Vote nyaa ayo di pencet!! Kalian ga akan rugii cuma karena vote! Tekan ⭐ yaaa
Tandai kalo ada typo ya beb😗
-happy reading-
Setelah menelepon Arlan, Calista segera bergegas ke rooftop dengan muka kesal. Di cari dari tadi sampai dia muter-muter kantin tahu-tahu nya ada di atas! Kan ngeselin!
Sesampainya di rooftop Calista langsung berteriak keras.
"ARLANN!!!"Napasnya sampai terengah-engah dan wajahnya pun merah menahan amarah.
"Astaghfirullah haladzim!" Sebut Arlan terkejut.
"Anj**g!"
"Bab*!!"
Sementara tim receh yang bermain game justru malah mengumpat nama hewan. Sungguh tidak beradab sekali.
Calista langsung menghampiri Arlan yang duduk dengan kaki di luruskan.
"Di cariin dari tadi tahu nya malah santai-santai di sini lo ya?! Kurang ajar banget tahu!!" Marah Calista mendorong kaki Arlan kasar dan duduk disana menghadap Arlan
"Lah? Lagian lo ngapain juga cari gue?! Kangen lo sama gue?!" Balas Arlan ketus.
"Ke-pe-de-an!" Jawab Calista sambil melengos.
"Terus apa!!"
Calista kembali menatap Arlan dengan wajah merenggut. Lalu menatap teman-teman Arlan yang lanjut pada kegiatan mereka sebelumnya. Termasuk Galang yang sedikit menjauh dari mereka berdua.
Mereka semua sudah tahu jika kedua keluarga Arlan dan Calista itu sangat akrab. Tapi mereka belum tahu jika Arlan dan Calista sudah menikah.
"Y-ya gapapa! Emang kenapa?! Masalah buat lo?!" Balas Calista ngegas.
Arlan hanya bergeleng kepala sabar. Sungguh dia lelah berdebat terus dengan perempuan satu ini. Tapi kalau di baikin juga jawabnya bikin emosi. Serba salah!
Arlan membuang napas kasar lalu bangkit dari duduknya dengan berkata, "terserah lo deh! Capek gue!"
"Mau kemana lo Arlan?! Heh!" Tanya Calista yang ikut berdiri.
Tadinya Arlan ingin turun untuk ke toilet sengaja dia menghindar dari Calista. Pengang telinganya mendengar suara cempreng Calista terus-menerus. Tidak di rumah di sekolah pun juga.
Calista kesal bukan main niatnya ke sini kan mau cari perhatian ke Arlan tapi malah ditinggal pergi. Matanya sudah memerah ingin menangis. Entahlah bawaannya dia sensitif beda sekali dengan Calista yang bar-bar dan galak sebelumnya.
"ARLAN LO BRENGSEK TAHU GA?! GUE ITU LAGI HAMIL! LAGI PENGEN DI PERHATIIN SAMA LO!! TAPI LO NYA GA PEKA JUGA?! NGESELIN TAHU NGGAK?! hiks..hnggg...." Teriak Calista sambil menangis.
Tanpa sadar dia mengatakan tentang kehamilannya di hadapan teman-teman Arlan juga.
Masa bodoh dengan itu Calista lagi kesal karena Arlan yang cuek dan tidak peka dengannya. Ga salah kan kalau dirinya ingin diperhatikan? Lagian juga buat nya kan berdua! Masa pas susahnya Calista doang yang nanggung kan ga adil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby of My Enemy [END ]
General FictionNOTE: PART 8 & 9 KE ACAK! TELITI KALO BACA! ••• Mereka bermusuhan, tapi dinikahkan. Perjodohan.... Itulah yang terjadi antara Arlan dan Calista, remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA. Ketika di pertemuan entah di sekolah atau di rum...