Lingkungan Baru 2

182 13 1
                                    

~Aturan itu di buat, untuk di langgar~

Asrama Putri.

"Alina ini aturan-aturan yang harus kamu patuhi selama di lingkungan pesantren ini." Sahut Hima sambil memberi kertas yang berisi aturan-aturan tersebut.

"Whatt!! Gila ini aturan udah kek pasal aja, aturan di sekolah elit aja ga segini banyak deh perasaan." Protes Alina.

Hima tersenyum."Alina tolong kamu patuhi ya, pesantren sama sekolah lain itu berbeda, jadi ini udah peraturannya.

"T-tapi ini banyak banget, aaaaakhh guee mau pulangg!!" Keluh Alina.

Tiba-tiba Tika datang karena kepo dengan Alina.

"Mampus loh, ngeluh aja si lo!" Mengatai Alina.

"Dihh bau bangke dari mana nih." Sindir Alina.

"Heh maksdu lo apa!" Marah Tika.

"Aduhh Tika, lo bisa ga sih gausah ikut campur." Sahut Risa.

"Duhh Risa ngapain si lo nemenin ni anak brutal, ohya lo kan ga ada temen, jadi pantes deh kalian bareng, cocok banget deh." Sahut Tika dengan mimik yang mengesalkan.

"Udah-udah jangan ribut, Tika tolong sopan santunnya, kamu kan senior jadi harus kasih contoh yang baik untuk anak-anak baru ya." Sahut Hima dengan tersenyum.

"B-baik kak." Seketika Tika langsung terdiam dan menuruti perkataan Hima.

"Yaudah, aku pergi dulu ya,tolong Risa dan yang lain, bantu Alina ya. Wasalamu'alaikum" Sahut Hima dan langsung pergi.

Waalaikumussalam.

"Inget ya lo, gausah cari masalah sama gue!" Ancam Tika.

"Dihh emang ya ni pesantren isinya anak-anak munafik kaya lo, sok suci semuanya." Ketus Alina.

"Heh maksud lo apaa! Lo kebangetan banget ya mulutnya!" Marah Tika.

"Lo yang kebangetan, ngaca dong lo!"

"Parahh ngajak ribut lo!"

"Sini! Gue ga takut!" Alina memamerkan kekuatannya dan menatap sinis ke arah Tika.

Tika yang merasa Alina menakutkan, akhirnya memilih untuk mundur.

"Duh kok auranya ngeri banget ya, emng brutal ni anak." Sahutnya dalam hati. "G-ga ada waktu ya gue buat ngeladenin lo." Sahutnya kepada Alina dengan perasaan gugup.

"Ada apa? Takut? Belum juga apa-apa lo udah nyerah." Sahut Alina sambil tersenyum jahat.

"N-ngaak, yakali gue takut sama lo, gue takut cuma sama Allah!"

"Halah, gausah bawa-bawa Tuhan kalo mau alesan."

"B-bener kok, jadi santri wati itu harus lemah lembut, bukan brutal kaya lo."

"Dihh sok iye lo!"

"Aduhh udah-udah dong, ribut terus kalian." Sahut Risa.

"Iyaa, yu Tik kita pergi aja ya." Ajak Mila.

"O-okee, bye gue pergi dulu, wasalamu'alaikum" Tika dan Mila pergi. "huh hampir aja gue kena hajar tu anak." Sahut Tika.

Waalaikumussalam.

"Tenang aja Alina, aku bakal bantu kamu untuk terbiasa di lingkungan baru ini, dan bantu kamu untuk mematuhi aturan-aturan yang ada disini, kalo ada yang kamu ga paham, kamu bisa tanya aku ya." Sahut Risa sambil tersenyum.

"Oh oke." Alina yang terlihat tidak peduli.

"Oke kalo gitu aku bacain aja deh, biar sekalian aku jelasin ke kamu gimana?" Tanya Risa.

Santri CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang