang sedang menatapku khawatir dan aku hanya bisa mengangguk pelan
"Kenapa kamu bisa anemia berat hum? Bahkan HB kamu cuma 2 sampai-sampai kamu harus tranfusi darah juga"
"Aku tau kamu lagi berjuang, tapi juga jangan seperti ini, pola makanmu di jaga, jangan cuma belajar dan belajar aja"
Aku tersenyum tipis "nilai ulangan matematika ku berapa?"
Bu Kyra menghela nafas kasar "udah sakit begini tapi kamu masih bisa memikirkan hasil ulangan?"
Aku mengangguk pelan "aku belajar mati-matian semalaman jadi aku penasaran sama nilaiku"
Bu Kyra kini menyandarkan punggungnya di kursi "nilai kamu 20, kamu cuma benar 2 dari 10 soal"
20? Gak papa lah, yang penting aku sudah bisa mengerjakan 2 soal dengan benar, daripada salah semua...kan mending ada jawaban soal yang benar walaupun cuma 2, iya kan?
"Aku suapin ya, kamu makan dulu biar tenaga kamu terisi",ucap bu Kyra sambil memangku senampan makanan dari rumah sakit
Di suapin? Oh no....itu ide buruk
Kaitlyn bisa ngamuk dan marah padaku jika dia sampai salah paham
"Aku bisa makan sendiri bu Kyra"
Bu Kyra menaikan sebelah alisnya "makan sendiri? Dengan kedua tangan kamu yang di infus begitu? Gimana cara makannya?"
Aku sontak melihat kearah kedua tanganku dan benar.....kedua tangan ku di infus
"Kalau begitu nanti saja makannya"
"Kamu takut Kaitlyn marah dan cemburu?",tanya bu Kyra to the point
"Ah itu...."
Bu Kyra meletakan nampannya di atas meja dengan kasar lalu berdiri dari duduknya "yang kamu pikirkan cuma Kaitlyn dan Kaitlyn, kamu sadar gak sih masih ada yang lebih peduli dengan mu? Sebenarnya kamu sadar atau enggak?"
Bu Kyra menghela nafas kasar "percuma ngomong sama tunanetra kayak kamu, otak kamu sudah penuh dengan Kaitlyn, aku permisi..."
Aku menatap nanar kearah bu Kyra yang berlalu dariku, dia keluar dari kamar rawat inapku dan menghilang di balik pintu
Kenapa bu Kyra marah? Aku salah apa coba?
*****
"Pelan-pelan Su"
Aku hanya mengangguk saat Roni membantuku masuk kedalam rumahku sedangkan Yoshua membawa tasku, Dicky memarkirkan mobil Diota di depan cafe Diota sedangkan Diota membawa berkas-berkas rumah sakitku plus seplastik obat, kalau Kaitlyn? Aku gak tau dia ada dimana karena aku udah gak ngelihat dia semenjak aku dirawat 4 hari di rumah sakit bahkan sampai aku pulang kerumah, Kaitlyn menghilang seperti di telan bumi
"Duduknya pelan-pelan"
"Thanks Ron"
Roni mendudukanku di atas sofa yang empuk dan aku tersenyum tipis melihat Diota membawakanku secangkir teh hangat untukku
Terkadang aku kesal punya teman seperti mereka karena mereka malu-maluin tapi dalam kondisi seperti ini mendadak aku bangga punya teman mereka, mereka sangat care padaku tanpa memandang siapa aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Chigau (Completed)
RomanceGXG STORY Cerita ini adalah kisah tentang Atsuko Kairi, perempuan tengil yang suka bar-bar dimanapun dia berada sampai dia tidak menyadari masalah besar yang akan menghampiri nya satu persatu HARAP DI PAHAMI BANYAK ADEGAN DEWASA DISINI 21++ *HANYA C...