~Kamu itu seperti kupu-kupu, terkejar namun tak tergapai~
_Mariposa_
Selamat Membaca!!
(UKS)
"A-ana?" Ucap Angga tanpa sadar, nama itu keluar dari mulutnya.
Alina terkejut, namun ia menanyakan lagi untuk memastikannya."kamu bilang apa tadi?"
Angga menjadi bingung, ia pun heran kenapa nama itu bisa ia ucapkan saat sekilas melihat wajah Alina.
"Aku ga bilang apa-apa." Ucap Angga.
"Hm mungkin ini efek bangun dari pingsan ya, jadi ngigo lo." Sahut Alina.
Angga terdiam." Aneh aku merasa tadi wajahnya tidak asing, apa cuma perasaanku aja ya." Ucapnya dalam hati.
"Bu dokter dia udah ga papa kan?" Tanya Alina.
"Ga papa kok, dia harus banyak istirahat aja, jangan terlalu cape ya, dan jangan lupa minum obat, nanti saya resepkan." Ucap Ibu dokter.
"Aneh, padahal cuma lari aja, kenapa lo langsung pingsan? Lemah banget fisik lo. Ketahuan banget jarang olahraga, dasar kutu buku." Ucap Alina dengan ekspresi yang mengejek.
"Bukan urusan kamu." Menatap tajam.
"Dihh ngambek, haha utututu" goda Alina.
"Ihh astagfirullah, pergi kamu!" Bentak Angga.
"Ih galak banget, eh ya lu bukannya makasih sama gue, udah gue tolongin, dengan ngego-" Mulut Alina langsung di bekap.
Hmpphhh, a-apaan i-nii!!
Alina di bekap oleh Risa dan Tika.
Angga bingung, dan bertanya." Maksudnya aku harus berterimakasih untuk apa?" Tanya Angga.
"E-engga papa kok, udah ngga bukan waktunya lo mikirin apa kata Alina, kaya ga tau dia aj, bukannya gara-gara dia lo jadi pingsan gini kan." Sahut Toni yang berusaha mengalihkan topik.
"Ohya kamu!!" Menatap tajam ke arah Alina.
Damar mengode Risa untuk segera pergi.
"Ohya syukur deh kalo kamu udah sadar, kalo gitu aku pamit dulu ya semuanya." Sahut Risa yang masih membekap Alina dan menariknya untuk pergi.
"Bye-bye Angga." Sahut Tika dengan nada genit.
"Wasalamu'alaikum gitu." Sahut Toni.
"Waalaikumussalam." Jawab Tika dan langsung pergi.
"Kamu-" Toni yang kesal namun di tahan Damar. "Udah-udah jangab ribut disini, kasihan Angga."
Setelah sampai di luar, Alina berusaha melepaskan diri dari Risa dan Tika dengan brutalnya ia langsung membuat Risa dan Tika terjatuh.
Brakk, aduhh!!
"Alina lo kasar banget si!" Marah Tika.
"Lo duluan kali, lagian ngapain si kalian berdua bekap san nahan gue segala." Ketus Alina.
"Maaf ya Alina, soalnya kami ga mau Angga sampe tau kalo tadi dia di gotong sama kamu." Sahut Risa.
"Kenapa?"
"Malah nanya lagi kenapa, ya kasihab Angga gue, dia lari-lari sampe pingsan itu aja udah bikn dia malu tau, semua ini gara-gara kamu!!"
"Lah kok nyalahin gue, lebay banget si lo!!."
"Aduh gimana ya cara ngeyakinin Alina, bisa gawat kalo ini anak ga mau dengerin."
_
_Sebelumnya.
"Waduh buset itu gimana si Angga di gotong gitu, gimana coba reaksi Angga kalo dia di gotong cewe." cemas Toni.
"Emang kenapa?" Tanya Risa.
