46

5.4K 738 56
                                    

Cklekk

Dengan santai aku masuk kedalam ruangan om Odwin, kulihat om Odwin yang semulanya duduk menyilang kini langsung berdiri didepanku "kenapa kamu bisa masuk kesini?"

"PENJAGA....",teriak om Odwin namun aku hanya tersenyum miring

"Untuk apa om manggil penjaga ? Perusahaan ini milik saya",sahutku tegas

Om Odwin tertawa keras "milikmu? Kamu menghilang bertahun-tahun lalu tiba-tiba datang dan bilang kalau perusahaan ku ini milikmu? Hahahaha mimpi apa kamu bocah hah?"

Sraattt

Kulemparkan dengan kuat berkas yag kubawa kedada om Odwin "itu bukti secara hukum bahwa perusahaan ini adalah milik saya"

Om Odwin sontak melihat-lihat kearah berkas itu, dia menatapku tak percaya "mana mungkin? Perusahaan ini ku jual ke David bukan dirimu"

Aku tersenyum sinis dan menoleh kebelakang, kulihat kak David masuk sambil berpangku tangan menatap kearah om Odwin "perusahaan anda sepenuhnya milik Atsuko Kairi, saya hanya perantara"

Om Odwin menggeleng cepat "gak mungkin, ini gak mungkin"

"Bawa orang gila ini keluar",ujarku sambil menggerakan kedua mataku kearah pintu

Kak David mengangguk dan menyeret om Odwin keluar "GAK MUNGKIN, AKU BALAS KAMU ATSUKO....AKU BALAS KAMU"

Balas? Mungkin dia lupa diri kalau dia sudah bangkrut sekarang dan dia bukan lagi kepala mafia, dia adalah gelandangan

Rencana pertamaku berhasil...kini keluarga om Odwin sudah kubuat miskin, tinggal rencana yang kedua

Aku mengangkat satu tanganku dan kak David menahan om Odwin lalu aku berjalan kearah mereka "balas seperti apa om? Menyuruh orang untuk membakar ku seperti yang om lakukan ke kedua orangtuaku?"

Kulihat om Odwin membulat kan kedua matanya dan dengan santai kukeluarkan sebuah pisau lipat dari saku blazerku lalu kumasukan ke saku jas om Odwin "bunuh dirilah dan aku akan menarik rencanaku untuk membunuh semua keluargamu"

Dengan santai kugerakan jemariku dan kak David membawa pergi om Odwin yang masih bungkam

Apa semudah itu aku bisa memaafkan kalian? Tidak semudah itu om, kalian dulu menginjak-injak harga diriku karena miskin dan yatim piatu, sekarang lihat siapa yang akan diinjak-injak disini

Aku tersenyum miring lalu duduk di kursi empuk milik om Odwin dan menyandarkan punggungku ke kursi, dengan santai kuambil ponsel genggamku dadi saku blazerku

Kedua mataku menatap kearah layar untuk menelpon seseorang "segera lakukan rencana kedua"

"Baik nona"

Klik

Habis kamu om, habis kamu....

******

"Yuhuuuu sambal petenya dateng"

Kedua mataku sontak berbinar menatap kepulan asap dari sepiring sambal pete yang baru jadi saat Roni letakkan di atas meja

Inilah makanan Indonesia yang selama ini aku rindu-rindukan, sambal pete dengan tempe goreng telanjang, makanan nikmat yang tidak ada duanya

Saat aku hendak menyendok sambel pete dengan sendok ku, tiba-tiba Roni memegang tanganku dan menatapku lekat "bu Kyra marah gak kalau lo makan pete?"

Kak Kyra?

Aku menggeleng "kak Kyra lagi ke Melbourne untuk 2 hari kedepan jadi aku aman"

Roni tersenyum lebar dan mengangguk-angguk "silahkan dimakan nona"

Chigau (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang