Hukuman

374 31 0
                                    

Setiap kali melakukan kesalahan, maka tanggunglah konsekuensinya

_ _ _

"Huhh! Gara-gara lo, gue jadi ikut di hukum kan." Gertak Tika.

"Kok jadi gua? Lu nya aja yang rese, ikut campur urusan orang." Sahut Alina.

"Udahh diam lu pada, buruan cuci itu piring semua." Sahut Dira.

Dira adalah salah satu pengawas asrama. Yang sangat galak. Dan tiada ampun.

"B-baik kak." Gugup Tika.

"Ae? Kok tiba-tiba lu nurut sama dia?" Sahut Alina sambil tersenyum sinis.

"Diam lo!" Sahut Tika.

"Kamu anak baru?" Tanya Dira.

"Ya!" Dengan santai.

"Kamu sangat arogan ya." Sahut Dira sambil tersenyum suram.

"Hus, mending lu diam deh kalo gak mau kena masalah." Bisik Tika sambil gugup.

"Aishh, lu takut sama dia?" Alina menujuk Dira dengan tersenyum arogan.

"Berani sekali ya kamu." Sahut Dira.

"Kenapa?" Dengan wajah menantang.

"Kamu dan kamu, bersihkan wc dan halaman pesantren." Dira menunjuk ke arah Alina dan Tika.

"Haa?! Maksud lo apa!" Alina seketika berdiri berhadapan dengan Dira dengan sangat kesal.

"Hey anak baru di bilang diam aja juga, sumpah ya lu, bikin masalah mulu, gue jadi kena imbasnya kan." Tika yang mencoba menahan Alina.

Dira hanya santai dan tersenyum suram. "Kamu? Mau lawan aku? Dasar anak baru yang gak tau aturan."

Mereka saling bertatap tajam.

"Aku pergi dulu, bye-bye!" Dira pergi dengan arogan.

"Sial***." Guman Alina.

"Ngapain si lu pake nahan gua?!" Gertak Alina.

"Lu yang kenapa! Dia itu senior dan posisinya penting disini jadi gausah sok-sok an, yang ada kalo lu ngelawan lu masuk daftar hitamnya dia, dan akhirnya lu biaa di laporin ke orang tua lu!" Keras Tika.

Seketika Alina mengehela nafas sambil menggertak gigi. Ia hanya terdiam dan kembali menjalani hukumannya.

"Hmphh! Hidup gue jadi berantakan semenjak ada lo!" Kesal Tika.

_ _ _

"Ayo wudhu!" Ajak Darma.

"Ayo lah." Aahut Toni.

Toni mengajak Angga dan mereka bertiga pergi bersama.

Siapa sangka saat ingin berwudhu mereka bertemu Alina yang sedang membersihkan halaman.

"Eh itu bukannya cewe anak baru itu ya?" Sahut Tobi yang menyipitkan matanya untuk melihat dari kejauhan.

"Eh iya, jangan-jangan lagi kena hukuman." Sahut Darma.

Angga melihatnya dan hanya terdiam. Lalu mengalihkan pandangannya.

"Eh ngga, tu kasihan ya cewe lu, baru masuk udah kena hukuman, emang cewe yang sangat berbeda dari yang lain, nerani banget tu manusia." Sahut Toni.

"Dia bukan cewe aku." Berkata dengan berwajah datarnya.

"Hedehh, dasar batu."

_ _ _

"Akhhhh cape bangett haduh!" Keluh Tika kepada Mila.

"Sini aku pijitin." Sahut Mila.

"Kipasin juga ya."

"Baik."

"Dih!" Alina yang melihat tingkah laku Tika yang sangat semena-mena."

"Kenapa lo?" Tanya Tika

"Eh culun, lu pembantunya ni cewe gembol?"

Mila hanya tertunduk.

"Heh siapa yang lu maksud cewe gembol?"

"Kenapa? Ngerasa?"

"E-enggak!"

"Dasar!"

"Hai anak baru ya?" Sapa Risa.

"Gue?" Menunjuk diri sendri.

"Iya lah." Tersenyum ramah.

"Ya!" Sahutnya dengan santai dan tidak peduli.

"Dih sok asik." Guman Tika.

Risa langsung membuang muka.

"Kenalin aku Risa." sambil menyondongkan tangannya.

"Hm ya." Alina yang tidak meresponnya dan asik tiduran.

"Hmph" tertawa kecil Tika.

Perlahan Risa menurunkan tangannya. "Oke, pasti kamu cape, istirahat saja, nanti siap-siap ya untuk pengajian." Sahut Risa dengan ramah.

"Hm." Alina yang tidak terlalu mendengarkan Risa.

Risa menghela nafas lalu pergi sambil tersenyum.

"Dih kasihan banget di cuekin haha." Sahut Tika kepada Risa.

_ _ _

Jangan lupa votenya😗

Santri CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang