-• 17 •-

37.5K 3.7K 82
                                    

VOTE NYAA!!!!⭐

-happy reading-

Sebenarnya hari ini merupakan hari wisuda kelas 12. Tapi Calista tidak bisa hadir dikarenakan kondisinya yang sangat lemah. Kemarin sore ketika Calista sedang menyirami tanaman di halaman rumah, dia tidak sengaja menginjak selang air. Dan hal itu membuat Calista oleng kemudian terjatuh.

Semua orang panik tentu saja dan langsung menghubungi dokter untuk memeriksa keadaan Calista. Tapi untungnya tidak terjadi hal parah pada kandungan nya. Hanya shock saja yang membuat Calista diharuskan istirahat total.

"Arlan?" Panggil Calista lemah ketika Arlan baru memasuki kamar.

"Ada apa, hm? Ada yang sakit?" Tanya Arlan langsung sigap menghampiri Calista yang sedang rebahan.

"Engga kok, udah gapapa. Em....lo kalo mau datang ke wisuda sekolah datang aja gapapa. Ga usah peduliin gue," ungkap Calista tidak enak.

"Ngomong apa sih? Mana bisa gue ga peduliin lo? Gue ga setega itu sayang...." Balas Arlan mengelus pipi Calista lembut lalu mencium pucuk kepalanya.

Mendengar ucapan Arlan membuat Calista terharu. Dia tidak menyangka jika Arlan tulus sayang dan peduli padanya.

"Maafin gue ya...." Cicit Calista menahan tangis.

"Shutt....ga perlu minta maaf sayang. Udah jangan nangis okey? Gapapa kok...." Arlan menenangkan Calista yang terus menyalahkan dirinya.

"Hiks.....gapapa......?"

"Iyaaa gapapa cup cup...." Ucap Arlan lalu mencium pelipis Calista.

"Kamu bobo disini...." Suruh Calista sambil menepuk kasur sebelahnya.

"Mau ditemenin hm?"

Calista mengangguk pelan.

Arlan tersenyum tulus menatap wajah calon ibu dari anak-anaknya itu.

"Iya, tapi sebentar ya? Aku buatin kamu susu dulu sebentar." Ucap Arlan.

"Emh....gamau susu mau nya kamu!" Sentak Calista.

"Ga boleh gitu, kasian dedek bayinya belum minum susu loh?" Bujuk Arlan.

Calista cemberut lalu mengelus perutnya yang buncit.

"Ya udah tapi jangan lama-lama!"

"Engga, sebentar aja kok," lalu Arlan berdiri

"Kamu diam aja ya, inget apa kata dokter ga boleh banyak gerak dulu!" Lanjut Arlan mengingatkan Calista.

"Iyaaa...." Jawab Calista pasrah.

-•-

Di dapur.

"Gimana Calista sekarang?"

"Udah gapapa kok ma, ini Arlan bikinin dia susu. Alhamdulillah mau dia." Ungkap Arlan sambil mengaduk segelas susu.

Mama Maya menghela napas lega.
"Syukurlah kalau begitu. Tolong maklumi Calista ya Arlan kalau dia ngerengek sama kamu?"

"Mama bicara apa sih? Kenapa harus minta tolong, Arlan kan suaminya Calista. Jadi, udah tanggungjawab Arlan buat sabar merawat istri yang lagi sakit. Ya, walaupun kadang-kadang emang ngeselin sih, hehe." Ungkap Arlan jujur dengan cengengesan.

Mama Maya ikut tertawa kecil, "iya mama tahu, mama juga kadang suka kesel kalau dia rewel terus. Tapi juga ngangenin."

"Iya mama bener. Ya udah Arlan ke atas dulu ya ma?" Pamit Arlan.

Baby of My Enemy [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang