-• 5 •-

55.2K 4.6K 28
                                    

-happy reading-

Di hari Minggu ini Calista ingin pulang ke rumah orang tuanya. Dia sudah mengatakan pada mama Anita perihal keinginannya itu dan beliau mengijinkan pastinya.

Calista pun segera mandi dan bersiap-siap setelah sarapan tadi. Kini dia sedang memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas dan seragam tentunya.

Dia akan tinggal disana entah sampai kapan. Sudah biasa bagi Calista tinggal berpindah-pindah seperti itu. Dan orang tuanya pun membebaskan, karena Calista pun sudah bersuami jadi terserah mereka saja.

Saat sedang memasukkan make up nya tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuk lah Arlan.

"Bagus! Pergi sana deh lo, kalau perlu gak usah balik ke sini lagi haha," Arlan berjalan menuju nakas untuk mengecas hp nya.

"Dih, jangan kepedean ya bapak Arlan yang terhormat! Gue tinggal disini itu karena menghargai mama Anita, bukan lo! Gue juga ogah tinggal disini kalo seandainya gue bukan istri lo." Ucap Calista yang menelan di akhir kalimatnya.

"Ya ya ya, up to you! I don't care hmm..."

Mendengar itu Calista langsung menatap Arlan sebal. Nada bicaranya itu loh, menjengkelkan! Mana gaya pake bahasa Inggris lagi. Rasanya Calista ingin menabok mulut laki-laki itu.

Dengan bergegas Calista pun mengambil barang-barangnya dan keluar dari kamar itu. Hawa nya sungguh panas sebab ada setan di dalam nya. Untung iman nya kuat jadi dia tidak takut kalau lemah kan malu-maluin.

Sesampainya di bawah dia melihat mama Anita dan papa Farhan yang sedang menikmati waktu berdua di depan televisi.

"Pa ma? Calista pamit mau pulang sekarang ya?" Pamit Calista seraya duduk di sofa sebelah kanan.

Yang di panggil pun menoleh.
"Cepat banget sih sayang kamu nginep di sini nya? Mama masih kangen loh sama kamu," ucapnya dengan ekspresi sedih.

"Mama tenang aja kalau masih kangen kan nanti kita bisa telfon atau Videocall juga? Iya kan pa?"

"Hm, iya bener itu Calista. Udah lah ma biarin aja. Di sana kan rumah mereka juga. Kita juga bisa main-main kesana nanti,"

"Iya, bener juga sih. Tapi rumah nanti jadi sepi dong,"

"Mama bisa aja. Oiya kakek dimana ya? Aku mau pamit!" Ucap Calista dengan tersenyum.

"Kakek mu ada di belakang lagi main sama kucing-kucingnya." Kata papa memberitahu.

"Kalau gitu Calista samperin dulu ya," Calista pun berdiri dan menuju halaman belakang.

Saat kepergian Calista ke belakang datang lah Arlan kaos oblong dan kolor saja menuju ruang keluarga.

"Loh Arlan! Kok kamu masih pake baju itu sih?! Calista udah siap mau pergi loh! Gimana sih kamu ini hah?!" Semprot mama Anita ketika melihat tampilan putranya.

"Astaghfirullahh haladzim....," Sebut Arlan sambil mengelus dada. Baru juga turun udah kena semprot mama tercinta aja.

"Pake sok sok an nyebut lagi! Kamu itu dibilangin orang tua juga!" Ucap Mama ngegas.

Baby of My Enemy [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang