HaiiiMakasii buat 150k++ nyaa
Bantu share cerita ini yuk biar makin banyak pembacanyaaa 🥺
Dann
Selamat malam Minggu besti☺️
Malam Minggu ada yang kencan kah?
Aku update untuk menemani malam kalian yg di rumah aja, so.....
-happy reading-
Semenjak acara menginap di hotel seminggu yang lalu, Calista kini tidak banyak rewel lagi. Dia cenderung diam dan tidak minta aneh-aneh dan terkesan cuek kepada Arlan, entah apa penyebabnya.
"Sayang, aku berangkat ke kantor dulu ya...." Pamit Arlan menatap istrinya yang sedang bersantai di ranjang.
"Hm," balas Calista fokus menatap ponselnya.
"Sayang kamu kenapa sih?" rengek Arlan mendekat ke ranjang.
Lalu Calista pun menatap suaminya itu heran. "Apasih? Aku ga kenapa-kenapa juga!"
"Bohong! Kamu itu sejak habis nginap di hotel kemarin jadi cuek sama aku tahu nggak?"
"Biasa aja juga! Kamu aja yang lagi baperan!" Ketus Calista.
"Oh...atau jangan-jangan kamu kesurupan setan hotel iya?! Astaghfirullahh! Allohu laaa ilaaha illaa—," ucap Arlan memegang kepala Calista seolah ingin meruqyah nya.
"Ish! Siapa sih yang kesurupan? Enak aja ya kamu! Udah deh mending pergi aja sana cepetan! Bikin ribut aja, heran?" Sentak Calista marah.
Arlan menatap istrinya tajam karena dia dibentak-bentak seperti itu. "Awas aja ya kamu! Ga akan aku turutin kalo mau sesuatu!" ancamnya.
"Bodoamat! Lagi ga pengen apa-apa!" Setelah berucap seperti itu Calista melengos merebahkan tubuhnya membelakangi sang suami.
Arlan menatap tingkah Calista gregetan. Lalu geleng-geleng kepala melihat layar ponsel yang sedang ditonton istrinya itu. Disana dia melihat video kartun, entah kartun apa dia juga tidak terlalu paham. Padahal dikamar ada tv dan dia juga bisa mengakses YouTube disana. Tapi istrinya itu tidak mau.
"Terserah kamu deh! Aku berangkat aja!" Dan tanpa mendengar balasan lagi Arlan segera keluar dari kamarnya.
Calista pun tak menghiraukannya dia masih tetap fokus pada tontonan nya.
-•-
Mahaprana Corp.
"Selamat pagi pak Delio," ucap Arlan menjulurkan tangan kanan nya untuk bersalaman.
Delio membalas uluran tangan itu,
"Selamat pagi dan selamat datang di Mahaprana Corporation, Pak Arlan Danugraha.""Silahkan duduk!" Lanjutnya.
"Terimakasih,"
Kemudian mereka pun duduk dengan posisi Delio yang duduk di sofa single.
"Jadi kita mau langsung tanda tangan kontrak atau bahas yang lain dulu?" Tanya Delio memastikan.
"Tanda tangan kontrak dulu saja, baru setelah itu saya akan menunjukkan contoh-contoh arsitektur dan interior yang sudah saya siapkan," balas Arlan lugas.
"Oke," setelah itu Delio berdiri dan menuju meja kerjanya untuk mengambil berkas kontrak mereka.
Memang disini pihak Mahaprana yang diberikan kewenangan untuk membuat kontrak kerjasama. Tapi tentunya sudah dikirimkan software nya lebih dahulu ke pihak AtmaGraha. Baru jika sudah disetujui oleh kedua belah pihak maka akan diadakan pertemuan untuk menandatanganinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby of My Enemy [END ]
General FictionNOTE: PART 8 & 9 KE ACAK! TELITI KALO BACA! ••• Mereka bermusuhan, tapi dinikahkan. Perjodohan.... Itulah yang terjadi antara Arlan dan Calista, remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA. Ketika di pertemuan entah di sekolah atau di rum...