Perubahan yang tak terduga

478 38 0
                                    

~Semua orang pasti berubah, menjadi lebih baik misalnya~

Akhinya Alina sampai di pesantren itu.

"Non bangun non." Supir yang sedang membangunkan Alina.

"Hmm apaan si!" Alina yang setengah sadar.

"Udah sampai non." Kata supir itu.

"Oh." Santai Alina dan tertidur lagi.

"Non!" Tegas supir itu.

"Ih bapak! Ngagetin gue aja, yang sopan dong!" Kesal Alina yang terkejut dan terbangun dari tidurnya.

Pak supir itu menggelengkan kepalanya. Lalu berkata dalam hati. "Dasar anak jaman sekarang pada gak sopan sama orang tua. "Non cepet turun saya masih banyak pekerjaan." Sahut supir itu.

"Iya! Sabar si." Alina yang turun sambil kesal.

Menghela nafas. Alina melemas sambil melihat ke arah gerbang pesantren itu. "Yakin ni gua sekolah disini?" Alina yang masih tidak menerima takdirnya.

Namun beberapa saat ada terlintas ide dari pikirannya.

"Dari pada gue masuk ni penjara mending gue kebur aja kali ya." Alina yang langsung berbalik arah dan sudah mengangkat kaki untuk lari, namun tiba-tiba.

"Ehm! Mau kemana?" Suara yang tiba-tiba muncul dari belakang Alina dan membuat ia menghentikan langkahnya lalu berbalik.

Dan ternyata itu adalah kakek-kakek yang ia tolong waktu itu. Kakek itu tersenyum ke arah Alina yang sedang gugup karena ketahuan.

"Eh kakek hehe" basa-basi Alina.

"Kenapa tidak masuk nak Alina?" Sambil tersenyum.

"Hehe ini mau masuk kok kek" Alina tersenyum paksa. "Sialan kenapa harus ada kakek ini si, ini orang adalah biang dari masalah gue, tapi gue harus nurut kalo gak entar dia ngadu ke orang gue." Guman Alina.

"Lah kok bengong? Ayo masuk." Ajak Kakek itu.

"Hm i-iya kek ." Alina pun akhirnya mengikuti arahan tersebut.

Saat Alina mengikuti langkah kakek itu, tiba-tiba langkah itu terhenti. Kakek itu membalikkan badannya sambil memberikan sebuah kain.

"Nak Alina, sebelum kamu masuk ke lingkungan ini, sebaiknya kamu pakai ini dulu ya." Sahut kakek itu dengan tersenyum.

"I-ini apa kek?" Tanya Alina yang bingung dengan apa yang di beri kakek itu.

Kakek itu tersenyum, dan berkata. "Ini adalah kerudung nak, kerudung adalah kain penutup kepala dan rambut indahmu.

"Ha? Kenapa harus pakai itu? Kan panas, gerah, bisa-bisa rambut gue lepek." Menolak Alina.

Kakek itu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, dan berkata. "Nak Alina  berkerudung dan menutupi semua aurat untuk kaum perempuan itu wajib, kakek tau kamu belum terbiasa dengan ini, namun ini harus kamu pakai itu adalah syarat disini, kamu tau kenapa semua wanita muslimah harus pakai kerudung?" Tanya kakek itu.

"Kenapa?"

"Karena semua wanita muslima itu perlu dijaga dari hal-hal akan merugikannya, misalnya kamu punya rambut yang bagus, leher yang mulus, itu tetap harus di tutupi agar selalu indah, dan tidak semua lelaki bisa melihatnya hanya mahrammu saja. Islam begitu sangat memuliakan wanita agar selalu terjaga dari nafsu-nafsu lelaki yang memandanginya saat mengumbar auratnya.

"Oh gitu." Jawab Alina dengan santai.

Kakek itu menghela nafas. "Sekarang kamu pakai ini ya.

"Gimana caranya?"

Kakek itu pun mengajarinya namun dengan arahan saja, karena Alina sangat pintar jadi ia cepat mengerti.

"Gini kek?"

"Nah iya, kalo bisa pakai terus ya."

Alina mengangguk.

"Baiklah ayo kita masuk, kakek akan tunjukin ke kamu gimana serunya disini." Sahut kakek itu sambil tersenyum.

Dan Alina mengikuti kakek itu.


Santri CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang