Dunia yang sangat luas, bertemu denganmu mungkin sebuah kebetulan, namun bisa menyukaimu adalah takdir.
_ _ _
"Cieee, cieee yang di tembak sama cewe tadi wkw." Goda Toni.
"Mati kali di tembak." Sahut Damar.
"Nyambung-nyambung aja lu." Sahut Toni.
"Bisa diam gak?" Sahut Angga dengan berwajah datar.
"Huuhh, dingin banget ye hari ini." Guman Toni sambil melirik Angga.
"Udah-udah jangan ganggu dia lagi, mending temenin gua beli makanan, laper neh." Ajak Damar.
"Yelah gak tau sikon lu Mar."
"Udah buruann woy!" Menarik tangan Toni.
"Weh! Lepas! Bikin salah paham aja lu begini." Kesal Toni.
"Salah paham gimana?" Tanya Damar dengan lugu.
"Haduh pokoknya gak usah gandeng-gandeng gue." Tegas Toni.
Seketika ada santri yang lewat di depan mereka. Santri itu menatap aneh ke arah mereka berdua sambil menunduk dan segara kabur.
"Heeehh! K-kita gak ada apa-apa woy!" Teriak Toni yang kesal.
"Apa si lu gitu doang." Sahut Damar.
"Idihh, ini menyangkut harga diri gue."
"Udah buruan." Langsung menariknya lagi.
_ _ _
"Siapa wanita itu?" Guman Angga dalam hati.
Lalu menggelengkan kepalanya. "Astagfirullah."
_ _ _
"Kamu Alina Putri kan?" Tanya Hima.
"Hm." Jawabnya dengan santai sambil melihat-lihat sekeliling.
"Perkenalkan nama saya Hima, penjaga sementara asrama wanita disini. Dan saya di tugaskan untuk mengantar kamu dan mengajak kamu berkeliling untuk me genal seluruh lingkungan pesantren." Sahutnya dengan ramah.
"Oh oke." Jawabnya dengan santai.
"Kalo gitu ada yang di tanyakan?" Sahut Hima.
"Hm ohya, Lu tau Angga?" Seketika bersemangat.
"Iya tau, kalo boleh tau ada apa?"
"Oh bagus, nanti antarin gue ke tempat dia ya." Sahutnyadengan arogan.
Hima menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya. "Begini Alina, Angga itu laki-laki, dan dia berada di asrama laki-laki tentunya, jadi kita yang wanita tidak boleh memasuki area tersebut tanpa persetujuan Kyai, kamu mengerti?"
"Lahh kok gitu si, gak seru dong, pake dibatasin segala."
"Ini udah peraturan dari pesantren Alina, kita wanita tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan Mahromnya, begitu pun sebaliknya."
"Haa? Apa-apaan! Kalo gue gak mau gimana?" Kesal Alina.
"Lo kena hukuman lahh, dasar cewe gak jelas, gitu aja gak ngerti." Sahit Tika yang baru saja datang dan tiba-tiba menyambung pembicaraan.
"Etdah, elo siapa? Nyambung-nyambung kaya kabel jalanan aja." Sahutnya dengan sinis.
"Heh di jaga ya itu mulut! Kenalin nih gue Tika cantik se'asrama ini paham?" Sahutnya dengan arogan.
"Ha? Elo? Cantik? Hahahaha. Halu lu keti ggian be**" sambil menatap sinis ke arah Tika.
"Astagfirullah." Sahut spontan dari Hima san Tika.
"Elu cewe tapi omongan lu gak di jaga ya, sekolahin dulu sana!"
"Hm emang bisa mulut di sekolahin?" Sahut Mila dengan lugu.
"Huts diam lo! Jangan ikut-ikutan." Sambil menyenggol Mila.
Mila terdiam.
"Hahah dasar sam***"
"Stop! Sudah! Jangan ribut lagi. Tika dan Alina kalian sudah keterlaluan, disini tidak boleh berkata kasar dan sembarangan." Tegas Hima.
"Lah kok gue juga si?" Sahut Tika yang tidak terima.
"Tika udah!" Tegasnya lagi.
Tika terdiam.
"Kenapa lo diam, takut ni ama dia?" Alina menunjuk ke arah Hima.
"Alina! walaupun kamu anak baru disini kamu juga tidak boleh tidak sopan dan bersikap kasar, karena itu kamu harus di hukum."
"Loh kok gue udaj di hukum aja? Apa hak lo ngehukum gua?" Arogannya.
Hima menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya dan berkata. Jika kamu bersika seperti ini saya tidak bisa toleransi dengan kamu, saya akan laporkan ini kepada kyai."
"Hm sial***, kalo gue dilaporin yang ada malah dapat masalah terus si kakek itu pasti ngelaporin gua ke ortu gua hm." Gumannya dalam hati.
"Oke fine! Silakan hukum gue, terserah lo mau gimana asal jangan lo lapor ke kakek itu." Sahutnya dengan terpaksa.
"Dih takut kan dia." Guman Tika.
"Tika." Hima Menatap tajam.
Tika langsung terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Cool
Fiksi RemajaAssalamu'alaikum wr.wb Welcome to my first novel! 😍 Bagi yang mampir semoga suka sama ceritanya😚 SPOILER!!! Kisah ini menceritakan seorang gadis yang kehidupannya hampir sempurna, namun ternyata ia memiliki kehidupan yang sangat gelap. Merubahnya...