-• 8 •-

46.9K 3.5K 65
                                    

Vote nyaa ayo di pencet!! Kalian ga akan rugii cuma karena vote! Tekan ⭐ yaaa

Tandain Kalo ada typo!

-happy reading-


Malam harinya Arlan meminta ijin untuk keluar sebentar, katanya mau ketemu temen. Dan hal itu menguntungkan Calista, sebab dia berencana ingin melakukan testpack. Dia sudah membicarakan itu dengan sang mama lewat chat.

Kenapa lewat chat? Karena Calista ingin merahasiakan ini dulu dari kaum Adam termasuk sang papa juga.

Untuk testpack nya Calista membeli lewat ojek online tadi. Dan sekarang dia sedang mengirim chat ke mama nya supaya datang ke kamarnya. Tak lama kemudian pintu terbuka dari luar dan masuklah mama Maya.

"Ayo sayang kamu test sekarang!" Suruh mama Maya penuh antusias.

"Bentar dulu! Papa di mana? Nanti dia nyariin mama kesini lagi?!"

"Papa kamu lagi di ruang kerjanya, ga bakal nyariin mama dia! Udah cepet gih!" Ucap Mama Maya dengan mendorong Calista pelan supaya cepat masuk ke kamar mandi.

"Ck mama! Kok jadi mama yang heboh sih?!" Delik Calista menghentakkan kakinya.

"Ya karena mama udah ga sabar lihat hasilnya ih!"

"Iya-iyaa ini masuk! Mama jangan kemana-mana tapi!"

"Iyaa sayanggg," balas mama Maya berjalan ke tepi ranjang duduk disana.

Lima menit kemudian.....

Calista keluar kamar mandi dengan testpack yang sudah dia celupkan ke dalam urinenya. Hanya tinggal menunggu hasilnya saja. Jujur Calista deg-degan, dia belum siap dengan hasilnya jika itu menunjukkan garis dua.

"Gimana sayang?" Tanya mama Maya yang langsung berdiri menghampiri Calista.

"Belumm," cicit Calista dengan mata memejam.

"Aduh mama jadi deg-degan juga nih!"

"Eh? Maa!!" Pekik Calista saat dia mengintip sedikit testpack nya.

"Kenapa-kenapa?!" Mama Maya mengambil alih testpack itu.

Beberapa detik senyap tanpa suara dan kemudian di hebohkan dengan suara mama Maya.

"Sayangg?!!" Panggil mama Maya tertahan. Ingin teriak tapi tidak bisa plong.

"Gimana ma?" Tanya Calista pelan dengan ekspresi kagok.

Mama Maya tersenyum lebar lalu menunjukkan testpack bergaris dua tersebut.

"Garis duaa!! Positif, kamu hamil sayang!" jelas mama Maya terharu. Dia akan punya cucu di usianya sekarang.

Calista masih diam dan mencerna ucapan sang mama barusan. Hamil. Positif. Garis dua. Itu lah yang terngiang-ngiang di pikirannya.

"M-mama serius?" Tanya Calista belum percaya.

"Iya sayang serius! Ini kamu lihat sendiri," menyodorkan testpack itu.

"Garis dua kan? Kamu hamil sayang!" Lanjut Mama Maya dan tangannya terulur untuk memeluk anaknya.

Calista sendiri masih diam dan matanya berkaca-kaca. Dia tidak menyangka akan menjadi ibu di usia muda. Jujur dia bahagia tapi ada sedikit perasaan khawatir dalam hatinya. Takut jika dia tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya kelak.

Baby of My Enemy [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang