VOTE DULU YOKK🌟💃
-happy reading-
Kini usia kandungan Calista sudah berusia 14 minggu. Tapi Calista masih ngotot ingin masuk sekolah. Karena sayang jika dia tiba-tiba mengundurkan diri padahal sebentar lagi dia sudah lulus sekolah.
Orangtuanya dan Arlan pun setuju dan pastinya Arlan akan lebih siaga ketika di sekolah. Dia tidak akan membiarkan Calista sendirian.
Begitupun ketika di kelas yang biasanya Calista duduk sendiri kini Arlan sudah pindah duduk disebelahnya. Calista pun berubah menjadi super manja sekarang. Jika keinginannya tidak dipenuhi dia akan mengamuk.
"Arlan...," Panggil Calista berbisik sebab ada guru di depan.
Arlan menoleh seolah dan bertanya, "apa?"
"Kebelet pipis!" Ucap Calista dengan raut wajah tertahan.
"Ya udah ke toilet lah!"
"Emm...anterinnn!" Calista pun mengeluarkan puppy eyes andalannya.
Arlan pun melotot dibuatnya. Hei, ini di sekolah bukan di rumah. Kalau di rumah mah bebas aja mau kemana berdua juga.
"Heh! Ini di sekolah Taa, sendiri aja gih!" Titah Arlan menunjuk pintu keluar dengan dagunya.
Calista cemberut lalu melengos menghadap depan. Kakinya tidak bisa diam karena menahan sesuatu.
Melihat itu Arlan menjadi tidak tega, lagipula menahan pipis itu kan tidak baik bagi kesehatan. Apalagi Calista sedang hamil.
"Ya udah gue antar, tapi lo ijin keluar aja dulu!" Ucap Arlan sambil memegang paha Calista berniat menghentikan gerakan kaki gadis itu.
"Bener?" Tanya Calista berharap.
"Iyaa, gih cepat keburu ngompol!"
"Enak ajaa!" Bantah Calista lalu dia berdiri.
"Bu! Saya ijin mau ke toilet, permisi!" Ucap Calista yang langsung nyelonong keluar kelas. Membuat gurunya geleng-geleng kepala.
Kemudian disusul oleh Arlan,
"Maaf Bu, saya juga mau ijin!""Mau kemana kamu?!" Tanya gurunya galak.
"Ke toilet kebelet pup saya Bu!" Kata Arlan sambil memegang perutnya dan meringis.
"Ck! Ada-ada aja kamu! Ya udah cepat keluar!" Perintah Bu guru.
Kemudian Arlan langsung keluar dan melihat Calista berdiri di depan papan mading.
"Lama banget sih?!" Protes Calista.
"Lama apa sih? Udah ayok katanya kebelet!" Ucap Arlan sambil mendorong pelan bahu Calista.
Sesampainya di depan toilet Arlan berhenti,
"Udah buruan!""Jangan kemana-mana?!" Tegas Calista.
"Iyaaa!" Balas Arlan sedikit geregetan.
Calista pun masuk ke dalam toilet sementara Arlan menunggu sambil bersandar di dinding dekat pintu. Tangannya di masukkan ke celana panjang abu-abunya. Serta kakinya sedikit menyilang dan di ketuk-ketukkan ke lantai.
Mengabaikan banyak pasang mata yang menatapnya aneh. Tak lama kemudian Calista pun keluar seraya merapikan roknya.
"Udah?"
Calista mengangguk sebagai jawaban.
"Ya udah lo balik ke kelas duluan gih!" Suruh Arlan.
"Kok gue duluan?" Tanya Calista sambil menatap Arlan yang lebih tinggi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby of My Enemy [END ]
General FictionNOTE: PART 8 & 9 KE ACAK! TELITI KALO BACA! ••• Mereka bermusuhan, tapi dinikahkan. Perjodohan.... Itulah yang terjadi antara Arlan dan Calista, remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA. Ketika di pertemuan entah di sekolah atau di rum...