"Sebenernya ga gawat-gawat amat, tapi Lo tau sendiri kan Angga itu anaknya gimana, takutnya nanti dia lepas kendali gara-gara marah besar, selain malu dia udh di permaluin gini, apalgi tau kalo dia di gotong cewe bia histeris dia. Asal lo tau, Angga itu selain dingin banget, dia susah bergaul sama orang, apalgi cewe kecuali emaknya ekw, dia itu kaya alergi sama cewe tau." Sahut Toni.
"Haa lo serius?!" Kaget Tika.
"Lima rius deh."
"Lagian kenapa baru bilang si."
"Ya mana tau bakal gini, lagian kami biarin juga itu karena ga bakal tau kalo Alina ga sampe separah ini, jadi tolong bantu yakinin Alina ya, dan rahasikan ini dari Angga."
"Alina bener-bener ya! Awas aja kamu sampe bikin my Angga kenapa-kenapa, dan btw berarti semakin minus dong gue bisa deketib Angga kalo dia ga bisa deket cewe TT huaa!!" Marah Tika.
"Udah-udah ga ada waktu untuk ngurusan ke alayan lo, kita harus buru-buru ke UKS." Sahut Risa.
"Huhh Alina anak brutal!!"
_
_
_"Alina dengerin aku ya, lo tau kan Angga gimana, kalo dia tau lo ngegedong dia nanti dia makin ngejauh dari lo, makin ilfil sama cewe yang sekuat lo gimana, lagian mana ada cowo yang suka cewenya terlalu barbar gitu." Sahut Risa yang berusaha untuk meyakinkan Alina.
"Hm bener juga, oke gue ikutin saran lo kali ini, cuma karna gue mau dapatin Angga aja ya."
"Hmm akhrinya." Risa tersenyum.
"Huh!" Melirik ke Risa.
Risa mengode supaya untuk kali ini dia tidak mencari masalah dengan Alina dan mau bekerja sama untuk Angga.
"Kalo bukan untuk Angga, gemes banget tangan gue mau gepak palanya Alina."
Tika melihat ke arah Risa.
Risa tersenyum sambil bergumam Terimakasih.
"huh!" Tika membuang mukanya. "Ayo Mil kita pergi dari sini, panas banget gue." Ajak Tika sambil menarik tangan Mila.
"Kok aku ga kepanasan ya."sahut Mila dengan polos.
"Mil!! Udah ayo!!"
_
_"Kok mereka bisa ada disini? Terutama Alina kok dia yang pertama ada disini pas aku bangun?" Tanya Angga.
"Hmm, i-iyaa tadi kami minta tolong sama Alina buat jagain kamu bentar, soalnya kami tadi ada urusan sma ustadz hehe."sahut Toni dengan gugup.
"Ohh, akhh malu banget aku, pake acara jatuh dan pingsan lagi." Kesal Angga.
"Yang sabar ya Angga, ga ada yang liat kamu kok." Ucap Toni sambil Tersenyum paksa.
"Hm sykurlah."
"Yaudah kamu istirahat aja dulu, nanti kami absenin kok." Sahut Damar.
"Iya makasih, soalnya aku bener-bener ga kuat untuk bangun nih."
"Oke santuy Ngga."
"Yaudah kamu pergi dulu. Mau laporan ke ustadz kalo kamu baik-baik aja."
"Hm oke."
Sementara itu.
Kasihan si Angga ya, kalo gue jadi Angga si mending ngilang dari bumi, sakitnya si ga seberapa malunya itu loh.
Yang ternyata semua santri tau dan menyaksihannya secara langsung dan kabar itu pun menyebar semakin luas.
Terimakasih sudah baca><
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Cool
Fiksi RemajaAssalamu'alaikum wr.wb Welcome to my first novel! 😍 Bagi yang mampir semoga suka sama ceritanya😚 SPOILER!!! Kisah ini menceritakan seorang gadis yang kehidupannya hampir sempurna, namun ternyata ia memiliki kehidupan yang sangat gelap. Merubahnya...