58

5.7K 697 71
                                    

"Tapi Atsuko, gue...."

"Turun Kai",pintaku pelan

"Atsuko..."

"Stop, gue bilang turun, lo gak usah banyak bacot, cepetan turun", potongku cepat dan dengan suara keras

Plakkkkk

Pipiku kiriku terasa perih saat Kaitlyn menamparku dengan keras "ASU, ANJING, BABI, CELENG, BAJINGAN....LO DIEM DULU BISA GAK HAH? ITU MULUT KEBANYAKAN BACOT"

Deg

Astaga Kaitlyn, bahasamu kenapa seperti bahasa mahkluk kebun binatang? Terus kenapa Kaitlyn pakai nampar aku segala

"Gue salah apa? Kenapa lo nampar gue?"

"Karena lo terus ngebacot, gue belum selesai ngomong, dengerin dulu Asu"

Aku menghela nafas pelan dan mengangguk lemah, aku sedikit ngeri melihat Kaitlyn marah kayak gini, seperti ayam babon yang langsung ngamuk saat aku mencoba deketin anak-anak ayamnya yang gemoy

Alisku terangkat saat Kaitlyn menatap pipiku lalu memegangnya dengan lembut "maaf, pasti sakit ya?"

Ya sakitlah bego, padahal wajahku baru aja perawatan kemarin, ckkk....

Kaitlyn menoleh kearah luar jendela "hujan udah reda, masuk kedalam rumahku dulu, aku buatin teh hangat"

Aku? Kamu? Perasaan tadi dia pakai bahasa lo gue deh, kok berubahnya cepet banget? Curiga nih aku, jangan-jangan aku mau di ajak ena-ena

"Gak usah, gue langsung balik aja, gue gak mau dikira deketin Aera adek lo"

Kurasakan cengkeraman kuat di lenganku dan Kaitlyn menatapku tajam "aku bilang masuk ya masuk, gak usah ngebacot lagi deh Atsu, gak capek apa kayak gini terus?"

Apanya yang kayak gini? Dari dulu aku kan memang kayak gini

Kaitlyn tiba-tiba mengambil tasku dan membawa keluar dari mobil lalu masuk kedalam rumahnya

"Sialan"

Dengan malas aku keluar dari mobil lalu berjalan kearah rumahnya, aku hanya bisa menghela nafas pelan saat kakiku melangkah masuk kedalam rumahnya, kulihat Kaitlyn datang dengan secangkir teh hangat yang ia letakan di atas meja "tas kamu ada di kamarku, minum dulu...nanti ku kembalikan tas kamu setelah minuman kamu habis"

Duh..kok maksa gini sih?

"Please deh Kai, kerjaan gue banyak, gue mau balik"

Kaitlyn berjalan menghampiri ku dan berpangku tangan didepanku "pekerjaan apa? Kamu aja masih sempet nganterin adikku pulang, berarti kamu longgar kan?"

Kualihkan pandangan ku kearah lain, dan aku melihat sebuah foto dengan pigura besar, Aera dan Ileana duduk dengan senyum yang merekah di bibirnya, mereka duduk disebuah sofa sedangkan Kaitlyn berdiri dibelakang mereka lalu merangkul mereka sambil tersenyum manis kearah kamera

Keluarga yang bahagia, Kaitlyn seperti janda muda beranak 2

Kenapa Kaitlyn masih bisa menyayangi Aera dan Ileana? Padahal dia yang membunuh bapak tirinya, alias bapak kandung mereka

"Mereka anak mama, kami satu rahim walaupun kami beda papa, tapi mereka satu-satunya peninggalan mama, aku sangat menyayangi mereka"

Aku menoleh kearah Kaitlyn yang sedang memandang foto yang ku pandang tadi, kenapa dia seolah-olah tau apa yang aku pikirkan? Apa dia indomie?

Kaitlyn kini beralih menatapku sedangkan alisku terangkat sebelah saat Kaitlyn mendekat kan wajahnya kearah wajahku dan seketika aku mundur beberapa langkah "lo mau apa?"

Kaitlyn tersenyum miring dan menggeleng pelan "kamu makin kurus semenjak di tinggalin perempuan itu, bahkan pipi kamu semakin tirus"

"Lo ngejek apa ngehina?"

"Dua-duanya"

Sialan, tadi dia bilang cinta sama aku, sekarang dia malah ngejek aku, sebenarnya dia cinta apa gak sih sama aku?

