Chigau (Completed)

55

"Kak..."

Kak Kyra hanya diam menatap secangkir lattenya dengan tatapan kosong dan aku sedikit khawatir dengannya, sepulang dari rumah orangtuanya tiba-tiba dia menjadi seperti ini, diam dan tidak bersuara sedikit pun bahkan dia tidak memelukku sama sekali, dia hanya menelfonku untuk mengajakku bertemu di cafenya Diota

"Aku mau kita putus"

Deg

Putus? Kenapa? Kenapa mendadak sekali? Emang salahku apa? Aku tidak selingkuh bahkan aku juga tidak melakukan hal negatif

"Apa salahku? Kita sebelum nya tidak ada masalah apa-apa kan kak?"

Kak Kyra menghela nafas pelan "kamu tidak salah apa-apa Atsuko, akulah yang salah, aku hanya ingin berbakti pada orangtuaku Atsuko, selama ini aku selalu membangkang pada mereka, aku belum bisa membalas budi pada mereka dan mamaku selama ini juga tidak merestui hubungan kita Atsuko"

"Hubungan tanpa restu pasti akan berakhir buruk, tolong mengertilah Atsuko...aku hanya ingin menjadi anak yang berbakti"

Persetan dengan restu, kalau dia udah tau dari dulu bahwa hubungan ini tidak direstui lalu kenapa dia masih memilih bersamaku selama 8 tahun?

"Berbakti seperti apa maksud kakak?"

"Mama akan menikahkanku lagi dengan anak temannya dan aku tidak punya pilihan lain Atsuko karena mama punya penyakit yang sudah akut, aku takut kalau aku menolak permintaan mama nanti mama malah meninggal"

Kupegang dadaku yang sesak,hatiku yang nyeri dan kini tatapanku berubah menjadi sendu "kakak tidak punya pilihan lain? Berarti kakak selama ini hanya mempermainkanku? Lalu selama ini kakak menganggapku apa? Kakak sudah merenggut kehormatan ku dan kakak sekarang dengan mudahnya memutuskanku lalu akan menikah dengan orang lain?"

"Sadarlah Atsuko, hubungan kita tidak akan pernah ada kemajuan jika seperti ini terus, kita ini sama-sama perempuan, lagi pula kita tidak akan pernah akan punya keturunan walaupun kita menikah nanti"

Prangggg

Kusampar gelas yang berisi coklat hangat itu hingga jatuh dilantai dan pecah, aku segera berdiri dari dudukku lalu menatap kak Kyra dengan tajam "persetan dengan omonganmu kak, katakan saja kalau kakak bosan padaku, kakak menyerah dengan hubungan ini dan kakak tidak mau berjuang lagi denganku, kakak tidak perlu mengatakan alasan yang bertele-tele jika kakak ingin putus denganku"

"MANA JANJI KAKAK HAH? KENAPA KAKAK BERJANJI UNTUK TIDAK MENINGGALKANKU TAPI KAKAK MALAH GAK PERNAH BISA NEPATIN JANJI ITU?",bentakku dengan keras

Kak Kyra hanya menatapku iba sedangkan aku mengusap wajahku dengan kesal "oke...aku turutin kemauan kakak, kita putus"

"Jangan pernah muncul lagi didepanku , berbaktilah pada orangtua kakak dan selamat untuk pernikahan kakak kelak"

Aku segera pergi dari ruang basement dan kulihat Diota membawa nampannya yang berisi kentang goreng kesukaan ku "lhoo lo mau kemana Su?"

Langkahku berhenti dan menagap Diota penuh amarah "gue mau pulang anjing, bajingan....bangsat"

"Kok lo tiba-tiba marah sama gue Su"

Aku menunjuk Diota dengan kesal "karena lo bajingan, lo anjing, lo buaya, lo garangan dan lo itu.....BANGSAT"

Aku pergi keluar dari cafe Diota dan berjalan pulang menuju rumahku, pintuku segera kukunci dan aku berjalan naik menuju kamarku

Brengsek....kenapa dia gak dari dulu mutusin aku kalau dia tau hubungan ini tidak pernah direstui, kenapa sekarang anjing

Pranggg pranggg