Baby of My Enemy [END ]

-• 7 •-

Vote nya dongg kita saling menguntungkan yaa🌟

-happy reading-

Di ruang tamu ada mama Maya yang sedang bermain ponsel. Arlan yang baru saja turun dan sudah berganti pakaian dengan baju santai.

"Oh iya, Arlan? Ini kan baru jam 10 pagi, kok kalian udah pulang sih? Gurunya ada rapat?" tanya mama Maya begitu melihat Arlan.

Arlan pun menghampiri dan duduk di sofa yang kosong.
"Engga sih ma. Sebenernya kita pulang karena Calista tadi lagi gak enak badan Ma," ucap Arlan dengan meringis.

"Ya Allah! Jadi Calista sakit?! Sakit apa dia?" tanya Mama Maya panik yang langsung berdiri.

"Eh, mama mau kemana?" Cegah Arlan.

"Mama mau lihat keadaan Calista dong Arlan! Kamu gimana sih?!"

"Mama tenang dulu, Calista sekarang lagi istirahat, kan kasihan kalau nanti kebangun karena Mama? Iya kan?" bujuk Arlan sambil menuntun Mama Maya untuk duduk kembali.

Mama Maya pun menurut dan menatap Arlan penuh tanya.
"Emangnya dia sakit apa? Coba jelasin ke Mama!"

"Tadi Arlan udah bawa Calista ke UKS dan udah di kasih obat juga. Kata petugas kesehatannya sih meriang gitu, tapi gatau bener apa engga. Tapi yang jelas Calista udah ngerasa mendingan sih, jadi mama jangan terlalu panik, oke?" jelas Arlan dengan mengelus-elus tangan mama Maya.

"Ck! Calista itu jarang banget sakit loh Arlan. Tapi sekalinya sakit, dia jadi cengeng plus manja bangett! Jadi kamu siap-siap aja ya? Hhaha," ucap Mama Maya sedikit tertawa.

Arlan pun ikut tertawa dia jadi mengingat kejadian di UKS tadi. Memang benar Calista jadi cengeng dan manja.
"Iya ma, di UKS tadi juga dia nangis sama manja banget. Kasihan sebenernya tapi lucu juga, dia yang biasanya galak jadi cengeng hahaha,"

"Oiya, tapi tadi Calista muntah juga ma! Itu kenapa ya? Apa dia salah makan?" lanjut Arlan begitu mengingat kejadian di UKS.

"Muntah? Kok bisa ya, perasaan dia gak makan yang aneh-aneh. Kamu juga lihat kan apa yang dia makan kemarin kita juga makan itu?"

"Iya mama bener! Ya udah menurut Arlan sih mending nanti sore kita bawa Calista ke dokter kalau dia masih belum sembuh, gimana menurut mama?" ucap Arlan memberi pendapat.

"Mama setuju! Kalau gitu mama mau buatin bubur Calista dulu, kamu kalau mau makan langsung makan aja ya Arlan?" Mama Maya berdiri dan mengelus pundak Arlan sebelum beranjak ke dapur.

"Iya ma," sahut Arlan dengan tersenyum.

Jujur dia merasa senang karena memiliki dua ibu yang sangat baik dan sayang kepadanya. Mama Maya memang mama mertua idaman. Sungguh beruntung jadi Arlan.

-•-

Di kamar Calista.

"Sayang? Bangun dulu yuk! Makan siang dulu...," ucap Mama Maya membangunkan Calista.

"Mmmhh...mama?" lirih Calista yang perlahan membuka mata.

"Pelukk maa....," pinta Calista manja dengan kedua tangan terbuka.

Mama Maya pun tersenyum gemas dan memeluk putri tercintanya.
"Uluh-uluh manjanya anak mama..." Mengelus-elus punggung dan rambut Calista sayang.

"Udah duluu peluknya...makan dulu ya? Kamu juga belum ganti baju, mama bantu yuk!" lanjut Mama Maya.

Calista pun mengangguk dan berganti baju dengan bantuan mama nya.