Hai aku update! Sengaja aku lama²in soalnya part kmren komen nya sepi bgt aku jadi kurang semangat☺️
VOTE DULU SEBELUM BACA!!⭐⭐
KOMEN PER PARAGRAF JUGA YAA BIAR CEPET RAME!!
-happy reading-
Sesampainya di sana Arlan dan Calista segera masuk dan langsung menuju kamar kakek Danu.
"Assalamualaikum..." Salam Calista ketika sudah sampai di depan kamar kakek.
Dia berjalan dengan napas ngos-ngosan seraya memegangi perut buncitnya.
"Kakek sakit apa?" Calista langsung berlutut di sebelah ranjang kakek.
Kakek Danu hanya bisa tersenyum kecil seraya memegang dadanya. Untuk bernapas saja dia kesusahan apalagi berbicara.
"Kek?" Arlan mendekat dan mengelus dada kakeknya itu.
"K-kamuh....ja-ga istri dan a-anak ka-mu..." Nasihat kakek kepada Arlan dengan susah payah.
"Pasti kek! Kakek tenang aja Arlan bakal jaga mereka sebisa Arlan. Sekarang kakek jangan mikir aneh-aneh, fokus sama kesehatan kakek aja." Balas Arlan dengan lembut.
"Ma udah telfon dokter?" tanya Arlan kepada mamanya yang berdiri.
"Sudah. Dokter lagi perjalanan kesini."
"Arlan mendingan kamu ambilin minum istri kamu, lihat napasnya ga beraturan gitu," titah Farhan yang duduk di sofa.
Arlan menatap istrinya lalu mengelus kepalanya sebentar dan pergi untuk mengambilkan minum Calista.
"Sayang kamu duduk diatas aja gih kasihan mama lihat perut kamu sudah buncit gitu," ucap Mama Anita memegang kedua bahu Calista.
"Iya ma..." Lalu Calista perlahan bangkit dan duduk di ujung ranjang dekat kaki kakek.
"K-kakek mauh...pe-gangg cicit n-nak...." Ujar kakek putus-putus.
Calista tersenyum lembut lalu sedikit maju sampai kakek bisa menjangkau perutnya.
"Cicit kakek perempuan.....tadi aku sama Arlan udah cek ke dokter," beritahu Calista dengan terharu.
Sungguh perasaannya tidak enak melihat kondisi kakek Danu sekarang.
"Se-lamat nak! Ja-ga di-a baik-baik...." Kakek mengelus perut Calista dengan tangannya yang gemetar.
Kemudia Arlan datang dan dia melihat kejadian itu hingga membuat senyuman timbul di wajahnya. Semua yang ada disana tersenyum terharu menatap kakek dan cucu itu.
"Sayang minum dulu..." Ucap Arlan berlutut di sebelah Calista menyodorkan segelas air.
Calista menoleh dan mengambil air itu. Meminumnya tiga tegukan dan kembali menyerahkan kepada suaminya.
Tak berapa lama dokter yang ditunggu-tunggu pun datang. Dengan segera dia memeriksa kakek Danu. Semua yang ada disana melihat dan menunggu dengan perasaan cemas.
"Pak Danugraha harus segera dibawa kerumah sakit. Melihat dari cara nya bernapas yang sudah kesusahan harus nya langsung dibawa ke rumah sakit supaya mendapatkan bantuan oksigen! Sesak napas nya sudah sangat berlebihan pak Bu, sementara saya akan beri obat ini," jelas dokter dengan tegas dan memberikan beberapa obat.
"Tolong segera di minumkan," titah dokter dan langsung ditanggapi oleh papa Farhan.
"Arlan siapkan mobil cepat!" Suruh papa Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby of My Enemy [END ]
General FictionNOTE: PART 8 & 9 KE ACAK! TELITI KALO BACA! ••• Mereka bermusuhan, tapi dinikahkan. Perjodohan.... Itulah yang terjadi antara Arlan dan Calista, remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA. Ketika di pertemuan entah di sekolah atau di rum...