"Gue kurus bukan karena di tinggalin dia tapi karena gue lagi ngejaga proporsi badan gue"

Kaitlyn tertawa pelan "hahaha alasan kamu basi Atsuko"

"Tapi aku gak nyangka kamu bisa dapet gelar MBA di Harvard University, ternyata kamu memang memiliki tekat untuk menikah denganku"

Kedua mataku sontak membulat sempurna "menikah dengan lo? No no no, gue dapetin gelar itu supaya gue bisa ngejatuhin perusahaan orang yang sudah ngebunuh orangtua gue"

"Bagiku tetap sama, kamu ingin menikah denganku, kamu tidak bisa mengelak lagi Atsuko, lagian kalau kamu gak berniat menikah denganku, kenapa kamu kuliah di Harvard University? Padahal masih ada University of Oxford dan Stanford University, masih mau mengelak lagi? Kalau cinta itu gak usah gengsi dan jual mahal, untung aku orangnya sabar nungguin kamu, kalau enggak gimana coba?"

"Karena kak..."

"Stop, jangan sebut nama perempuan itu di rumah ini"

Aku meghela nafas pelan sedangkan Kaitlyn tersenyum tipis "dari awal kamu itu cintanya sama aku bukan sama dia, kamu sama dia itu cuma sebuah nafsu sesaat dan bukan karena cinta"

Aku menggeleng cepat dan menatap Kaitlyn gak terima "Gue cinta sama dia"

"Cinta? Cinta itu terjadi dengan alami Atsuko dan cinta itu bertahan lama, kamu mencintai ku karena aku bisa merasakan data tarik dan kasih sayang kamu buat aku, kamu sangat peduli denganku sampai sekarang bahkan saat kamu masih sama dia pun kamu masih peduli denganku"

"Sedangkan kamu sama dia itu hanya nafsu, kalian hanya tertarik dengan fisik masing-masing, kamu dan dia hanya ingin koneksi seksual, kamu hanya mendapatkan perhatian nya, kesenangan dan kupu-kupu dalam dirimu, itu hanya nafsu Atsuko....bukan cinta, karena kalau kamu cinta sama dia atau dia cinta sama kamu, kalian akan saling mempertahankan hubungan kalian satu sama lain, kalau kamu cinta sama dia, kamu akan menggagalkan pernikahan nya, tapi apa? Kamu hanya diam bukan? Dan kamu juga memilih mundur, berarti kalian pacaran hanya karena nafsu bukan karena cinta"

Aku hanya bungkam mendengar perkataan nya ada benarnya juga sedangkan Kaitlyn menunjukan senyum sinisnya "dari awal sampai akhir, kamu itu hanya cinta padaku Atsuko"

"Kenapa kamu mengantarkan Aera pulang? Pasti kamu ada maksud lain kan mengantarkan adikku pulang "

"Gue hanya nolong dia, gue gak ada maksud lain"

"Yakin? Padahal aku tau kalau kamu ingin melihat ku bukan?",sahut Kaitlyn

Tangan Kaitlyn tiba-tiba menyentuh dadaku dan kurasakan degupan jantungku semakin kencang saat Kaitlyn tersenyum miring kearahku

Sial...kenapa harus berdegup di saat yang tidak tepat seperti ini? Kenapa?

"Masih mau mengelak lagi?"

Dengan beberapa langkah mundur aku menjauhinya "stop Kai, gue kemari buat ngambil tas gue, dimana kamar lo?"

Kaitlyn menarik tanganku dan merangkulkan lengannya di tengkukku, hidung kami saling menempel satu sama lain, tatapannya benar-benar dalam dan kudengar nafasnya berubah menjadi berat "kenapa kamu masih mengelak Atusko? Apa kurang nya aku hum?"

"Gue gak pantas buat lo Kai, gue...."

Cup

Tubuhku menegang saat Kaitlyn mengecup bibirku dengan lembut, awalnya hanya mengecup namun lama kelamaan bibirnya mulai bergerak menghisap bibir bawahku, lidahnya mulai masuk kedalam mulutku dan bermain didalam rongga mulutku

Tiba-tiba Kaitlyn mencengkeram kedua pundakku lalu melepaskan ciumannya, kedua matanya membulat sempurna sedangkan dahiku mengernyit bingung karena tiba-tiba dia mengehentikan aktivitas nya sudah membuatku terbawa suasana apalagi dalam keadaan dingin begini

"Kamu....."

Voted?
Komen?

Chigau (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang